Connect with us

Berita DPRD Bulungan

DPRD Bulungan Mendukung Nelayan Tanah Kuning dan Mangkupadi Dibantu Kapal 30 GT Dari Pemerintah

Published

on

Mustafah anggota DPRD Bulungan Provinsi Kalimantan Utara.

TANJUNG SELOR – Keinginan Nelayan desa Tanah Kuning dan desa Mangkupadi agar bisa dibantu kapal berkapasitas 30 GT dari pemerintah untuk dipakai melaut kian mendapat dukungan luas, salah satunya dari Mustafah, anggota DPRD Bulungan.

Kepada media ini Mustafah, Jumat 20/5/2022 mengatakan, untuk mencukupi ketersediaan akan ikan bagi karyawan yang berkerja di proyek Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI), wajar para nelayan disana membutuhkan kapal untuk melaut dengan kapasitas besar.

“Tentu kebutuhan Ikan bila KIPI beroperasi mencapai puluhan ton perhari, ” kata Mustafah.

Untuk mencukupi tentu para nelayan harus menangkap diperairan bebas atau dilaut lepas. “Minimal harus disiap kan kapal 6 atau 8 unit, ” ujar Mustafah.

Kenapa harus dibantu oleh Pemerintah, karena untuk satu unit kapal saja beserta peralatan melalut butuh anggaran yang cukup besar. ” Jangan sampai begitu KIPI beroperasi nelayan kita hanya jadi penonton, ” ungkapnya.

Otomatis dengan dibangun nya pelabuhan, sejumlah bagan yang dioperasikan saat ini sudah tak bisa lagi dengan digunakan untuk menangkap Ikan, nelayan kita harus melaut diperairan bebas, disinilah kebutuhan akan kapal dan alat tangkap standar harus ada tersedia.

Untuk itu,  harus ada peran dari pemerintah bisa mengadakan bantuan kapal berikut peralatan kepada nelayan kita. Supaya usaha yang sudah mereka jalani selama ini terus berkesinambungan untuk menapkahi keluarganya.

Di ketahui, sebelumnya Warga Desa Tanah Kuning dan Desa Mangkupadi, Tanjung Palas Timur, Bulungan, yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan berkeinginan bisa dibantu kapal dengan kapasitas 30 GT untuk kepentingan melaut dari pemerintah.

Hal itu diutarakan warga saat kunjungan kerja, Hj Ainun Farida Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, didua desa tersebut.

Alasan lain, kenapa mereka (Nelayan) setempat menginginkan bantuan kapal untuk melaut. Otomatis dengan dibangun nya pelabuhan internasional disana, jenis bahan sebagai alat tangkap ikan yang selama ini digunakan sudah tidak mungkin lagi dipakai, lantaran areal yang ada sudah digunakan untuk pembangunan pelabuhan tersebut.

“Untuk menjangkau laut lepas tak mungkin hanya menggunakan mesin ces (ketinting) seperti yang banyak digunakan nelayan selama ini, tentu membutuhkan kapal yang besar, ” kata Hj Ainun, Selasa 17/5/2022 lalu

Kebutuhan nelayan untuk dua desa sebanyak 6 unit kapal, masing-masing 3 buah untuk kelompok nelayan desa Tanah Kuning dan 3 buahnya lagi untuk nelayan desa Mangkupadi.

Dengan jumlah karyawan yang akan berkerja di Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) sekitar ratusan ribu orang itu. Tentu kebutuhan akan ikan juga dalam jumlah yang besar.

Ini lah juga menjadi salah satu alasan nelayan setempat sangat membutuhkan kapal dengan kapasitas besar untuk dipakai melaut.

“Bila permintaan akan kapal oleh nelayan ini bisa terpenuhi, mereka akan mampu menjawab kebutuhan akan ikan untuk para karyawan yang berkera di KIPI itu nanti, ” ujar Hj Ainun Farida.

Warga yang menghadiri kunjungan kerja hari itu cukup lumayan banyak. Terdiri dari bapak-bapak, pemuda termasuk kaum perempuan.“

Ada sekitar 60 atau 70 an orang warga yang hadir, ” tutup Hj Ainun Farida

Sumber : Humas Setwan.
Editor : Sahri.
.

DPRD Bulungan

Sudah Tiga Tahun Lampu PJU Desa Long Beluah Tanjung Palas Barat Bulungan Tak Menyala

Published

on

Joko Susilo Weliyanto Anggota DPRD Bulungan.

– OPD teknis diharapkan segera bergerak melakukan perbaikan.

LONG BELUAH – Sudah kurang lebih tiga tahunan seluruh balon lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara tak lagi menyala. Akibatnya pada malam hari desa tersebut gelap gulita.

Perihal itu disampaikan oleh Joko Susilo Welianto, anggota DPRD Bulugan, lewat pesan masangger Facebook, Sabtu, 11/5/2024.

Tiang lampu PJU desa Long Beluah.

” Tolong masukan diberita media online bahwa untuk lampu jalan di ibu kota kecamatan Tanjung Palas Barat tepatnya di desa lLong Beluah..sudah 3 tahun ini tidak berpungsi, ” ujarnya.

Harapan nya pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk menghidupkan semua lampu jalan yang ada. Supaya aktifitas warga pada malam hari bisa dilakukan tanpa perasaan was-was.

“Kalau tidak keliru seluruh lampu PJU menyala ketika era pak Sujati almarhum sebagai Bupati Bulungan, setelah itu lampunya sudah tak menyala lagi sampai sekarang, ” kata Joko Susilo Weliyanto.

Mirisnya, pada malam hari warga yang bepergian terpaksa menggunakan lampu senter, atau obor sebagai sarana penerangan.*jk/kjs.

Continue Reading

DPRD Bulungan

DPRD Bulungan Minta Taman dan Joging Track Desa Salimbatu Dibangun Pemkab Tahun Ini

Published

on

H Hamka M, S IP, MH. Wakil Ketua DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Setelah selesai tahap perencanaan, diharapkan pembangunan joging track sekaligus taman disepanjang tepian desa Salimbatu kecamatan Tanjung Palas Tengah, bisa dianggarkan Pemkab Bulungan pada tahun anggaran 2024 ini.

“Jangan sampai hanya berhenti di tahap perencanaan saja, harapan kita harus berlanjut ketahap pelaksanaan pembangunan, ” kata Wakil Ketua DPRD Bulungan H Hamka M, S. IP, MH, kepada media ini, Jumat 10/5/2024.

Menurutnya, keberadaan joging track tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk berolahraga ringan. Sekaligus taman nya bisa digunakan untuk bersantai ria pada sore hari dan malam hari.

Keberadaan taman itu juga dapat secara langsung memperindah desa Salimbatu bila dipandang dari arah sungai Kayan. Khususnya bagi para penumpang speed boat cepat dari Tanjung Selor ke Tarakan ataupun sebaliknya.

“Salimbatu ini ibarat sebuah bingkai Poto atau cermin untuk Kabupaten Bulungan. Sebelum ke Tanjung Selor orang dari Tarakan yang menggunakan angkutan air harus melewati desa Salimbatu, ” kata Hamka.

Nah bila bingkainya sudah tak indah untuk dipandang pasti orang beranggapan apa lagi dalamnya, tentulah jelek.

Oleh sebab itu, tak ada alasan bagi Pemkab Bulungan tidak membangun infrastruktur di desa Salimbatu tersebut. Apalagi desa ini juga menjadi tujuan wisata religi islami bagi umat muslim yang ingin berziarah ke makam syeh Maulana Al Magribhi.

“Pemerintah juga wajib segera membangun tempat berjualan disekitar makam, yang nantinya dapat mempersiapkan barang-barang kebutuhan bagi penziarah, ” tukas Hamka.

Dengan sendirinya pula ekonomi dari para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) desa Salimbatu akan terus bergerak secara dinamis. Yang giliran nya dapat mensejahterakan masyarakat sebagai pelaku ekonomi disana.

Bila los bangunan atau pasar tradisional ada, prodak lokal setempat juga bisa dijajakan disana. Misalnya seperti petis serta udang kering khas Salimbatu, maupun produk lain nya.

“Inilah alasan beberapa fasilitas masyarakat harus segera terbangun, * pungkas H Hamka.* jk/kjs.

Continue Reading

DPRD Bulungan

DPRD Minta Pemkab Bulungan Segera Bentuk UPTD Wisata Gunung Putih Tanjung Palas

Published

on

H Hamka S IP, MH. Wakil Ketua DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Untuk memacu objek wisata Gunung Putih di Kecamatan Tanjung Palas menjadi tujuan wisata setiap orang daerah, DPRD Bulungan meminta Pemkab segera membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).yang secara langsung mengurusi objek wisata tersebut.

“Sayang objek wisata yang berada persis di tengah kota ini tidak tertata dengan baik, agar nantinya bisa menjadi tujuan warga untuk berlibur bersama keluarganya, ” kata H Hamka S IP MH, wakil ketua DPRD Bulungan, kepada media ini diruang kerjanya, Senin 6/5/2024.

Keuntungan lain bila UPTD bisa dibentuk, secara langsung ada anggaran di peruntuk kan kepada mereka untuk melakukan perawatan, sekaligus pembangunan objek tambahan hiburan bagi pengunjung.

Seperti taman bermain anak-anak, kolam renang maupun taman hiburan lain nya. “Setiap pengunjung juga bisa dipungut bayaran berupa karcis perorangan pada pintu masuk.ke objek wisata tersebut, ” ujarnya.

Menyoal objek apa saja di Gunung Putih, Hamka menjelaskan ada beberapa yang bisa dikembang kan, seperti goa alam yang ada disana, sungai bawah tanah yang aliran airnya sangat jernih dan selalu ada baik pada musim kemarau,

Dengan sendirinya bila objek wisata gunung putih tertata, otomatis akan diikuti berkembang nya sektor UMKM. Para penjaja makanan dan minuman akan tumbuh berjualan disekitar objek wisata tersebut. * jk/kjs.

Continue Reading

Trending