Connect with us

Berita Tarakan

Gandeng LSP-KPK, BPSDM Kaltara Gelorakan Budaya Anti Korupsi Melalui Diklat

Published

on

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) bekerjasama dengan LSP-KPK menyelenggarakan Diklat Calon Penyuluh Anti Korupsi bagi Tenaga Pendidik dan Sertifikasi Penyuluh Antikorupsi melalui jalur pengalaman/Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara yang diselenggarakan di SwissBell Hotel Tarakan, dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 3 Desember 2021.

Kegiatan ini bagian dari pelaksanaan Syncrounous Diklat dan Sertifikasi yang sebelumnya dilaksanakan secara Assyncrounous melalui LMS KPK yang dihelat sejak 26-29 November 2021.

Secara umum kegiatan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi bagi calon penyuluh anti korupsi sehingga menjadi modal awal dalam rangka memberikan skill teknis penyuluh Antikorupsi dalam rangka mengiplementasikan Pergub 47 Tahun 2020 Tentang Pendidikan Anti Korupsi di lingkungan Provinsi Kaltara.

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala BPSDM Kaltara, Muhamad Ishak yang mewakili Gubernur Kaltara, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan pada jenjang pendidikan yang sangat penting dilaksanakan secara sistematis, terpadu dan berkelanjutan untuk menanamkan budaya antikorupsi terkhusus kepada insan pendidik di Provinsi Kaltara yang diharapkan menjadi agen penebar benih Budaya Antikorupsi.

“Pada dasarnya pencegahan dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk para pendidik seperti yang didiklatkan pada hari ini,” ungkapnya di hadapan peserta, Senin (30/11/2021).

Beliau menambahkan bahwa Pemprov Kaltara telah melahirkan produk hukum, yakni Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2020 Tentang Pendidikan Anti Korupsi yang berimplikasi terhadap penguatan Pendidikan Antikorupsi di Bumi Benuanta, yang secara umum mengedukasi kepada seluruh unsur masyarakat untuk memerangi korupsi, yang secara khusus ditujukan kepada pendidik dan peserta didik, orang tua siswa, Aparatur Sipil Negara, BUMD dan Masyarakat.

“Kegiatan ini juga, merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat terkait penanaman Budaya Antikorupsi yang dimulai dari generasi muda dan seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran serta Masyarakat yang diwakili Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi, Diah Novianthi yang juga turut hadir pada kegiatan mengapresiasi lahirnya Peraturan Gubernur Kaltara Nomor 47 Tahun 2020 yang menurutnya komitmen Pemerintah Kaltara dalam membudayakan Antikorupsi.

“Lahirnya Pergub Nomor 47 Tahun 2020 merupakan gerak cepat dan kerja cepat dalam memberantas Korupsi di Kalimantan Utara,” ujarnya.

Beliau juga menambahkan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk keterlibatan peran serta elemen masyarakat salah satunya Pemprov Kaltara melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam mengedukasi Budaya Anti Korupsi, yang secara harafiah dilaksanakan melalui strategi Trisula pemberantasan Korupsi.

“Pemberantasan Korupsi dapat dilakukan melalui trisula pemberantasan, yaitu Pencegahan, Pendidikan, dan penindakan,” ungkapnya dalam sambutan pembukaan Diklat Calon Penyuluh Antikorupsi.

Sebagai informasi, kegiatan Syncrounous Diklat Penyuluh dilaksanakan selama 3 hari dengan pola pembelajaran klasikal melalui 6 kelompok yang masing-masing didampingi oleh Penyuluh dari LSP-KPK. (prd/bpsdmkaltara)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tarakan

Semaraknya Penyambutan Kader Mahasiswa IMDKT

Published

on

Temu ramah mahasiswa IDMKT di gedung KNPI kota Tarakan, Minggu 18/9/2022.

TARAKAN – Penyambutan mahasiswa Dayak yang tergabung dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Dayak Kota Tarakan, Minggu 18/9/2022 cukup semarak namun penuh khidmat.

Penyambutan yang berlangsung di gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kota Tarakan itu, selain merupakan acara temu ramah antara kader IMDKT Senior dan Yunior, acara tersebut juga dirangkai dengan kegiatan kepemimpinan.

Dengan tema kegiatan “MEMPERERAT PERSATUAN DAN MEWUJUDKAN GENERASI IKATAN MAHASISWA DAYAK KOTA TARAKAN YANG BERBUDAYA SERTA BERINTELEKTUAL” , diharapkan menjadi pemacu seluruh Mahasiswa kelak bila selesai melaksanakan perkuliahan bisa menjadi agen perubahan, guna mengisi pembangunan disegala bidang.

Berto selaku ketua panitia kegiatan, mengatakan, dengan terselenggaranya temu akbar ini pihaknya menargetkan untuk lebih memperkuat solidaritas seluruh anggota IMDKT dalam mencapai cita-cita IMDKT kedepan, yaitu kader yang religius berintelektual siap mengisi pembangunan daerah dimasa-masa yang akan datang. * jk.

Continue Reading

Tarakan

IMDKT Pertanyakan Perkembangan Laporan Dugaan Pelecehan Etnis Punan

Published

on

Tobing Setiawan Ketua IMDKT

TARAKAN – Ikatan Mahasiswa Dayak Kota Tarakan (IMDKT) berharap laporan terkait dugaan pelecehan kepada sub Suku Dayak Punan beberapa waktu lalu melalui media sosial (Medsos) ditindaklanjuti oleh aparat yang berwenang.

“Kenapa kita mendesak dugaan pelecehan itu ditindaklanjuti, karena perbuatan demikian sudah jelas mencederai kebhinekaan yang sudah kita rajut sedemikian indah dinegara Indonesia tercinta ini, ” kata Tobing Setiawan ketua IMDKT melalui pesan elektronik ke WhatsAPP media ini, Senin 16/5/2022.

Agar ada efek jera kepada oknum dimaksud, serta bentuk pelajaran supaya kedepan tak ada lagi cuitan-cuitan atau unggahan yang mengarah kepada praktik rasisme dimedia sosial.

“Mati kita gunakan medsos untuk hal-hal yang bermanfaat saling tukar informasi sebagai sarana pengetahuan dan pembelajaran, ” ajak Tobing Setiawan.

Di bagian lain ia juga menegaskan apabila tak ada tindaklanjut dari perihal itu. Pihaknya berjanji akan mengadakan aksi turun kejalan.

“Harapan saya dan teman-teman laporan kami beberapa waktu lalu ada tindaklanjutnya, ” pungkas Tobing Setiawan.

Reporter : Sahri.

Continue Reading

Tarakan

Pendapatan PDAM Tirta Alam Tarakan Deviden nya Tembus Rp 8,2 Miliar

Published

on

Iwan Setiawan S Pd, Direktur Utama PDAM Tirta Alam Kota Tarakan.

– Ini strategi kerja Iwan Setiawan Sebagai Direktur Utama.

TARAKAN – Sebelum dipimpin oleh Iwan Setiawan S Pd, sebagai Direktur Utama (Dirut), pendapatan atau laba bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, sangat jauh dari yang diharapkan, namun berkat tangan dingin nya, kini perusahaan plat merah itu mampu menyumbang Pendpatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pendapatan bukan pajak (Deviden) sebesar Rp 8 Milyar lebih pertahun.

Mau tau strategi apa yang diterapkan Iwan Setiawan, berikut wawancara nya dengan Jurnal Kaltara melalui sambungan telpon selular, Kamis 24/2/2022.

Pertama-tama kata Iwan, sebelum dirinya mendapat kepercayaan sebagai Direktur Utama, bukan nya laba yang didapat, melain kan hampir tidak ada sama sekali.

“Yang pertama langkah saya adalah melakukan efisiensi, kedua merombak semua manajemen yang ada dan mengatur semua sistem administrasi, ” ujarnya.

Termasuk merubah budaya kerja para karyawan. Serta melakukan reklasifikasj golongan pelanggan.

Misalnya lanjut dia, sebelum nya rumah pelanggan dimaksud dulu awal pemasangan jaringan masih kecil atau biasa-biasa saja. Sekarang sudah mengalami perubahan, bangunan nya sudah besar.

Artinya untuk penglasifikasian pelanggan sekarang berdasarkan kelas ekonomi nya, bukan berdasarkan kelas jalan seperti sebelum nya.

“Supaya ada pemenuhan rasa keadilan terhadap pelanggan itu lah yang menjadi pemikiran mendasar untuk perhitungan beban berdasarkan kelas atau strata ekonomi, ” imbuhnya.

Kalau rumah nya besar ya bayarnya juga harus besar, sesuai dengan akaian atau beban air yang digunakan, atau mereka inj dikategorikan bukan pelanggan yang disubsidi.

Sebagai pijakan, tentu ada aturan nya, yaitu melalui Peraturan Wali Kota (Perwali). Untuk penetapan klasifikasi pelanggan berdasarkan type bangunan dan pemakaian air bersih perbulan.

Artinya pelanggan dimaksud berawal dari rumah tangga biasa, keniaga kecil hingga niaga menengah keatas. Dengan perhitungan Inilah yang membuat pendapatan PDAM Tirta Alam terus meningkat dari waktu kewaktu.

Yang tidak kalah penting kata Iwan Setiawan berulang-ulang mengatakan, adalah melakukan perombakan manajemen, administrasi dan budaya kerja tersebut.

“Awal saya dilantik, pendapatan hanya Rp 3,2 Milyar, sekarang sudah tembus Rp 5 Milyar lebih, ” tutur Iwan.

Dimana perhitungan itu, sesuai PP dan Permendagri sekitar 50 persen laba bersih disetor ke Kas Daerah Kota Tarakan.

Untuk jangka pendek, Iwan Setiawan menegaskan, pihaknya akan berupaya bagaimana pada zona merah yang masih bergilir, kedepan bagaimana air bersih bisa segera mengalir dengan normal.

“Sekarang masih ada tersiaa 5 zona yang akan kita selesaikan dari 15 zona sebelum saya memimpin PDAM Tirta Alam, ” tutur Iwan Setiawan.

Menurutnya, dukungan pemerintah kota terhadap PDAM sudah cukup bagus, khususnya dalam bentuk dukungan penyiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Menyoal sumber air baku Kpta Tarakan tak masalah, masih bisa tercukupi dengan baik.Selain beberapa sungai kecil, ada juga sungai yang besar yang debit air nya berlimpah.

“Yang ideal kota Tarakan itu harus membangun 10 embung penampungan, sekarang baru ada 5, tentu perhitungan itu sesuai perkembangan jumlah penduduk nya, ” tutup Iwan Setiawan. *

Reporter : Sahri.

Continue Reading

Trending