Connect with us

DPRD Bulungan

Harga Semen di Peso Bulungan Mencapai Rp 130.000/Zak

Published

on

Purani Jaui, anggota DPRD Bulungan Provinsi Kalimantan Utara.

Pemkab diminta merevisi standarisasi harga.

TANJUNG SELOR – Pemkab Bulungan diimbau untuk merevisi kembali standar ongkos angkut barang, dari Tanjung Selor menuju kecamatan Peso, khususnya menyangkut bahan bangunan seperti semen, besi dan lain-lain.

“Sebelum menetapkan standarisasi harga tersebut, disarankan terlebih dahulu berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda, agar standarisasi yang akan ditetapkan benar-benar sesuai harapan kita bersama, ” kata Purani Jaui, anggota DPRD Bulungan kepada media ini beberapa waktu yang lalu.

Karena lanjutnya, merekalah yang lebih tau dan faham bagaimana kesulitan mendatangkan bahan bangunan tersebut dari Tanjung Selor ke Peso, termasuk ke desa-desa disekitarnya.

Bayangkan, kata dia, barang-barang yang didatangkan ke Peso bukan seperti kondisi di Tanjung Selor, yang dari toko bisa langsung sampai ketitik sasaran. Melainkan harus lewat sungai, bisa dibayangkan berapa lagi ongkos angkut dari sungai menuju daratan, ditambah lagi biaya menuju titik sasaran barang (gudang).

“Artinya mulai dari Tanjung Selor, beban angkutan sudah mahal, ditambah lagi ongkos untuk menaik kan barang ke daratan hingga ke titik tujuan, ” ujar Purani Jaui.

Belum lagi ditambah biaya angkutan dari gudang menuju desa disekitarnya,  disini pasti masih membutuhkan biaya angkutan turun naik barang. Kalau ini tak segera disikapi maka akan bias kesemua, terutama terhadap mutu kualitas pekerjaan.

“Intinya kalau Pemkab membuat standarisasi harus dicermati lah hal-hal demikian, supaya orang atau pelaku jasa konstruksi bisa sedikit mendapat laba, * terangnya.

Bayangkan,.untuk satu zak semen harganya di Peso mencapai Rp 130.000, ini terjadi akibat dampak biaya angkut yang cukup mahal, sehingga mau tidak mau terpaksa nilai harga yang dinaik kan oleh agen setempat untuk menutupi biaya-biaya angkut tersebut. *

Sumber: Humas Setwan.

Editor.  : Sahri.

DPRD Bulungan

Warga Tanjung Palas Minta Normalisasi Drainase Menyeluruh

Published

on

By

Mansyah MIM, SH. anggota DPRD Bulungan.

— Dan pembangunan sheet pile tepian sungai berlanjut.

TANJUNG SELOR – Pelaksanaan Reses perdana tahun 2024 Mansyah SH anggota DPRD Bulungan di Tanjung Palas, berhasil menyerap beberapa aspirasi masyarakat. Diantaranya permintaan warga terkait normalisasi drainase menyeluruh di kecamatan calon pusat ibukota Kabupaten Bulungan tersebut bila dikembalikan oleh pemerintah dimana tempatnya semula terbentuk.

“Kenapa harus normalisasi menyeluruh karena mulai dari Tanjung Palas Hilir hingga Tanjung Palas Hulu ada rangkaian drainasenya supaya nanti airnya bisa mengalir ke sungai Kayan saat musim hujan, ” kata Mansyah kepada media ini diruang kerjanya, Senin 25/11/2024.

Selanjutnya warga juga meminta jalan Mansyah menuju Karang Anyar ditingkatkan. Agar lebih dekat bila ingin menjangkau kelurahan tersebut.

Memang sudah ada pengurugan namun hanya beberapa meter saja. Diharapkan pada tahun anggaran mendatang pekerjaan urugan nya bisa berlanjut.

Warga yang bermukim didaerah pabrik juga mengusulkan lanjutan sheet pile tepian sungai Kayan. “Sebenarnya masalah sheet pile ini sudah lama di usul kan kepada Pemkab, sudah ada respon namun karena terbentur soal anggaran terpaksa ditunda, ” ujarnya.

Yang mana apabila terjadi pembangunan sheet pile maka harus ada pemindahan warga yang memang sudah lama bermukim ditepian sungai tersebut. Rumah-rumah mereka harus ada ganti rugi itu yang menjadi masalah nya.

“Namun saya sudah berkomunikasi dengan Bupati Bulungan soal ini, insha Allah pak Bupati akan mengupayakan anggaran nya tahun 2025 yang akan datang, mengingat anggaran Bulungan ada peningkatan sebesar Rp 2,4 Triliun, ” kata Mansyah. * (jk/kjs).

 

Continue Reading

DPRD Bulungan

Mendesak Perubahan Sistem Penanganan Sampah di Kota Tanjung Selor

Published

on

By

Adli Anshari ST MT anggota DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Persolan sampah rumah tangga khususnya di wilayah kota seperti di Tanjung Selor, perlu edukasi yang lebih mengarah kepada perubahan  sistem penanganan nya. Misalnya bagaimana khusus untuk membuang sampah bisa ditentukan pada jam-jam tertentu, supaya lebih memudahkan pengangkutan, dimana agar sampah-sampah tersebut tidak sempat berceceran dari tempat penampungan sementara.

Perihal itu terungkap saat berlangsungnya agenda Reses Adli Anshari ST MT, anggota DPRD Bulungan di Kelurahan Tanjung Selor Hilir kecamatan Tanjung Selor belum lama ini.

“Contoh apabila sampah dibuang pada malam hari, baru paginya diangkut kadang-kadang sempat berceceran dijalan, ” kata Adli Anshari, ST MT anggota DPRD Bulungan kepada media ini kemarin.

Jadi terkait hal itu ujar Adli yang juga politisi Partai Golkar ini berulang-ulang mengatakan, untuk penanganan persampahan kota yang perlu diperhatikan adalah sistem penanganan nya.

Supaya tidak menimbulkan dampak, baik kepada lingkungan maupun kesulitan para petugas pengangkut sampah nya.

Selain itu, persolan penerangan jalan umum (PJU) juga menjadi atensi dan aspirasi warga. Ada beberapa titik khususnya di jalan Sudirman terus jalan Nangka, jalan Semangka dan jalan Bhayangkara ada beberapa titik lampu yang agak redup.

“Hal ini akan kita komunikasikan dengan dinas terkait bagaimana supaya lampu ini bisa dimaksimalkan penerangan nya, ” pungkas Asli Anshari ST MT. * (jk/kjs).

Continue Reading

DPRD Bulungan

Nelayan Tanjung Palas Hilir Butuh Sentuhan Pembinaan dan Bantuan Alat Tangkap

Published

on

By

Ito Isbandi, S, Pi anggota DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Untuk mengubah pola tangkap udang dan ikan, nelayan Tanjung Palas Hilir kecamatan Tanjung Palas berharap adanya perhatian pemerintah, untuk memberikan bantuan peralatan maupun pembinaan yang berkelanjutan

Aspirasi dan harapan nelayan tersebut disampaikan saat berlangsungnya agenda Reses Ito Isbandi S Pi anggota DPRD Bulungan di kelurahan Tanjung Palas Hilir beberapa waktu yang lalu.

Selain bantuan peralatan, menurut nya bagaimana hasil mereka ( nelayan, red) bisa ditampung, dengan harga yang baik, agar perekonomian nelayan tersebut meningkat dengan baik.

Berbicara alat tangkap, harus yang ramah lingkungan, seperti bubu, pukat dan jala. Supaya kelangsungan hidup ikan dan udang terus berkembang, yang pada gilirannya akan mensejahterakan nelayan itu sendiri. * (jk/kjs).

 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 JurnalKaltara.com, Web Design by Ciptamedia Kreasi

error: Content is protected !!