Nelayan Tradisional KTT Butuh Perhatian Pemerintah

TANJUNG SELOR – Minim nya perhatian atau pun pembinaan kepada para nelayan tradisional yang menangkap ikan atau udang diperairan terbatas di Kabupaten Tana Tidung (KTT), mengakibatkan masih ada oknum nelayan yang menggunakan alat setrum maupun cairan kimia sebagai media tangkap.

“Cara tangkap begini terpaksa dilakukan, karena tak ada lagi cara lain untuk bisa mendapatkan tangkapan udang dan ikan yang maksimal, ” kata H Ruslan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, saat berbincang dengan media ini beberapa waktu yang lalu.

Akibat nya saat penertiban dilakukan, ada beberapa diantara mereka yang peralatan setrumnya diaman kan.

“Sedih juga kita mendengar nelayan ini satu sisi. Memang yang mereka kerjakan ini salah, tapi di sisi lain juga mereka butuh makan, ” cerita H Ruslan.

Cerita awalnya tambah dia, kenapa bisa diketahui, karena ada masyarakat juga yang melapor sehingga terjadilah penertiban tersebut.

Memang ada upaya untuk merubah pola tangkap dari menyetrum kepola normal, dengan memberikan bantuan bubu, hanya saja jumlah bubunya terbatas, satu orang nelayan hanya dibantu 20 buah.Tentu hasil tangkapan jadi tak maksimal.

“Untuk sekali pasang bubu sehari semalam dengan jumlah bubu 20 buah pendapatan udang galah tak sampai satu kilogram, tentu tak mencukupi biaya operasional para nelayan saat melaut, ” ucap Ruslan.

Sementara ongkos melaut mereka butuh bensin, ketinting, makan, rokok sementara hasil tangkapan tak bisa menutupi ongkos yang dipakai.

Alangkah baiknya nanti bantuan bubu itu bisa ditambah jumlah nya, supaya mereka para nelayan ini bisa mendapat kan hasil tangkapan yang maksimal pula.

Terkait hal itu, sebelumnya H Ruslan mengaku sudah pernah bertemu dengan dinas perikanan, mereka menawarkan bantuan Keramba.

“Saya bilang kalau keramba tidak cocok kena arus sungai Sesayap sangat deras, banyak kayu besar yang hanyut bisa menabrak keramba. Lagi pula keramba ini kan harus ditunggu ya betul harus ditunggu, ” ujarnya.

Yang sangat pas adalah bantuan bubu tadi. Karena begitu dipasang sore hari pada pagi harinya baru kembali dilihat hasilnya, jadi nelayan bisa memanfaatkan waktu luang untuk berkebun guna menambah penghasilan. * jk/kjs

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *