Kaltara
Viral Dimedsos, Disdik Kaltara Turunkan Tim ke SMAN 1 Salimbatu
TANJUNG SELOR – Aksi protes guru-guru Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (SMAN 1) Salimbatu, Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, pagi tadi, Jumat 2/9/2022 yang viral dimedia sosial (medsos), langsung mendapat tanggapan dari kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Utara, Drs Teguh Hendry Susanto M Pd.
Menurutnya, ketika dihubung media ini, beberapa saat lalu melalui sambungan telpon selularnya mengatakan, untuk menyikapi gejolak pihak Dinas Pendidikan segera menurunkan tim evakuasi ke SMAN 1 Salimbatu, setelah sholat Jumat.
“Saya juga sudah memerintahkan ketua tim untuk memanggil kepala sekolahnya, ” ujar Teguh Hendry Susanto.
Selanjutnya memberikan informasi kepada guru, juga kepada siswa. “Cuma kabarnya saya dengar itu ada demo kemudian ada melibatkan orang tua siswa apa betul apa tidak kami harus cek kelapangan , ” tambahnya.
Menyoal tuntutan beberapa guru yang meminta kepala sekolahnya diganti?, sesuai data sebanyak 28 orang yang bertanda tangan diatas materai, Teguh mengatakan maka itu tim Disdik harus turun dulu mengumpul data-data, kalau data nya kuat tentu tak ada masalah.
“Harus sesuai tuntutan mereka, aspirasi mereka, yang jelas intinya harus sesuai mekanisme dan prosedur, ” kata Teguh.
Harus pula dibuktikan dengan semua tuduhan mereka, dari point-point tuntutan itu. Inikan harus dicek kelapangan, betul kah?, kalau betul kemungkinan ada sangsi juga.
Makanya kata dia berulang-ulang menyebut, dari sejumlah tuntutan, harus dilakukan cek lapangan kebenaranya. Kalau ketika itu benar harus ada hukuman nya nanti.
“Dari 12 point itu harus ada data dokumen pendukung nya juga, “imbuh Teguh.
Menyikapi munculnya stetmen guru yang akan mogok mengajar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara mengatakan hal tersebut tidak boleh dilakukan. Makanya tim akan turun untuk memberikan pengertian kepada mereka semua bahwa hal ini sudah ditangani Disdik.
Sekedar diketahui kalau guru sampai mogok, juga ada sangsinya nanti, jangan sampai proses belajar mengajar sampai berhenti karena gara-gara itu. Artinya semua harus dengan tatacara yang sopan, sesuai dengan peraturan.
“Yang jelas kalau gurunya tidak mengajar akan ada sangsi tersendiri, ” tegas Teguh Hendry Susanto berulang-ulang mengatakan.
Karena itu pula, dengan adanya ketidaknyamanan ini, pihak Disdik melakukan “pendinginan” kepada semuanya. * jk.
Bulungan
67 Orang Calon Wasit Sepakbola di Bulungan Ikuti Pelatihan
TANJUNG SELOR – Menjawab aspirasi masyarakat sepak bola di setiap.kecamatan terkait minimnya wasit bersertifikat, Askab PSSI Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara langsung merespon positif aspirasi tersebut.
Respon itu diaplikasikan dengan menggelar pelatihan wasit selama 6 hari. Dengan peserta dari Kaltara dan juga ada peserta pelatihan dari provinsi Kalimantan Timur.
“Acara pembukaan pelatihan ini sangat istimewa sekali lantaran dihadiri langsung oleh bapak Jimy Napitupulu selaku ketua Komisi Wasit Nasional, ” kata H Hamka M, S. IP, MH, ketua Askab PSSI Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara kepada media ini, Minggu, 29/9/2024 dikediaman nya.
Menurutnya ada 67 orang calon wasit C2 dan C3 yang akan mengikuti pelatihan, yaitu para calon wasit dari 10 kecamatan se Kabupaten Bulungan.
“Dengan adanya pelatihan wasit ini, nanti nya mereka bisa memimpin pertandingan di semua kecamatan bahkan kabupaten, karena mereka sudah memegang license legalitas, ” ujarnya.
Lebih lanjut H Hamka yang juga sebagai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara ini menambahkan, nanti pada bulan November 2024 yang akan datang, akan ada turnamen yang diikuti oleh 22 club sepakbola, terdiri dari kelompok umum.
“Disini kita juga langsung melakukan seleksi pemain, persiapan liga 3 wilayah Kalimantan, ” tutup H Hamka. * jk.
Kaltara
Kejati Kaltara Mulai Melaksanakan Pelayanan di Bidang Penegakan Hukum
Amiek Mulandari : Masalah Kaltara yang dulu masih menjadi bagian dari Kejati Kaltim masih di inventarisir, selanjutnya dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Kalimantan Utara.
TANJUNG SELOR – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Utara resmi terbentuk dan pembentukan nya baru diresmikan beberapa hari lalu, dimana diketahui Kejati Kaltara ini sebelumnya merupakan bagian dari Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur.
Diruang kerjanya, Kejati Kaltara Amiek Mulandari SH, MH, kepada media ini, 2/9/2024 mengatakan, pihak nya harus segera tancap gas melakukan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di bidang penegakan hukum.
“Kalau dulu semuanya ke Samarinda (Kaltim, red), sekarang maka disini setelah ada Kejaksaan Tinggi Kalimantan Utara maka kita melakukan pelayanan langsung di Kaltara, ” ujar Amiek.
Selain Kejati, ada 4 Kejaksaan Negeri (Kajari) yang ada di Kabupaten Kota, antara lain Kajari Malinau, Tarakan, Nunukan dan Kajari Bulungan. “Kabupaten kota kan ada 5 saat ini baru ada 4 Kajarinya, ” kata Amiek Mulandari.
Pekerjaan yang dulunya sempat ke Samarinda, maka selanjutnya akan diteruskan oleh Kejaksaan Tinggi Kalimantan Utara.
“Namun bagaimana ini berdiri dulu personilnya kita tata. Kalau untuk pejabat nya sudah ada sampai dengan eselon tiga, untuk eselon empat sedang disusun kemudian segera ada SK nya, ” ujarnya.
Ia juga menyebut harus melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke kabupaten kota yang ada. Untuk menyerap aspirasi dns tau kondisi lapangan bagaimana di empat wilayah kejaksaan negeri.
Untuk Kabupaten Tana Tidung Amik Mulandari menjelaskan sudah dipersiapkan untuk Kantor Cabang Kejaksaan Negeri (Kacabjari), kantor nya pun sudah disiapkan. Hanya saja untuk pembentukan nya masih dalam tahap kajian kapan Kajari Kabupaten Tana Tidung ini bisa terbentuk.
“Kajian dimaksud dari Kejaksaan Agung, termasuk untuk Kacabjari di Sebatik Kabupaten Nunukan, ” tegasnya.
Menyangkut kasus dari Kejari Kaltim yang dilimpah kan ke Kejati Kaltara, Amiek mengatakan masih di inventarisir. “Dalam hal ini kita harus bertemu dulu dengan Kejari Kaltim yang nanti penyerahan nya akan dibuat berita acara nya, ” tutup Amiek Mulandari. * jk.
DPRD Kaltara
Mendorong Kaum Perempuan Kaltara Terjun ke Politik
TANJUNG SELOR – Hj Ainun Farida Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Kalimantan Utara mendorong kaum perempuan untuk ikut terjun ke dunia politik
“Kalau perempuan itu ikut berpolitik, insya Allah politik itu akan menjadi berwarna, “ ujar Hj Ainun Farida yang juga sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Kaltara, kepada media ini.
Agar bagaimana kita bisa melaksanakan peran sebagai perempuan terutama mengambil keputusan-keputusan untuk kaum perempuan itu sendiri dan anak. Oleh karena itu sangat penting bagi bagi saya selaku Ketua KPPI Provinsi Kalimantan Utara untuk mendorong kaum perempuan ini untuk jangan takut berpolitik.
“Karena politik itu indah, oleh sebab itu pemerintah selaku pembina politik di daerah perlu mendorong partisifasi kaum perempuan dikancah perpolitikan daerah, “ ujarnya.
Kalau peran perempuan sekarang cukup lumayan, tapi untuk memenuhi 30% kuota perempuan itu belum masih jauh.
“Itu yang membuat saya kemarin mengadakan workshop peningkatan peran perempuan dalam politik supaya kalua menjadi calon legislatif tidak hanya sekedar menjadi pelengkap, tidak hanya sekedar menjadi. pemenuhan kota saja, tapi mereka harus berbuat, harus bekerja, harus all out mendatangi konstituennya untuk mendapatkan suara terbanyak, “ tegas Hj Ainun Farida.
Supaya nanti ketika Pemilu yang akan datang politisi perempuan dapat meraih suara yang signifikan. Jadi sehingga begitu dihitung masuk di DPR bisa mencapai 30% kuotanya, sekarang kan belum. Memang untuk cara mencapai itu bagi perempuan sangat berat. tapi kita santai aja, sambil memperbaiki diri, belajar banyak tentang bagaimana menjadi caleg yang bagus, intens menemui konstituen kita.* jk/kjs.
-
POLDA KALTARA2 weeks ago
Atlet Pencak Silat Polda Kaltara Raih Juara 3 Kejurnas Pencak Silat Kapolri Cup Tahun 2024
-
Bulungan5 days ago
67 Orang Calon Wasit Sepakbola di Bulungan Ikuti Pelatihan
-
Kaltim3 days ago
Kejati Kaltim Sita Tiga Bangunan
-
PEMPROV KALTARA4 days ago
Lantik 2 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Togap Harapkan Pelayanan Publik Dapat Berjalan Maksimal