Nunukan
Deker Jalan Menuju Desa Bulan-Bulan Kecamatan Lumbis Nunukan Hanyut
MANSALONG – Gorong-gorong penghubung ruas jalan dari desa Bulan-Bulan menuju desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan hanyut terbawa arus air, akibat nya akses jalan warga sementara terputus.
Hanyutnya, pertama kali diketahui saat panitia pemungutan suara (PPS) kecamatan mengantar peti dan surat suara, pada pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, 9/12/2020 lalu.
“Seiring berjalan nya waktu akhirnya ruas jalan disekitar deker dimaksud sepanjang lebih kurang 8 M ambruk total, ” kata Sekretaris Desa (Sekdes) Bulan-Bulan, Senin 19/4/2021.
Dimana hal ini sudah pernah ditinjau oleh tim Bappeda Nunukan, saat pelaksanaan Musrenbang, bebeberapa waktu lalu.
Menurut nya, akibat adanya bencana alam alias banjir sungai Kujau, yang menyebabkan deker disana habis dibawa air.
Agar bisa menjangkau desa Mansalong, untuk berbagai keperluan. Warga terpaksa membangun jembatan darurat secara swadaya.
“Kalau terjadi banjir jembatan darurat juga dipastikan hanyut, akses warga kembali terputus lagi, ” kata Simson.
Sementara itu, jembatan disungai Lumuton, salah satu anak sungai lain nya yang menghubungkan desa Bulan-Bulan kedesa sekitarnya juga terancam putus. Dimana saat ini kondisi diskeitar jembatan mulai terjadi longsoran.
“Saya pastikan kalau ada bencana banjir, jembatan Lumuton juga akan ambruk. Mengingat jembatan ini merupakan jembatan darurat yang terdiri dari hamparan kayu bulat yang ditimbun tanah.
“Saat ini warga yang mengangkut buah sawit menuju pabrik milik PT NSM (Nunukan Sawit Mas) terpaksa memutar jalan yang cukup lumayan jauh, ” tutup Simson. *
Reporter : Sahri.
Nunukan
4 Hari Terendam Banjir, Aktivitas Warga Mansalong Nunukan Lumpuh
– Stok pangan kian menipis air belum kunjung surut.
MANSALONG – Banjir yang merendam desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara sudah memasuki hari ke 4 (empat). Belum ada tanda-tanda air akan surut, bahkan ketinggian nya terus bertambah.
Menurut Camat Lumbis, Drs Rusmansyah, ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp nya, Jumat, 22/9/2023 mengatakan, ketinggian air di sungai sekarang mencapai 10,7 meter, sementara dijalan ketinggian nya mencapai 2,5 meter.
“Seluruh kota lumpuh, mulai dari stok bahan makanan warga mulai menyusut hingga kekurangan air bersih, ” kata Rusmansyah.
Karena nya ia berharap ada pasokan bantuan bahan pangan dirop untuk warga. “Untuk sementara ada bantuan sebanyak 25 kotak dari BPBD Provinsi Kalimantan Utara, diantaranya susu formula, selimut, serta makanan siap saji, “ujarnya.
Warga yang terkena musibah lanjutnya, banyak yang mengungsi dirumah keluarga, yang mengungsi ditempat pengungsian hanya 5 kepala keluarga.
“Untuk BPBD Kabupaten Nunukan sedang dalam perjalanan, hanya saja mereka tertahan didarah Kunyit kecamatan Sebuku, lantaran disana juga banjir, ” imbuhnya.
Untuk jangka panjang, agar air segera turun, dibutuhkan normalisasi sungai agar apabila terjadi banjir cepat surut nya, pembangunan turap beton khususnya di ibukota kecamatan untuk mencegah abrasi paska banjir dan pembuatan bronjong khusus di desa-desa yang rawan longsor.
Musibah banjir kali ini cukup dahsyat, seluruh perkampungan yang berada di bantaran sungai Pansiangan dan Sungai Sembakung rata-rata terendam. Akibat nya masyarakat mengalami kerugian yang cukup besar, mulai dari warga yang memiliki kolam ikan, ternak. ” Kalau kita kalkulasikan mencapai ratusan juta rupiah, ” tutup Rusmansyah. * jk.
Nunukan
Ruas Jalan Nasional di Perbatasan Lumbis Nunukan Kaltara Juga Nyaris Putus
– Masyarakat 14 desa ditiga kecamatan terancam terisolir
NUNUKAN – Kejadian terputusnya ruas jalan nasional akibat longsor tidak hanya terjadi di ruas jalan Malinau – Long Semamu Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, hal serupa juga terjadi di Mansalong Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan, saat ini lebih kurang 100 meteran ruas jalan nasional di kecamatan tersebut nyaris putus akibat abrasi dikarenakan curah hujan yang tinggi terjadi akhir-akhir ini.
Menurut Camat Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Drs Rusmansyah, Selasa 23/5/2023 kepada media ini mengatakan, ruas jalan nasional di wilayah perbatasan negara yang hampir putus tersebut menghubungkan kecamatan-kecamatan di perbatasan. Yaitu mulai dari Kecamatan Lumbis Induk, Kecamatan Lumbis Hulu, Kecamatan Lumbis Pansiangan dan Kecamatan Lumbis Ogong tempat dimana telah dibangunnya Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Mulai longsor nya secara perlahan sekitar 1 bulanan, karena dalam minggu ini curah hujan cukup tinggi akhirnya longsornya semakin parah.
“Kalau ditanya lebarnya longsoran ada sekitar hampir 10 meteran, kondisi saat ini sudah masuk di badan jalan, Panjang longsoran nya lebih kurang 100 meteran, ” kata Rusmansyah.
Terkait hal itu tambah Camat Lumbis, sebenarnya ini sudah beberapa kali di tinjau oleh para pejabat dari Provinsi Kalimantan Utara, namun hingga saat ini belum ada respon kapan perbaikan longsoran dilaksanakan.
“Yang pertama meninjau yaitu anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, minggu kemarin ada dari PUPR Perkim Provinsi, harapan kita semoga respon dengan dibarengi action nyata, ” ujarnya. * jk.
Nunukan
Persoalan Sampah dan Drainase di Mansalong Nunukan Sangat Krusial Dituntaskan
NUNUKAN – Perkembangan Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan beberapa tahun teekahir cukup pesat, seiring dengan itu pula berbagai persoalan pun muncul kepermukaan, mulai dari kebutuhan akan drainase kota hingga soal persampahan yang mulai mengganggu lingkungan.
Terkait banyak nya sampah yang teronggok dihalaman rumah warga, pihak pemerintah kecamatan Lumbis mengaku pusing tujuh keliling mengatasinya, lantaran sarana pendukung seperti tempat pembuangan akhir (TPA), armada serta petugas pengangkut yang juga belum tersedia disalah satu kecamatan perbatasan di Kalimantan Utara tersebut.
“Soal penanganan sampah ini juga menjadi masalah serius, untuk itu kita berharap persiapan TPA untuk Mansalong bisa menjadi prioritas pemerintah, ” kata Drs Rusmansyah, Camat Lumbis, kepada media ini, Kamis 19/1/2023.
Mengingat saat ini Mansalong sudah berkembang dan pertambahan penduduk nya juga cukup banyak, mengingat posisinya berada ditengah sebagai penghubung antar kecamatan dan kabupaten yang berada satu daratan, seperti kabupaten Malinau, KTT dan Bulungan.
“Harapan saya saat pelaksanaan Musrenbang kecamatan dan Musrenbang kewilayahan yang rencananya pada awal Pebruari mendatang persoalan ini bisa menjadi atensi prioritas saat pembahasan, ” tutup Drs Rusmansyah. * jk.
-
POLDA KALTARA2 weeks ago
Atlet Pencak Silat Polda Kaltara Raih Juara 3 Kejurnas Pencak Silat Kapolri Cup Tahun 2024
-
Bulungan5 days ago
67 Orang Calon Wasit Sepakbola di Bulungan Ikuti Pelatihan
-
Kaltim3 days ago
Kejati Kaltim Sita Tiga Bangunan
-
PEMPROV KALTARA5 days ago
Lantik 2 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Togap Harapkan Pelayanan Publik Dapat Berjalan Maksimal