Connect with us

Bulungan

Mengenal Keampuhan Daun Ketimang Obat Herbal Asli Suku Punan Tugung di Bulungan

Published

on

Sri Tiawati, pengumpul data tumbuhan herbal obat asli penemuan suku Punan Tugung, Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.

TANJUNG SELOR – Suku Punan Tugung adalah salah satu suku sub Dayak yang menghuni rimba belantara Pulau Kalimantan, atau tepatnya dihutan belantara sekitar desa Sekatak Buji, Bulungan, Kalimantan Utara.

Agar terhindar dan bisa segera sembuh dari berbagai jenis penyakit, Suku Punan Tugung sejak dahulu kala sangat mengenal tumbuhan herbal yang ampuh dan memang banyak tumbuh disekitar hutan yang mereka tinggali.

Menurut Sri Tiawati, salah satu puteri Suku Punan Tugung, Jumat 18/3/2022, yang mengaku tengah meneliti ribun obat herbal suku tersebut saat berbincang kepada media ini mengatakan, baik wanita yang terkena kanker rahim, pria yang terkena kanker lain nya, solusi pengobatan alternatif bagi suku Punan hanya melalui tumbuhan yang bernama pohon Ketimang. Dimana jenis tanaman ini banyak terdapat disekitar hutan diperkampungan mereka sekarang.

Selain untuk pengobatan kanker, daun Ketimang juga ampuh untuk wanita, baik sebagai obat untuk menghentikan kelahiran, hingga penjarangan nya.

“Kalau satu lembar dikonsumsi berarti satu tahun kalau 5 lembar daun Ketimang maka jarak kelahiran antara anak jadi 5 tahunan, ” ujar Sri Tiawati.

Untuk itu saat ini dia bersama tim nya tengah menggali jenis herbal apa saja yang kerap digunakan warga Punan Tugung pada masa itu.

“Satu persatu kita himpun, untuk dibukukan supaya nanti bisa diwariskan kepada generasi suku Punan dari masa kemasa, ” tegasnya.

Diakui lanjutnya, sejak beberapa tahun terakhir hutan rimba belantara sebagai tempat tumbuh nya tanaman herbal tersebur mulai menyusut, sebagai dampak aktifitas perusahaan yang akhir-akhir ini terus memperluas areal produksi nya.

Oleh sebab itu, ia bersama masyarakat yang ada, terus berupaya memepertahan kan sisa hutan yang tersisa. “Sekarang saya dan teman-teman tengah mendata berapa lagi luasan areal hutan yang ada, ” imbuhnya.

Untuk akses jalan menuju pemukiman suku Punan Tugung sudah ada. Hanya saja jalan sepanjang 50 an kilo meter itu masih berupa jalan tanah yang sulit dilewati saat musim hujan tiba.

Oleh sebab itu, sebagai Srikandi pengurus wilayah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Sri Tiawati berharap ada kepedulian dari pemerintah untuk peningkatan ruas jalan dari arah Sekatak Buji, menuju kampung Punan Tugung tersebut. *

Reporter : Sahri.

DPRD Bulungan

DPRD Bulungan Minta Pemkab Perhatikan Sektor Percepatan SDM Daerah

Published

on

By

Abdul Halim Perkasa SH anggota DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Untuk percepatan sumber daya manusia (SDM) daerah, mau tidak mau setiap tahun anggaran berjalan anggaran untuk beasiswa dan jumlah kuota penerimanya harus ditambah.

Perihal itu disampaikan oleh anggota DPRD Bulungan, Abdul Halim Perkasa SH, kepada media ini beberapa waktu lalu.

Artinya yang mengurus soal beasiswa tersebut harus proaktif ke setiap kecamatan untuk mendata para siswa yang berhak menerima bantuan itu.

“Demikian pula anak Bulungan yang kuliah di perguruan tinggi, mereka juga harus diperhatikan, mulai dari beasiswa hingga asrama mahasiswa bila memungkin dibangun dimana anak-anak kita banyak kuliah, ” tegas Halim.

Kebutuhan untuk sumber daya manusia bidang kesehatan, kita masih sangat membutuhkan. Maka dengan dibukanya fakultas kedokteran di Universitas Borneo Tarakan (UBT) harus jadi pemikiran Pemkab untuk menjalin kerjasama, menjaring bibit unggul yang ada di SMAN untuk.dikuliahkan disana.

“Insha Allah minimal dalam waktu 10 tahun kedepan SDM bidang kesehatan ini akan terpenuhi sesuai kebutuhan, ” pungkasnya. (jk/kjs).

Continue Reading

DPRD Bulungan

Rio Ramadhanu Dilantik Sebagai Anggota Dewan PAW di DPRD Bulungan

Published

on

By

Abdul Halim Perkasa SH anggota DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Rio Ramadhanu S Sos, dari partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra);kabupaten Bulungan, Selasa 29/10/2024 resmi dilantik sebagai anggota DPRD Pengganti Antar Waktu (PAW).

ia menggantikan posisi Kilat A Md, yang mundur lantaran maju sebagai calon Wakil Bupati Bulungan, mendampingi Syarwani S Pd M Si di Pilkada 2024.

Disela acara pelantikan itu, Rio sapaan akrab nya mendapat ucapan selamat dari koleganya sesama anggota dewan, Abdul Halim Perkasa SH.

Saya mengucapkan selamat atas pelantikan dan pengambilan sumpah janji kpd Sdr Rio Ramadhanu, S.Sos sbg Anggota DPRD Kab. Bulungan atas PAW dari Bpk Kilat, A.Md dan Perkenankan juga kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada Bpk kilat, A.Md yang selama ini telah memberikan dedikasinya kepada DPRD Kab. Bulungan dan mendarmabaktikan diri untuk masyarakat Bulungan.

“Dengan dilantik saudara Rio Ramadhanu, S.Sos pada hari ini, diharapkan bisa bekerja sama dengan rekan-rekan anggota dewan, ” ujar Halim

Berkerja secara optimal dan penuh rasa tanggung jawab, serta dapat mencurahkan segala daya dan kemampuan yang ada dalam menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya sebagai anggota DPRD masa keanggotaan tahun 2024 – 2029, ” pungkasnya. (jk/kjs).

Continue Reading

DPRD Bulungan

DPRD Bulungan Minta OPD Teknis Perhatikan Kebutuhan Petani

Published

on

By

H Abdul Wahid Al Amudi anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bulungan.

TANJUNG SELOR – Guna memastikan sektor pertanian Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara mendapat perhatian dari pemerintah, H Abdul Wahid Al Amudi, anggota DPRD akan mendatangi setiap desa, khususnya di wilayah daerah pemilihan (Dapil 3) di Pemilu Legislatif lalu.

“Untuk memastikan sektor pertanian ini, kita akan turun langsung kelapangan bertemu dengan petani didesa, untuk memastikan kendala apa yang mereka alami selama ini, ” tegas H Abdul Wahid kepada media ini kemarin.

Mulai dari ketersediaan bibit, pupuk, pestisida, herbisida maupun peralatan mekanis pertanian seperti alat bajak maupun mesin perontok padi.

“Minimal dua alat ini dulu ada maka para petani kita sudah merasa terbantu, ” ujarnya.

Berbicara soal ketersediaan pupuk, H Wahid menambah kan, hal ini juga sangat menyulitkan petani kita, terutama pada saat musim tanam tiba.

Terkadang jumlah yang diberikan tidak seimbang dengan pupuk yang dibutuhkan. Ini juga wajib menjadi pekerjaan rumah pemerintah melalui OPD terkait untuk mencari solusinya.

Pada soal harga juga kerap menjadi Maslah. Biasanya pada saat pupuk dibutuhkan harganya sulit dijangkau petani.

” Kalau memungkinkan semua jenis pupuk harus disubsidi, tak ada lagi yang non subsidi. Sehingga petani mampu membeli saat membutuhkan, ” tutup H Wahid. (jk/kjs).

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 JurnalKaltara.com, Web Design by Ciptamedia Kreasi