Connect with us

DPRD Bulungan

Kondisi Jalan Tani Bulungan di Sebut Sangat ‘Darurat’

Published

on

Dwi Sugiarto anggota DPRD Bulungan Provinsi Kalimantan Utara.

TANJUNG SELOR – Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara boleh dikatakan sangat darurat jalan tani, pasalnya dibeberapa kecamatan perihal itu terus dikeluhkan oleh masyarakat saat berlangsungnya agenda reses anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) beberapa waktu lalu.

Menurut Dwi Sugiarto, anggota DPRD Bulungan, Kamis, 25/3/2022 lalu diruang kerjanya mengatakan, sesuai hasil reses ditiga titik antara lain di RW 2 dan 3 desa Panca Agung, kecamatan Tanjung Palas Utara, warga menyampaikan tentang kondisi jalan tani diwilayahnya sangat darurat sekali.

“Melihat kondisi jalan tani kita sangat tak bisa dilewati oleh kendaraan roda 4, sehingga petani kita terus merasa kesulitan untuk mengangkut hasil panen nya dalam jumlah besar, ” kata Dwi Sugiarto.

Paling tidak lanjutnya, ada perhatian khusus dari pemerintah, agar para petani kita bisa dengan mudah menjangkau lahan maupun mengangkut hasil panen nya.

“,Kasihan sekali selama ini hasil panen diangkut hanya dengan menggunakan tenaga manusia (dipikul,red). Kalau pun ada yang menggunakan kendaraan bermotor roda dua tapi tetap saja membuat kita melihatnya merasa prihatin sekali, ” tuturnya.

Tidak hanya itu, tambah Dwi Sugiarto lagi, para petani kita juga sangat membutuhkan bantuan alsintan (alat mesin pertanian). Seperti tracktor sawah, mesin perontok padi dan jagung, cultivator mini untuk mengolah lahan sayur-sayuran.

Demikian juga di Desa Kelubir dan Desa Karang Agung, Tanjung Palas.Utara. Para petani disana juga mendambakan hal yang sama dari pemerintah.

Mengingat desa Kelubir saat ini sudah menjadi penghasil jagung yang cukup besar, tidak hanya di Bulungan akan tetapi di Kalimantan Utara secara menyeluruh.

“Rata-rata warga juga berharap jalan lingkungan desa mereka mendapat sentuhan perbaikan sebagaimana yang sudah dilakukan oleh pemerintah di desa-desa lainnya di Bulungan, ” ujar Dwi Sugiarto. *

Sumber : Humas Setwan.

Editor.   : Sahri.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

DPRD Bulungan

Warga Tanjung Palas Minta Normalisasi Drainase Menyeluruh

Published

on

By

Mansyah MIM, SH. anggota DPRD Bulungan.

— Dan pembangunan sheet pile tepian sungai berlanjut.

TANJUNG SELOR – Pelaksanaan Reses perdana tahun 2024 Mansyah SH anggota DPRD Bulungan di Tanjung Palas, berhasil menyerap beberapa aspirasi masyarakat. Diantaranya permintaan warga terkait normalisasi drainase menyeluruh di kecamatan calon pusat ibukota Kabupaten Bulungan tersebut bila dikembalikan oleh pemerintah dimana tempatnya semula terbentuk.

“Kenapa harus normalisasi menyeluruh karena mulai dari Tanjung Palas Hilir hingga Tanjung Palas Hulu ada rangkaian drainasenya supaya nanti airnya bisa mengalir ke sungai Kayan saat musim hujan, ” kata Mansyah kepada media ini diruang kerjanya, Senin 25/11/2024.

Selanjutnya warga juga meminta jalan Mansyah menuju Karang Anyar ditingkatkan. Agar lebih dekat bila ingin menjangkau kelurahan tersebut.

Memang sudah ada pengurugan namun hanya beberapa meter saja. Diharapkan pada tahun anggaran mendatang pekerjaan urugan nya bisa berlanjut.

Warga yang bermukim didaerah pabrik juga mengusulkan lanjutan sheet pile tepian sungai Kayan. “Sebenarnya masalah sheet pile ini sudah lama di usul kan kepada Pemkab, sudah ada respon namun karena terbentur soal anggaran terpaksa ditunda, ” ujarnya.

Yang mana apabila terjadi pembangunan sheet pile maka harus ada pemindahan warga yang memang sudah lama bermukim ditepian sungai tersebut. Rumah-rumah mereka harus ada ganti rugi itu yang menjadi masalah nya.

“Namun saya sudah berkomunikasi dengan Bupati Bulungan soal ini, insha Allah pak Bupati akan mengupayakan anggaran nya tahun 2025 yang akan datang, mengingat anggaran Bulungan ada peningkatan sebesar Rp 2,4 Triliun, ” kata Mansyah. * (jk/kjs).

 

Continue Reading

DPRD Bulungan

Mendesak Perubahan Sistem Penanganan Sampah di Kota Tanjung Selor

Published

on

By

Adli Anshari ST MT anggota DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Persolan sampah rumah tangga khususnya di wilayah kota seperti di Tanjung Selor, perlu edukasi yang lebih mengarah kepada perubahan  sistem penanganan nya. Misalnya bagaimana khusus untuk membuang sampah bisa ditentukan pada jam-jam tertentu, supaya lebih memudahkan pengangkutan, dimana agar sampah-sampah tersebut tidak sempat berceceran dari tempat penampungan sementara.

Perihal itu terungkap saat berlangsungnya agenda Reses Adli Anshari ST MT, anggota DPRD Bulungan di Kelurahan Tanjung Selor Hilir kecamatan Tanjung Selor belum lama ini.

“Contoh apabila sampah dibuang pada malam hari, baru paginya diangkut kadang-kadang sempat berceceran dijalan, ” kata Adli Anshari, ST MT anggota DPRD Bulungan kepada media ini kemarin.

Jadi terkait hal itu ujar Adli yang juga politisi Partai Golkar ini berulang-ulang mengatakan, untuk penanganan persampahan kota yang perlu diperhatikan adalah sistem penanganan nya.

Supaya tidak menimbulkan dampak, baik kepada lingkungan maupun kesulitan para petugas pengangkut sampah nya.

Selain itu, persolan penerangan jalan umum (PJU) juga menjadi atensi dan aspirasi warga. Ada beberapa titik khususnya di jalan Sudirman terus jalan Nangka, jalan Semangka dan jalan Bhayangkara ada beberapa titik lampu yang agak redup.

“Hal ini akan kita komunikasikan dengan dinas terkait bagaimana supaya lampu ini bisa dimaksimalkan penerangan nya, ” pungkas Asli Anshari ST MT. * (jk/kjs).

Continue Reading

DPRD Bulungan

Nelayan Tanjung Palas Hilir Butuh Sentuhan Pembinaan dan Bantuan Alat Tangkap

Published

on

By

Ito Isbandi, S, Pi anggota DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Untuk mengubah pola tangkap udang dan ikan, nelayan Tanjung Palas Hilir kecamatan Tanjung Palas berharap adanya perhatian pemerintah, untuk memberikan bantuan peralatan maupun pembinaan yang berkelanjutan

Aspirasi dan harapan nelayan tersebut disampaikan saat berlangsungnya agenda Reses Ito Isbandi S Pi anggota DPRD Bulungan di kelurahan Tanjung Palas Hilir beberapa waktu yang lalu.

Selain bantuan peralatan, menurut nya bagaimana hasil mereka ( nelayan, red) bisa ditampung, dengan harga yang baik, agar perekonomian nelayan tersebut meningkat dengan baik.

Berbicara alat tangkap, harus yang ramah lingkungan, seperti bubu, pukat dan jala. Supaya kelangsungan hidup ikan dan udang terus berkembang, yang pada gilirannya akan mensejahterakan nelayan itu sendiri. * (jk/kjs).

 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 JurnalKaltara.com, Web Design by Ciptamedia Kreasi