Connect with us

Berita Nunukan

Tingkat Kesembuhan Pasien di Nunukan Tinggi

Begini langkah Strategis Tim Gugus COVID-19

Published

on

NUNUKAN – Kabar baik kembali datang dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, Aris Suyono, juru bicara Tim Gugus Tugas hari selasa kemarin (07/07) merilis perkembangan penanganan COVID-19.

Dalam siaran persnya, Aris Suyono selaku Jubir menyampaikan bahwa tim gugus tugas mendapatkan notifikasi hasil pemeriksaan Tes Cepat Molekuler dari RSUD Tarakan untuk 3 (tiga) pasien Follow Up pengobatan dengan hasil 2 pasien dinyatakan sembuh dan 1 pasien masih dinyatakan belum sembuh.

Dengan bertambahnya dua pasien yang sembuh, maka jumlah keseluruhan kesembuhan sampai kemarin telah mencapai 97,7 %. menurut Aris, untuk pasien NNK 38 yang dinyatakan belum sembuh, tim gugus kembali mengambil specimen swab.

Lalu bagaimana sebenarnya penanganan Pasien COVID-19 di Kabupaten Nunukan sehingga tingkat kesembuhannya cukup tinggi ?

Aris menyampaikan bahwa penanganan COVID-19 di Bidang Kesehatan di Nunukan sebenarnya telah dilaksanakan sebelum dibentuknya Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Kegiatan yang dilaksanakan mulai bulan januari 2020 dilakukan beberapa kegiatan antara lain Skreaning kedatangan di pintu masuk baik batas negara maupun pintu masuk Kabupaten Nunukan di beberapa titik yang bertujuan untuk mendeteksi secara dini orang-orang yang baru datang dari daerah terjangkit dan penularan lokal. Kegiatan ini dilaksanakan terbatas oleh jajaran Dinas Kesehatan, Puskesmas, PMI dan Kantor Kesehatan Pelabuhan dan dibantu oleh unsur kesehatan Polres Nunukan, Lanal Nunukan dan Kodim Nunukan.

Selain kegiatan Skreaning, menurut Aris Kegiatan pemantauan Orang Dalam Pemantauan (ODP) juga dilakukan oleh Tim Gerak Cepat Puskesmas dan Surveilans aktif yang dilaksanakan di Fasilitas pelayanan kesehatan baik Puskesmas maupun Rumah Sakit. Kegiatan yang dilaksanakan oleh jajaran kesehatan kemudian diambil alih oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dengan kegiatan yang lebih komprehensif dan melibatkan semua sumber daya yang ada di Kabupaten Nunukan.

Startegis penanganan pandemi tersebut di Nunukan yang dilakukan oleh Gugus Tugas dapat dikelompokkan menjadi 8 (delapan) kegiatan yaitu kegiatan Skreaning, Surveilans Aktif, Pemantauan, Karantina, Logistik, Layanan Klinis, Promosi Kesehatan, dan Desinfektan. Dan dari 8 kegiatan ini, Tim Gugus bidang kesehatan membaginya kembali dengan detail dan spesifik.

Untuk kegiatan Skreaning dilakukan di Pintu-Pintu masuk baik Pelabuhan, Bandara, Perbatasan darat dengan Kabupaten lain yang total awalnya dilakukan pada 18 titik pemantauan. Kegiatan ini melibatkan antara lain unsur Kesehatan (Dinas Kesehatan, Puskesmas, KKP), PMI Nunukan dan dibantu unsur pengamanan antara lain Satpol PP, Polres Nunukan dan jajarannya, Kodim Nunukan dan jajarannya, Satgas Pamtas, Lanal Nunukan dan dibeberapa Kecamatan juga melibatkan unsur Kecamatan dan Desa/Kelurahan. Sampai dengan hari ini memasuki Minggu ke 15 sejak munculnya kasus konfirmasi positif di Kabupaten Nunukan, kegiatan ini masih tetap dilaksanakan.

Adapun untuk kegiatan Surveilans Aktif, Dinas Kesehatan melaksanakannya secara berkesinambungan dalam rangka deteksi dini kasus, perlindungan terhadap kelompok berisiko dan penilaian risiko di semua wilayah Nunukan. Kegiatan Surveilan aktif antara lain dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan, Surveilans Aktif di masyarakat, Pankesia (pantau kesehatan lansia), dan pemantauan wilayah setempat.

Kegiatan pemantauan, Tim Gugus Tugas melaksanakanya untuk memastikan tingkat kedisiplinan pelaku karantina mandiri baik orang dalam risiko (ODR), Orang dalam pemantauan (ODP), Pasien dalam pengawasan (PDP) dan Pasien konfirmasi positif yang melaksanakan karantina mandiri. Mekanisme kegiatan ini dilaksanakan pemantauan baik dengan kunjungan rumah ataupun pemantauan melalui telpon yang dilaksanakan oleh Tim Gerak Cepat semua Puskesmas di seluruh Nunukan. Kegiatan pemantauan juga dibantu oleh tenaga pengamanan baik Babinkamtibmas maupun Babinsa yang ada di semua wilayah.

Pada kegiatan Karantina, Tim Gugus Tugas juga konsen pada kegiatan tersebut karena hal ini penting untuk dilakukan untuk melokalisir kasus-kasus yang berisiko dan memisahkan antara kelompok berisiko dengan kelompok masyarakat yang tidak berisiko. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Nunukan melaksanakan beberapa kegiatan kekarantinaan antara lain karantina mandiri, Karantina terpusat (Rusunawa), rumah singgah, ruang pemulihan Binusan, dan ruang isolasi RSUD Nunukan.

Dalam kegiatan logistik, antara lain meliputi kegiatan pengadaan, penyimpanan dan distribusi semua barang dan kebutuhan operasional yang diperlukan selama masa tanggap darurat COVID-19 di Kabupaten Nunukan. Kegiatan ini terpusat di Ruang/Gedung PJJ Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan dan dikelola oleh gabungan Tim yang bertugas baik dari Dinas Kesehatan maupun BPBD Kabupaten Nunukan. Semua barang kebutuhan operasional tercatat di bagian logistik termasuk logistik bantuan dari pihak lain.

Sedangkan kegiatan layanan klinis, merupakan kegiatan pelayanan yang diberikan bagi pasien ODP, PDP dan Konfirmasi positif antara lain meliputi kegiatan Rujukan pasien, Pengambilan specimen, Perawatan pasien dan penanganan jenazah.

Selain kegiatan diatas, kegiatan Promosi Kesehatan juga menjadi bagian penting dan dilakukan oleh semua bidang terkait yang tergabung dalam Tim gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Nunukan. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan informasi dan pengetahuan seputar COVID-19 baik pencegahan, pengendalian dan penanganannya.

Dan kegiatan kedelapan yang juga menjadi salah satu kegiatan pencegahan adalah Penyemprotan Desinfektan. Kegiatan desinfektan merupakan salah satu kegiatan pencegahan yang dilakukan dengan tujuan memutus rantai penularan. Kegiatan ini lebih banyak dilaksanakan di tempat-tempat umum, Fasilitas pelayanan kesehatan, rumah penderita yang digunakan sebagai tempat isolasi mandiri dan tempat-tempat lainnya yang banyak kerumunan orang.

Dari 8 (delapan) kegiatan yang dilakukan di bidang kesehatan sampai dengan hari ini sudah berhasil menurunkan kasus-kasus konfirmasi positif, ODP, PDP dan menurunkan kawasan Zona Nunukan yang sebelumnya masuk kategori Zona merah dengan risiko tinggi menjadi Zona Kuning dengan risiko rendah

Sumber : Humas/MDF.
Editor : Sahri.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Nunukan

4 Hari Terendam Banjir, Aktivitas Warga Mansalong Nunukan Lumpuh

Published

on

Drs Rusmansyah Camat Lumbis Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

– Stok pangan kian menipis air belum kunjung surut.

MANSALONG – Banjir yang merendam desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara sudah memasuki hari ke 4 (empat). Belum ada tanda-tanda air akan surut, bahkan ketinggian nya terus bertambah.

Menurut Camat Lumbis, Drs Rusmansyah, ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp nya, Jumat, 22/9/2023 mengatakan, ketinggian air di sungai sekarang mencapai 10,7 meter, sementara dijalan ketinggian nya mencapai 2,5 meter.

“Seluruh kota lumpuh, mulai dari stok bahan makanan warga mulai menyusut hingga kekurangan air bersih, ” kata Rusmansyah.

Karena nya ia berharap ada pasokan bantuan bahan pangan dirop untuk warga. “Untuk sementara ada bantuan sebanyak 25 kotak dari BPBD Provinsi Kalimantan Utara, diantaranya susu formula, selimut, serta makanan siap saji, “ujarnya.

Warga yang terkena musibah lanjutnya, banyak yang mengungsi dirumah keluarga, yang mengungsi ditempat pengungsian hanya 5 kepala keluarga.

“Untuk BPBD Kabupaten Nunukan sedang dalam perjalanan, hanya saja mereka tertahan didarah Kunyit kecamatan Sebuku, lantaran disana juga banjir, ” imbuhnya.

Untuk jangka panjang, agar air segera turun, dibutuhkan normalisasi sungai agar apabila terjadi banjir cepat surut nya, pembangunan turap beton khususnya di ibukota kecamatan untuk mencegah abrasi paska banjir dan pembuatan bronjong khusus di desa-desa yang rawan longsor.

Musibah banjir kali ini cukup dahsyat, seluruh perkampungan yang berada di bantaran sungai Pansiangan dan Sungai Sembakung rata-rata terendam. Akibat nya masyarakat mengalami kerugian yang cukup besar, mulai dari warga yang memiliki kolam ikan, ternak. ” Kalau kita kalkulasikan mencapai ratusan juta rupiah, ” tutup Rusmansyah. * jk.

Continue Reading

Nunukan

Ruas Jalan Nasional di Perbatasan Lumbis Nunukan Kaltara Juga Nyaris Putus

Published

on

Kondisi ruas jalan nasional yang nyaris putus di kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara di wilayah perbatasan negara antara Indonesia dan Malaysia.

– Masyarakat 14 desa ditiga kecamatan terancam terisolir

NUNUKAN – Kejadian terputusnya ruas jalan nasional akibat longsor tidak hanya terjadi di ruas jalan Malinau – Long Semamu Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, hal serupa juga terjadi di Mansalong Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan, saat ini lebih kurang 100 meteran ruas jalan nasional di kecamatan tersebut nyaris putus akibat abrasi dikarenakan curah hujan yang tinggi terjadi akhir-akhir ini.

Menurut Camat Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Drs Rusmansyah, Selasa 23/5/2023 kepada media ini mengatakan, ruas jalan nasional di wilayah perbatasan negara yang hampir putus tersebut menghubungkan kecamatan-kecamatan di perbatasan. Yaitu mulai dari Kecamatan Lumbis Induk, Kecamatan Lumbis Hulu, Kecamatan Lumbis Pansiangan dan Kecamatan Lumbis Ogong tempat dimana telah dibangunnya Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

Drs Rusmansyah Camat Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara.

Mulai longsor nya secara perlahan sekitar 1 bulanan, karena dalam minggu ini curah hujan cukup tinggi akhirnya longsornya semakin parah.

“Kalau ditanya lebarnya longsoran ada sekitar hampir 10 meteran, kondisi saat ini sudah masuk di badan jalan, Panjang longsoran nya lebih kurang 100 meteran, ” kata Rusmansyah.

Terkait hal itu tambah Camat Lumbis, sebenarnya ini sudah beberapa kali di tinjau oleh para pejabat dari Provinsi Kalimantan Utara, namun hingga saat ini belum ada respon kapan perbaikan longsoran dilaksanakan.

“Yang pertama meninjau yaitu anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, minggu kemarin ada dari PUPR Perkim Provinsi, harapan kita semoga respon dengan dibarengi action nyata, ” ujarnya. * jk.

Continue Reading

Nunukan

Persoalan Sampah dan Drainase di Mansalong Nunukan Sangat Krusial Dituntaskan

Published

on

Drs Rusmansyah Camat Lumbis Kabupaten Nunukan.

NUNUKAN – Perkembangan Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan beberapa tahun teekahir cukup pesat, seiring dengan itu pula berbagai persoalan pun muncul kepermukaan, mulai dari kebutuhan akan drainase kota hingga soal persampahan yang mulai mengganggu lingkungan.

Terkait banyak nya sampah yang teronggok dihalaman rumah warga, pihak pemerintah kecamatan Lumbis mengaku pusing tujuh keliling mengatasinya, lantaran sarana pendukung seperti tempat pembuangan akhir (TPA), armada serta petugas pengangkut yang juga belum tersedia disalah satu kecamatan perbatasan di Kalimantan Utara tersebut.

“Soal penanganan sampah ini juga menjadi masalah serius, untuk itu kita berharap persiapan TPA untuk Mansalong bisa menjadi prioritas pemerintah, ” kata Drs Rusmansyah, Camat Lumbis, kepada media ini, Kamis 19/1/2023.

Mengingat saat ini Mansalong sudah berkembang dan pertambahan penduduk nya juga cukup banyak, mengingat posisinya berada ditengah sebagai penghubung antar kecamatan dan kabupaten yang berada satu daratan, seperti kabupaten Malinau, KTT dan Bulungan.

“Harapan saya saat pelaksanaan Musrenbang kecamatan dan Musrenbang kewilayahan yang rencananya pada awal Pebruari mendatang persoalan ini bisa menjadi atensi prioritas saat pembahasan, ” tutup Drs Rusmansyah. * jk.

Continue Reading

Trending