Bulungan
Lembaga Adat Bulungan Minta Pedibai dan Biduk Bebandung Tampil di Birau

– Pedibai tradisi yang harus dilestarikan dan sudah mendapat sertifikat dari Kemendikbud RI sebagai Warisan tak Benda.
TANJUNG SELOR – Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara Drs Datu Buyung Perkasa M Pd, menghimbau kepada pemerintah untuk menjaga dan melestarikan tradisi serta budaya pada setiap momen perayaan hari ulang tahun dan hari jadi kabupaten Bulungan.
Diantara budaya yang sangat sakral dimaksud seperti perahu Biduk Bebandung dan tradisi Pedibai, dimana pada masanya budaya ini terus dilaksanakan pada setiap kesempatan sejak Kesultanan Bulungan hingga diawal-awal pesta Birau atau HUT Kabupaten Bulungan dan hari jadi Kota Tanjung Selor dirayakan pada kepemimpinan Bupati Bulungan H Yusuf Dali, RA Bessing, Anang Dachlan Djauhari hingga era Bupati Bulungan H Budiman Arifin.
“Tradisi pedibai dan Biduk Bebandung selama ini setiap acara Birau rutin dilaksanakan, ” ujarnya.
Sekedar diketahui bahwa tradisi Pedibai ini selain sebuah upacara ritual, juga erat kaitan nya dengan sejarah, dimana masa itu ketika Sultan sakit dan belum ada istilah medis maka Pedibai ini lah sebagai alternatif penyembuhan nya.
Maka denhan alasan ini lah juga yang menjadi dasar budaya atau tradisi Pedibai ini harus dilestarikan hingga ke anak cucu kita dimasa-masa yang akan datang.
Jangan sampai sejarah ini kita lupakan begitu saja, ” tegas Datu Buyung Perkasa.
Atau timbul sebuah pemikiran bahwa tradisi Pedibai ini bertentangan dengan ajaran agama. “Disini saya menjelaskan sekali lagi bahwa tradisi Pedibai ini bukan agama, ” jelasnya.
Melainkan sebuah tradisi dan budaya Bulungan makanya Pedibai tersebut bisa mendapatkan sertifikat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai salah satu warisan tak benda, oleh sebab itu tak ada alasan tidak dilestarikan.
Oleh sebab itu, ketika kita tidak melestarikan nya selama dua tahun berturut-turut, maka salah satu budaya dari Kesultanan Bulungan itu akan dicabut, yang rugi siapa?.
“Nah kalau orang lain yang melaksanakan itu bisa saja kelak akan menjadi budaya mereka, kira-kira tidak rugikah bangsa ini,” ungkap Datu Buyung dengan nada mengingatkan.
Karena itu ia meminta agar dalam hal ini, mohon bisa dipilah-pilah dimana ketika Menteri sudah mengeluarkan sertifikat seperti itu berarti itu sudah melalui pemikiran dan pertimbangan yang matang. Jadi tak ada alasan Pedibai tersebut dikesampingkan pada setiap momen yang harus dilaksanakan seperti perayaan Birau Kabupaten Bulungan.
“Ingat tradisi pedibai juga tidak bertentagan dengan kosntitusi , jadi sebagai ketua Adat Kesultanan Bulungan tsaya etap berkomitmen bahwa tradisi ini merupakan sebuah budaya, tak ada kaitan nya dengan agama melain kan hanya sebuah tradisi yang harus dipertahankan, ” tutup Datu Buyung Perkasa. * jk. .

Bulungan
Kelompok Tani SUB Sebakut Antutan Mampu Produksi 60 Ton Biji Kakao / Tahun

TANJUNG SELOR – Populasi tanaman Kakao atau yang dikenal dengan nama latin nya Theobroma cacao di desa Antutan, Kecamatan Tanjung Palas terus diperluas oleh kelompok Tani SUB Sebakut.
Tanaman kakao tersebut di budidayakan dilahan seluas 45 H, dengan jumlah 35.000 pohon. Diperkirakan nantinya mampu menghasilkan kakao biji sebanyak 60.000 pertahun.
“Perhitungan atau analisanya yaitu 2 KG / pohon X 30.000 pohon = 60.000 KG / tahun, ” kata Aminuddin Kepala Desa Antutan selaku pembina petani disana kepada media ini kemarin.
Menurutnya, dengan hasil panen tersebut menjadi sesuatu yang bisa diandalkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang membudidayakan nya. “Kebun ini berada dilokasi atau kawasan izin perhutanan sosial, ” tambahnya.
Melalui kerjasama phentalik, atau kolaborasi antara petani, Pemkab Bulungan, Dinas Pertanian, Disperindagkop, NGO, Perusahaan swasta Mitra Bulungan Berdaulat, Akademisi Universitas Kaltara, Pemdes Antutan, maka tidak lah berlebihan sentra perkebunan ini juga menjadi lokasi program IAD Lanskap Kayan di Kabupaten Bulungan.

Kebun Demplot Kakao milik petani SUB Sebakut desa Antutan Kecamatan Tanjung Palas Kabupaten Bulungan.
Dengan demikian rata-rata para petani melalui kelompok tani tersebut sudah mengantongi izin perhutanan sosial, tepat nya dilokasi skema hutan kemasyarakatan. Karena itu Dinas Pertanian Bulungan telah membangun kebun demplot sebagai wadah edukasi para petani kakao di desa Antutan. * jk.
Bulungan
PWNU Kaltara Apresiasi Program Bupati Bulungan

TANJUNG SELOR – Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi Kalimantan Utara, Alwan Saputra, S, Pi, MM, mengapresiasi kinerja Pemkab Bulungan, khususnya dalam memberi kemudahan kepada Jamaah Calon Haji yang akan menunaikan rukun Islam ke 5 ke tanah suci Makkah Al Mukaromah.
“Yang ternyata program ini sejak Bupati Bulungan H Budiman Arifin hingga berlanjut kepada Bupati Syarwani S Pd M Si sekarang, ” ujar Alwan Saputra kepada media ini melalui rekaman suara, kemarin.
Antara lain program yang membantu Jamaah calon Haji yang berasal dari Kabupaten Bulungan, seperti pemeriksaan kesehatan atau general check up, kegiatan manasik haji walaupun dari Kemenag juga melaksanakan nya.
“Program lain nya yaitu membantu keberangkatan dari Tanjung Selor – ke Embarkasi Haji di Balikpapan, dan masih banyak lagi dukungan lain nya yang dilaksanakan oleh Pemkab, ” ungkap Alwan.
Ia juga menyebut program itu merupakan langkah yang sangat baik, karena nya ia selalu ketua PWNU pantas menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi+tingginya kepada Pemkab, wabil khusus kepada Bupati Bulungan Syarwani S Pd M Si.
Serta berharap hal ini bisa kedepan nya menjadi atensi Pemkab dan Pemkot se.Kalimantan Utara. Karena di ketahui pembiayaan untuk menunaikan ibadah haji itu sangat besar. “Kenapa? Karena apa yang dirasakan oleh jamaah calon haji atas kepedulian Pemkab tersebut sangat terbantu sekali, ” pungkas Alwan Saputra , * jk.
Pemkab Bulungan
Upaya Cegah Stunting Terus Digencarkan

TANJUNG SELOR – Jajaran Dinas Kesehatan melaksanakan Gerakan Cegah Stunting dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 60 Tahun 2024 di Tugu Cinta Damai, Tanjung Selor pada Minggu (1/12). Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si berharap, momentum HKN menjadi pengingat semua pihak bagaimana membentuk anak-anak hingga 20 tahun ke depan dapat menjadi generasi emas Indonesia di 2045.
Diterangkan, untuk mewujudkan generasi emas membutuhkan kolaborasi semua pihak, baik pelaku, praktisi dan organisasi profesi kesehatan hingga para mitra strategis di daerah. Disebutkan, tantangan yang akan dihadapi anak-anak dalam 20 tahun ke depan tidak akan mudah. Maka generasi sekarang perlu memastikan layanan kesehatan serta tumbuh kembang anak-anak di Bulungan berjalan dengan baik.
Bupati juga mengajak generasi muda, terutama para pelajar di tingkat SLTA dan SLTP, untuk berpartisipasi dalam memberikan edukasi kepada teman-teman dan keluarga terkait masalah stunting.
Ditegaskan, stunting bukan sekedar isu tapi kenyataan yang harus dihadapi bersama. Langkah-langkah pencegahan harus dilakukan secara terkait untuk menurunkan angka stunting di Bulungan. Sekaligus agar anak-anak bisa mendapat masa depan yang lebih baik. * (dkip/jk/kjs).