Connect with us

Berita Kaltim

Relawan Bergerak, Penggalangan Dana untuk Tebus Bayi Yang tertahan di RS Dirgahayu Samarinda

Published

on

Ismail Malika (kiri) dan Liya (tengah) saat ke Kasir RS Dirgahayu bersama keluarga bayi membayar kekurangan biaya perawatan dan sekaligus membawa pulang si bayi didampingi petugas Rumah Sakit.

SAMARINDA – Mendengar informasi ada bayi yang tertahan di rumah sakit Dirgahayu Samarinda, Ismail Malika Relawan Mercy Samarinda bersama Lhia langsung bergerak mengetuk pintu para donatur untuk membantu.

“Saya mendapat informasi ini Selasa malam, 30 April 2024 ada seorang bayi yang tidak bisa dibawa pulang karena masih kurang bayar, nilainya sekitar Rp8.000.000 di rumah sakit Dirgahayu,” jelas Ismail Malika.

Kwitansi bukti pelunasan yang dibayarkan relawan.

Pagi langsung saya cek kebenaran informasi tersebut, dan memang betul. “Setelah terkonfirmasi, kami langsung bergerak untuk mengetuk pintu para dermawan melalui sosmed, Alhamdulillah ada yang membantu Rp100 ribu, Rp500 ribu akhirnya terkumpul. Saya berhasil mengumpulkan Rp1.050.000, sementara rekan kami Liya berhasil mengumpulkan Rp8.500.000 lebih,” jelas Ismail, Sabtu, (4/5/2024).

Begitu dana terkumpul, lanjut Ismail langsung mendatangi ibu dari bayi yang tertahan dan sama-sama ke rumah sakit Dirgahayu. “Awalnya kami mendengar informasi tertunggak sekitar delapan jutaan, tapi pada saat dilunasi ke kasir tambah membengkak tagihan menjadi Rp10 juta lebih. Tapi. Allah skenario terbaik, begitu kurang ada dana, datang dermawan membantu,” jelas Ismail.

Lebih lanjut Ismail menjelaskan, pihaknya bersama keluarga bayi langsung mendatangi Kasir di RS Dirgahayu dan menanyakan jumlah kekurangan. “Total tagihan Rp11.539.874. Alhamdulillah cukup dana yang terkumpul, bahkan ada sisa penggalangan kami serahkan ke ibu si bayi,” tambah Ismail.

Sementara itu Mardiana (33) keluarga ibu yang baru melahirkan tersebut menyampaikan, pada saat ibunya si bayi sudah bisa keluar dari rumah sakit, pihaknya mencari utangan untuk membayar biaya perawatan di rumah sakit. “Waktu adik ipar saya keluar saya sudah bayar tagihan Rp.3.371.860, untuk perawatan ibunya, itupun harus berhutang ke sana kemari. Kasihan suaminya ditahan polisi kasus pencurian, mungkin kalut memikirkan istri mau melahirkan sementara tidak punya uang,” tambah Mardiana kepada jurnalborneo.com, Sabtu, (4/5/2024) di rumah kontrakannya di bilangan jalan Mutiara Samarinda.

Dijelaskan Mardiana adiknya ini bekerja hanya sebagai tukang parkir di Citra Niaga depan masjid Raya Darussalam Pasar Pagi Samarinda. “Adik kami kalau pagi itu jadi tukang parkir di Citra Niaga, kalau malam sebagai wakar (penjaga malam) di RT 03 Kelurahan Pasar Pagi, pukul lonceng. Tinggalnya juga di gerobak tidak jauh dari Bebek Ganje depan Masjid Raya Pasar Pagi,” ungkap Mardiana.

Dijelaskan Mardiana satu hari sebelum melahirkan adiknya dibawa ke rumah sakit umum Abdul Wahab Sjahranie, sempat satu malam menginap. “Adik saya tidak punya BPJS, saat dirawat di rumah sakit umum AWS bayar sendiri, semalam saja kami harus bayar Rp1.847.266. Karena dibilang masih lama melahirkan, makanya kami bawa pulang. Tak lama setelah dibawa pulang melahirkan dia, Alhamdulillah ditolong relawan dibawa menggunakan ambulance ke rumah sakit Dirgahayu,” tambahnya.

Setelah adik iparnya keluar rumah sakit, tambah Mardiana bayinya tidak bisa dibawa pulang karena tagihan biaya perawatannya banyak banget sampai Rp8.000.000an, karena kami tidak punya uang jadi terpaksa bayi ditinggal di rumah sakit. “Sama perawat disampaikan ibu punya uang berapa, nanti kami ajak menghadap pimpinan. Ada perawat yang baik, akhirnya sisa uang saya punya, saya bayarkan sekitar Rp1,5 juta sebagai DP. Tapi beberapa kali mau menemui pimpinan rumah sakit untuk minta keringanan tidak ketemu terus. Karena tidak punya jalan keluar, lanjut Mardiana, ia lapor ke relawan yang mengantarkan ke rumah sakit bahwa bayinya belum bisa dibawa pulang karena tidak mampu bayar.” jelas Mardiana lebih lanjut.

Sementara itu pihak Rumah Sakit Dirgahayu saat dimintai waktu untuk konfirmasi melalui pesan WhatsApp di Nomor Kontak Operasional Humas / PIPP RS Dirgahayu di +62 812-5843-0859, terkesan menghindar, justru membalas agar menyampaikan keluhannya dan isi form layanan, dengan diminta melengkapi data-data pasien.

Terakhir Humas/PIPP RS Dirgahayu pukul 13.51 (Sabtu, 4/5/2024) mengirim pesan WhatsApp, “Baik, kami sampaikan perihal ini ke atasan atau Kepala Humas terlebih dahulu. Terimakasih,“(mn/jk).

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kaltim

Pengurus PWI dan IKWI Kaltim Resmi Dilantik

Published

on

Ketua Umum PWI pusat Hendry Ch Bangun saat menyerahkan bendera petaka PWI kepada Abdurrahman Amin Ketua PWI provinsi Kalimantan Timur periode 2024-2029.

— Fokus lrogram pada peningkatan Kompetensi Wartawan.

SAMARINDA – Ketua PWI Pusat, Hendry Ch. Bangun, resmi melantik pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Timur (Kaltim) serta Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Kaltim pada Jumat, 27 Juni 2024, di Odah Etam, komplek Kantor Gubernur Kaltim. Pelantikan ini dihadiri oleh Kepala Diskominfo Kaltim Faisal, Kadis Kominfo Samarinda, Danrem 091/ASN Brigjend Anggara Situmpol, Kepala Bank I Kaltim Budi Widihartanto, perwakilan dari Kejaksaan Kaltim, dan Ketua PWI se-Kaltim.

Dalam pelantikan tersebut, Hendry memberikan ucapan selamat serta apresiasi kepada seluruh pengurus yang baru dilantik dan mengajak mereka untuk terus bekerja keras meski menghadapi berbagai tantangan.

Ia juga menekankan pentingnya kompetensi dalam beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan perubahan perilaku. “Yang mampu bertahan bukan yang paling kuat, tetapi yang mampu beradaptasi dengan segala perubahan,” ujarnya.

Ia berharap agar pengurus PWI Kaltim dapat bekerja dengan solid dan saling mendukung dalam memperkuat organisasi.

Selain melantik PWI, acara ini juga dirangkai dengan pelantikan Ikatan Keluarga Wartawan Kaltim (IKWI), yang di bawah kepemimpinan Asriati.

Abdurrahman Amin, Ketua Umum PWI Kaltim yang baru, memaparkan visi kepengurusannya yang fokus pada peningkatan kompetensi wartawan, penyediaan fasilitas organisasi, dan penciptaan lingkungan inklusif.

Dia mengingatkan bahwa beberapa wartawan saat ini cenderung mengejar keuntungan tanpa memperhatikan kualitas tulisan, serta adanya polemik di tingkat pusat yang diharapkan tidak mempengaruhi persatuan di tingkat daerah. Ia mendorong untuk menghidupkan kembali budaya diskusi agar keputusan organisasi dapat mengakomodir berbagai usulan anggota.

Di akhir acara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kaltim, Muhammad Faisal, yang mewakili PJ Gubernur Kaltim Akmal Malik, memberikan apresiasi terhadap peran PWI dalam penyebaran informasi dan menyebutkan adanya peningkatan indeks kemerdekaan pers di Kaltim. Ia mengharapkan agar kerjasama antara media dan pemerintah dapat lebih ditingkatkan untuk mendukung pembangunan daerah dan memperkuat pilar demokrasi.

“Peran media sangat vital dalam menghasilkan berita yang cepat, akurat, transparan, dan akuntabel untuk mendukung pembangunan daerah dan menggiring opini publik,” tutupnya.(jb/titah/jk)

Continue Reading

Kaltim

Kirab Budaya East Borneo International Folklore Festival di Gelar di Samarinda

Published

on

Sekertaris Daerah bersama perwakilan festival nasional dan mancanegara.

SAMARINDA – Berbagai budaya baik nasional dan mancanegara seperti Jepang, Bulgaria, Mesir, Korea Selatan, Finlandia, Amerika Serikat, dan negara lain tampil mempesona dalam gelaran East Borneo International Folklore Festival Kaltim, sebagai dukungan Ekonomi kreatif (Ekraf) dai Pemerintah Provinsi (pemprov) melalui Dinas Pariwisata Kalimantan Timur.

Event yang berlangsung selama lima hari, dari 26 hingga 30 Juli 2024, Salah satu yang meramaikan adalah Kirab Budaya. Hal ini melibatkan peserta dari berbagai daerah yang berjalan dari Taman Samarendah menuju Kantor Gubernur Kaltim sambil menyapa dan mengenalkan budaya mereka kepada masyarakat.

Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni, menyatakan bahwa festival ini memberikan dampak positif bagi Kalimantan Timur. Kehadiran pengunjung dari berbagai daerah dan negara memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal. Sektor akomodasi, kuliner, dan transportasi, termasuk hotel dan souvenir, menyumbangkan keuntungan dari acara ini.

“Acara ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga membantu mempromosikan dan melestarikan budaya Nusantara,” ungkapnya setelah Kirab Budaya di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Jumat (26/7/2024).

Disebutkan, dengan banyaknya pengunjung dan penonton, pemerintah provinsi berharap acara ini bisa memperkuat citra Kaltim untuk Nusantara yang mana didalamnya ada sektor melestarikan budaya.

Ia juga mengenalkan tiga pos budaya yang disongkong Indonesia yakni, budaya kesultanan, budaya pesisir dan budaya pedalaman.

“Melalui festival ini, kami berupaya mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia internasional melalui peserta yang hadir di sini,” lanjutnya.

Salah satu peserta dari Polandia mengungkapkan kekagumannya terhadap keragaman budaya Indonesia.
Ia mengungkapkan Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dan festival ini adalah kesempatan yang bagus untuk menampilkan berbagai budaya dari setiap daerah.(jb/anna/jk)

Continue Reading

Kaltim

KPK Gelar Workshop Penulisan Jurnalistik di Samarinda, upaya Cegah Tindak Korupsi

Published

on

Kepala bagian pemberitaan KPK, Ali Fikri (foto:Ana/Jurnalborneo)

SAMARINDA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini sedang berfokus untuk mengurangi korupsi di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur dengan menggunakan tiga pilar utama, yaitu pilar pendidikan anti-korupsi, pencegahan, dan penindakan.

Hal tersebut diuraikan Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat Workshop Konten Kreatif dan Jurnalistik Anti-korupsi, yang diselenggarakan di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur (Diskominfo Kaltim), Jalan Basuki Rahmat Samarinda, Rabu (24/7/2024).

Agenda yang digelar bersama antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur, KPK sebagai upaya rangkaian edukasi anti-korupsi dengan menampilkan pembicaraan selain Ali Fikri, juga Aria Wiratma Yudhistira dari Katadata, dan Linda Novi Trianita dari Tempo dengan Jurnalisme Investasi.

“Hari ini, KPK berada di Samarinda untuk memberikan edukasi dan mencegah korupsi melalui pelatihan jurnalistik anti-korupsi,” ucap Ali Fikri.

Dalam edukasi ini peserta dibekali pengetahuan mengenai bagaimana menghasilkan konten video kreatif yang berdampak dan mudah diterima masyarakat, serta pembekalan penulisan pada jurnalistik terkait investigasi dan juga cara peliputannya.

Dikatakan, KPK setiap tahun mengeluarkan banyak data, seperti data survei penilaian integritas dan MCP (Monitoring Center for Prevention), yang dapat dimanfaatkan oleh jurnalis dan masyarakat melalui aplikasi dan website jaga.go.id. “Kita menyajikan data dan bisa diakses semua pihak,” ucapnya.

Sebagai tindak lanjut dari edukasi tersebut, KPK mengumumkan adanya kompetisi dengan tajuk “Suarakan Aksimu” dengan kategori video edukasi dan karya penulisan jurnalistik anti korupsi yang ditujukan bagi jurnalis, kreator konten dan masyarakat umum.

Ali Fikri berharap melalui kompetisi ini, para kreator konten dan jurnalis dapat berkontribusi dalam menyebarkan informasi edukasi anti-korupsi. “Mari sama-sama berupaya bersama, meminimalisir korupsi di Indonesia,” tutupnya.(jb/Anna/jk)

Continue Reading

Trending