Connect with us

Ragam Kaltara

Mengenal dan Upaya Merawat Seni Budaya Ulun Belungon Kaltara

Published

on

Pengian Qamariah dengan busana Dundung Pancok, Busana Kerabat Kesultanan Bulungan.

– Lebih dekat dengan Pengian Qamariah salah satu Budayawan Kabupaten Bulungan Kaltara

TANJUNG SELOR – Suku Bulungon atau Bulungan, sebenarnya sangat kaya akan asset berupa kesenian dan kebudayaan, sayangnya,  beberapa diantaranya sudah jarang atau tak pernah lagi dimainkan oleh para seniman atau seniwatinya, sehingga ada beberapa diantaranya sudah tak lagi bisa ditampilkan lantaran tak ada lagi yang bisa memainkan nya.

Untuk menggali potensi itu, media ini berkesempatan mewawancarai ibu Pengian Qamariah, salah satu puteri almarhum Datu Azis Ibni Datu Perdana, seorang Budayawan Bulungan yang cukup dikenal dan terkenal diwilayah utara Republik Indonesia pada masanya, khususnya di Bulungan raya sebelum pemekaran kota Tarakan, Malinau, Tana Tidung dan Nunukan yang berpisah dari induknya Daerah Tingkat II Bulungan (Kabupaten Bulungan, red).

Menurut Ibu Pengian Qamariah, bila ada acara yang digelar dilingkungan keraton, biasanya terlebih dahulu selalu ditampilkan tari Jepen khas Bulungan, selanjutnya Jugit (Tarian) Paman dan Jugit Demaring.

“Dua seni tari ini yaitu Jugit Paman dan Jugit Demaring biasanya dimainkan didalam ruangan, bukan diluar ruangan dan kerap ditampilkan saat acara Kesultanan, “  ujar Pengian Qamariah.

Seni suara atau yang disebut Bedindeng juga ada, misalnya Dindeng Sayeng, Sulai Mambang dan Dindeng Sarung Kuku, membaca karangan, berbalas pantun, membaca syair-syair, kesemuanya ini juga selalu dimainkan pada masanya.

Suku Belungon (Bulungan} juga memiliki seni Beladiri, diantaranya, Bemancek. Bekuntow, Cabang (Trisula, red), Bebangkui dan Betembung sebuah seni beladiri yang menggunakan peralatan berupa tongkat, sayangnya seni ini sudah nyaris punah lantaran sudah jarang ditampilkan pada setiap kesempatan.

“Untuk seni beladiri Bemancek tersebut hanya dikuasai oleh orang-orang tertentu, kerabat Kesultanan saja yang bisa melakukan nya. Saya sendiri juga mengetahuinya cukup terbatas, beruntung seni itu sempat diajarkan oleh almarhum bapak pada saya, “ ujarnya.

Satu seni tari yang benar-benar punah sebutnya, yaitu tari Belundi, sebuah tarian yang pernah diajarkan oleh Kakek Pengian Qamariah sendiri yaitu almarhum Datu Perdana. Adapun syair tarian ini menggunakan bahasa Kayan, lalu diperbaharui menggunakan Bahasa Bulungan yang sesekali diselingi dengan bahasa Indonesia.

“Seni tari Belundi ini juga biasa disebut dengan nama Belamud, untuk lagu yang dinyanyikan yaitu lagu “Pinang Sendawar”, “ kata Pengian Qamariah lagi.

Pengian Qamariah juga menegaskan, ada Sebagian budaya yang tak lagi terpelihara, misalnya acara tiga melam saat acara perkawinan yang dikenal dikalangan suku Belungon disebut telu malom, ini juga sudah jarang orang mengikutinya. Demikian pula sang Pengantin yang tak boleh menginjak tanah selama tiga hari juga sudah kerap dilanggar, padahal budaya ini punya arti tersendiri dan wajib dilestarikan oleh generasi sekarang.

Beruntung untuk Budaya Lampi Sapot atau acara naik ayunan bagi bayi, masih diikuti, namun sayangnya sekarang tak semua tahapan nya dilakukan.

Kenapa disebut Lampi Sapot atau batas, karena  memang ada batas yang dibuat, dari batas yang disebut sapot itu bayi selanjutnya diangkat dengan jumlah orang sesuai strata masyarakatnya. Bila Cucu Sultan atau Kerabat nya orang yang mengangkat berjumlah 9 orang, dan 7 orang untuk bayi dari masyarakat biasa,

“Pada acara gunting rambut, naik ayunan atau Lampi Sapot ini dikumandangkan Sholawat Nabiullah Muhammad SAW, harapan nya agar sang bayi mendapat rahmat dan barokah dari Allah tuhan semesta alam dalam mengarungi kehidupan kelak dikemudian hari, “ jelas Pengian Qamariah.

Khusus bayi dari kerabat Sultan juga menggunakan kerajan, bayi laki-laki menggunakan kerajan laki dan kerajan perempuan untuk bayi perempuan.

Untuk pantangan (Pamali) bagi bayi sebelum dia bisa berjalan juga ada, dimana sang bayi tak boleh menginjak tanah secara langsung. Untuk menginjak tanah sibayi juga wajib terlebih dahulu  menginjak sebongkah batu khusus atau besi, karena pilosofinya kelak setelah dewasa sibayi bisa teguh dan tegar dalam mengarungi badai kehidupan nya.

Budaya yang sangat sakral dan masih bertahan sampai saat ini adalah tepung tawar.

Untuk diketahui semua tahapan dan peralatan yang digunakan saat tepung tawar juga memiliki arti dan pilosofi tersendiri. Seperti menginjak batu harapan nya supaya kita memiliki tekad yang keras, meminum air dengan harapan supaya dingin dalam melaksanakan kegiatan, ada beras berwarna kuning yang memiliki arti atau melambangkan sebuah kemakmuran.

“Untuk tepung tawar ini juga dilantunkan Sholawat Nabi, dengan harapan akan mendapat sapaat dari beliau  dan rahmat dari Allah SWT tuhan semesta alam, “ imbuh Pengian Qamariah.

Diakhir wawancara, Pengian Qamariah berharap generasi muda bisa terus menggali dan memelihara budaya suku Belungon ini. Jangan takut maju kedepan, bila kurang faham bertanya kepada yang masih mengetahui seni budaya tersebut.

Agar lestari, ia juga meminta kepada pemerintah untuk melakukan pembinaan secara berkelanjutan.   supaya seni budaya suku Belungon warisan dimasa Kesultanan ini tetap lestari sepanjang masa.

“Seni dan budaya itu wajib kita jaga agar tidak punah dan bisa kita wariskan kepada generasi muda sebagai asset bangsa dan negara Republik Indonesia tercinta, “ tutup Pengian Qamariah. *

Reporter : Sahri.

Ragam Kaltara

Ini dia pembangunan inftastruktur diera Dr H Irianto Lambrie di Provinsi Kalimantan Utara

Published

on

Dr H Irianto Lambrie.

– Dua Unit Bangunan Kantor Sekretariat Provinsi Kalimantan Utara.

– Gedung Kantor Gabungan Dinas (Gadis).

– Gedung Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Perkim.

– Gedung Kantor Dinas Kesehatan.

– Gedung Kantor Perpustakaan.
Balai Gudang Obat.

– Kantor Inspektorat.

– Kantor BIN di Tarakan.

– Guest Hous di Tarakan.

– Hanggar Speedboat Kaltara 1,2 dan 3.

– Perluasan Pelabuhan SDF Tarakan.

– Pelabuhan Fery Bunyu.

– RS Pratama Sebuku.

– RS Pratama Krayan.

– Hadirnya Korem dan Polda Kaltara.

– Meminimalisir Blank Spot Area di Kaltara.

– Menjalin kerja sama dengan beberapa Sekolah Kedinasan.

– Pembangunan jalan lingkar Tarakan, Nunukan dan Bunyu.

– Pelebaran jalan Kolonel Soetadji Tanjung Selor.

– Pelebaran jalan Durian Tanjung Selor.
Pengadaan Speed Operasional Kaltara 1,2 dan 3.

– Pembangunan jalan tembus dari RSUD dr Soemarno Sosroatmodjo menuju jalan Jelarai.

– Pembangunan jalan manunggal dengan konsruksi Rigid beton bertulang.

– Pembangunan Taman Tepian Kayan (Samping Pelabuhan Speed boat Sabanar.

– Perluasan Bandara Tanjung Harapan di Kabupaten Bulungan.

– Gedung SMAN 1 Tanjung Selor.

-Menghadir kan PLBN.

– Pelebaran jalan Skip II Tanjung Selor dengan sistem drainase box culvert.

Oleh : Sahriansyah dari berbagai sumber

Continue Reading

Ragam Kaltara

Bag Psikologi Biro SDM Polda Kaltara Berikan Pembekalan Psikologi

Published

on

Pembekalan psikologi kepada personel Polda Kaltara yang diterjunkan pada Ops Ketupat Kayan 2024 oleh Biro SDM.

— Kepada personil Ops Ketupat Kayan 2024.

TANJUNG SELOR  – Operasi Ketupat Kayan 2024 akan dilaksanakan oleh Polda Kaltara dan Polres Jajaran mulai tanggal 04 April 2024 sampai dengan 16 April 2024.

Dalam rangka mendukung keberhasilan operasi tersebut, Bag Psikologi Biro SDM Polda Kaltara memberikan pembekalan psikologi kepada Personil yang terlibat Ops Ketupat Kayan 2024 bertempat di gedung rupatama Kayan Polda Kaltara dan secara daring diikuti oleh Polres Jajaran. Selasa (02/04/2024).

Adapun materi Psikologi yang disampaikan oleh Ipda Raditya Tri Atmaja, S.Psi yaitu terkait kesehatan mental, rasa jenuh dan cara mengatasinya, gejala stress dan pengelolaannya serta cara menghadapinya.

” Personel yang terlibat dalam Ops Ketupat Kayan tahun 2024 diharapkan setelah mendapatkan pembekalan ini, Personel mampu lebih berkonsentrasi, bekerjasama dan dapat mengambil keputusan dengan baik pada saat di lapangan ” Tutur PS. Paur Subbagpsipol Bag Psi Biro SDM Polda Kaltara Ipda Raditya Tri Atmaja, S.Psi. **.

Continue Reading

Ragam Kaltara

Bid Dokkes Polda Kaltara Laksanakan Pemeriksaan Kesling Untuk  Personel Yang Terlibat Pam TPS

Published

on

Pengecekan kesehatan untuk personel Pam TPS dilapangan.

TANJUNG SELOR – Bid. Dokkes Polda Kaltara melaksanakan Kegiatan Pelayanan dan Pemeriksaan Kesehatan keliling (Kesling) Terhadap Personel Polri yang terlibat Pengamanan TPS di wilayah Tanjung Palas dan sekitarnya, Kamis (15/02/2024)

Kegiatan yang dilakukan berupa Pemeriksaan kesehatan ( tensi ) terhadap Personel dan Pemberian vitamin ataupun obat sesuai dengan keluhan jika ditemukan Personel yang sakit.

Personel Bid. Dokkes memberikan pelayanan kesehatan kepada Personel yang sedang melaksanakan rangkaian kegiatan penjagaan dan pengamanan kegiatan Operasi Mantap Brata Kayan 2023-2024 khususnya Tahap Pungut dan Hitung Suara Pemilu 2024.

Upaya yang dilakukan sebagai bentuk komitmen Polda Kaltara khususnya Bid. Dokkes mendukung kelancaran pelaksanaan Pemilu 2024 dengan memastikan petugas yang terlibat pengamanan dan penyelenggara pemilu, semuanya dalam kondisi sehat dan siap menjalankan tugasnya.

Kesehatan adalah aset berharga, Dengan memberikan bekal kesehatan dan pemeriksaan kesehatan, Kami berharap Personel yang bertugas dapat menjalankan tugasnya dengan optimal dengan kesehatan yang prima.

Kesejahteraan dan kesehatan Personel diharapkan dapat menjadi landasan kuat untuk memberikan pelayanan dan pengabdian terbaik kepada masyarakat dan memastikan jalannya Pemilu dengan aman dan tertib. **.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 JurnalKaltara.com, Web Design by Ciptamedia Kreasi