Ekonomi
Pemprov Kaltara Kucurkan Bantuan Modal KUBE
TANJUNG SELOR – Sejak Tahun Anggaran 2018, 2019 hingga Tahun Anggaran 2020, Pemprov Kaltara telah mengucurkan bantuan modal kepada pengelola Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sebesar Rp 1, 06 Miliar.
Berdasarkan catatan Dinas Sosial Pemprov Kaltara, hingga tahun anggaran telah disalurkan bantuan dalam bentuk permodalan kepada 335 kelompok, dengan jumlah anggota sebanyak 3.585 orang, dengan total bantuan sebesar Rp 6,8 Miliar, sejak tahun 2017 lalu.
Menurut Kepala Dinas Sosial Kaltara, Ir Heri Rudiono, menyebutkan, bahwa program KUBE tersebut bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Kalimantan Utara.
Sebelumnya Gubernur Provinsi Kalimantan Utara, Dr H Irianto Lambrie, menyebutkan, bantuan KUBE melalui APBN untuk tahun anggaran 2020 disalurka langsung ke Kabupaten Kota di Kaltara. Melalui aplikasi sistem informasi verifikasi dan validasi (siveri), dimana tekhnisnya pengajuan bantuan provosalnya diinput melalui aplikasi tersebut.
“provosal diajukan melalui aplikasi siveri kabupaten / kota, setelah dikirim Pemprov akan melakukan verifikasi melalui aplikasi siveri provinsi, untuk selanjutnya data dikirim keaplikasi siveri Kemensos untuk dilaku kan finalisasi, ” tegas Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, kemarin.
Untuk tahun Anggaran ini, bantuan melalui APBN hanya diperuntukan kepda kelompok usaha bersama (KUBE) kota Tarakan sebanyak 40 kelompok, dengan total anggaran sebesar Rp 1,2 Miliar.
Sementara itu, untuk bantuan KUBE melalui APBD tekhnis nya dalam bentuk barang melalui mekanisme pengadaan barang dan jasa, kepada masing-masing KUBE sebesar Rp 16 Juta.
“SK Gubernur nya sedang dalam proses, dalam waktu dekat sudah terbit, ” ujar Gubernur Irianto. * Nina AF.
Ekonomi
Capaian 5 Juta Jam Kerja Aman, PDC raih Penghargaan dari Kilang Pertamina Balikpapan
BALIKPAPAN – Aktivitas operasional PT Patra Drilling Contractor (PDC) di wilayah kerja Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), Dimulai sejak 26 Februari 2023 hingga 15 Juni 2024, PDC berhasil menyelesaikan proyek Jasa Instalasi Offshore Pipeline 20 inch di Fasilitas EPC Lawe-Lawe RDMP RU-V Balikpapan dengan aman tanpa adanya kecelakaan yang dapat mengakibatkan hilangnya jam kerja aman.
PDC berkontribusi mencatatkan 351.988 Jam Kerja Aman dari total capaian 5.000.000 jam kerja aman yang dicatatkan oleh KPB di keseluruhan proyeknya.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Roberman Siburian, VP Construction Project Lawe Lawe Facilities dalam acara Annual Evaluation Meeting and Appreciation 5 Million Safe Manhour Tahun 2024 dan di terima langsung HSSE Manager PDC Bagus Uji Widihartono.
Dalam sambutannya Bagus mengucapkan Terima kasih kepada Pertamina Kilang Balikpapan atas apresiasi yang diberikan kepada KSO PDC – MCE atas capaian jam kerja aman dalam Project EPC Lawe-Lawe Facilities RDMP RU V Balikpapan. “Ini merupakan capaian yang luar biasa dan merupakan catatan keberhasilan dalam pengimplementasian program-program HSSE dalam menjalankan pekerjaan,” ucapnya.
Acara ini diikuti oleh 10 mitra kerja Project Lawe-Lawe Facilities yang bergerak dalam industri Minyak dan Gas. Selain penyerahan apresiasi kepada kontraktor, dalam acara ini juga dilakukan penandatangan Komitmen Kepatuhan Implementasi.
Roberman Siburian selaku VP Construction Project Lawe-Lawe Facilities dalam paparannya menyampaikan bahwa Capaian ini adalah capaian kita semua. “Terima kasih kepada semua mitra atas kerja keras, kerja aman serta atas capaian pekerjaannya selama ini. Jangan lengah dengan pencapaian apresiasi yang sudah didapatkan dengan tetap mempertahankan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan kerja,” tegasnya.
Terdapat beberapa point yang di tandatangani oleh PDC dalam Kepatuhan Implementasi HSSE di lingkungan Kilang Pertamina Balikpapan diantaranya Implement Personal Risk Assessment (Kajian Resiko Pribadi/KARIB) and Reward Konsekuensi, Meningkatkan Pengawasan di semua area pekerjaan, Tingkatkan Budaya Keselamatan Kerja di setiap strata serta Melaksanakan Tindak Lanjut Komitmen Refleksi Insiden.
PDC yang merupakan anak usaha PT Pertamina Drilling Services Indonesia bergerak di jasa penunjang Migas dengan lini bisnis antara lain Engineering, Procurement, Construction (EPC) – Operation & Maintenance Services – Outsourcing Management – Food & Lodging Services – Transport Logistic Warehouse – General Trading & Services, terus berkomitmen untuk mengutamakan aspek HSSE. Penerapan aspek HSSE ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan Visi dan Misi Perusahaan.(Humas PDC/mn)
Ekonomi
Yamaha Launching NMAX Turbo di Sirkuit Kalan Samarinda
SAMARINDA – PT Surya Timur Sakti Jatim (STSJ) selaku main dealer Yamaha Kaltimtara melaunching NMAX Turbo dan NMAC Neo wilayah Kaltimtara di Sirkuit Kalan, Samarinda pada Selasa (6/8/2024). Launching tersebut dihadiri langsung Branch Manager PT STSJ Kaltim, Iwan Prasetia Rusli, GM PT STSJ Edy Sunardi, Ilham Sintang AMD PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), dan CCS Division PT STSJ Prawito, dan CCS Division PT STSJ Prawito.
Baik NMAX Turbo dan Nmax Neo keduanya diklaim memiliki kenyamanan dan kecanggihan teknologi lebih modern dari yang lain. Hebatnya motor ini sudah tersedia di Kaltim.
“Saat ini, dijamin tanpa inden, dalam satu semester ini stoknya tersedia!,” tegas Iwan Prasetia Rusli.
Setelah menjadi market leader untuk motor seri 150 cc, Yamaha Motor Indonesia meluncurkan NMAX generasi terbarunya. Yaitu NMAX “Turbo” dan NMAX Neo. NMAX terbaru ini memiliki kecanggihan teknologi lebih baik dari sebelumnya. Termasuk dari ketangguhan hingga kecepatan. Yang sangat cocok bagi pengguna yang ingin merasakan rasa lebih dalam berkendara.
GM PT STSJ Area Kalimantan Edy Sunardi mengatakan, NMAX “Turbo” dan Neo sebenarnya bukan hal baru lagi, karena sudah beberapa bulan lalu sejak launching di Jakarta. Yang pasti, hadirnya NMAX Turbo dan Neo, semakin memantapkan Yamaha jadi pilihan motor “Semakin di depan”.
“Tapi di area Kaltimtara ini, baru kita lakukan (pemasaran). Meskipun penjualannya sudah ada, beredar di customer kita,” katanya.
Yamaha mengajak komunitas motor, leasing, dealer se-Kaltimtara. Termasuk media dan influencer untuk test drive NMAX generasi baru ini
Komunitas motor, media, dan influencer pun diajak menjajal kehebatan NMAX Turbo dan Neo.
BM PT STSJ Iwan Prasetia Rusli menjelaskan, bahwa produk NMAX Turbo dan Neo ini bakal menjadi unggulan terbaru dari Yamaha. Yang mana generasi sebelumnya telah menjadi market leader pada jenisnya di Kaltimtara.
“Kami harapkan bisa diterima seperti generasi NMAX sebelumnya. Diterima oleh customer. Karena harganya juga tidak berbeda jauh dari sebelumnya,” jelasnya.
Prawito selaku CCS Division PT STSJ area Kaltimtara memaparkan pangsa pasar dari NMAX Turbo/Neo.
Katanya, inovasi upgrade NMAX ini karena keinginan dari pengguna NMAX sebelumnya. Mereka menginginkan kelebihan yang lebih tangguh lagi.
“Supaya konsumen merasakan explorasi yang berbeda. Karena kita dapat masukan dari konsumen dan kita coba mewujudkannya,” tegasnya.
NMAX Turbo dan Neo memiliki variasi berbeda dari sebelumnya. Konsumen tinggal memilih sesuai keinginannya.
NMAX Turbo sesuai namanya, memiliki kemampuan akselerasi yang lebih Tangguh dengan kecepatannya.
“Bagi teman-teman yang suka touring, ingin sensasi yang berbeda sangat cocok. Paling nyaman dan bisa diterima semua kalangan,” paparnya.
Salah satu pembalap Kaltim, Hamid yang turut merasakan sensasi NMAX Turbo di Sirkuit Kalan menegaskan jika motor matic Maxi Family ini memang yang terbaik di kelasnya.
“Akselerasinya lebih baik, kecepatannya, ada tombol turbo, responnya lebih. Kalo mau nyalip di depannya lebih enak. Bodinya bagus, pokoknya lebih canggih, turbonya terasa banget. Buat jarak jauh dan harian nyaman,” terang Hamid.
NMAX Turbo memiliki tiga varian . Yaitu NMAX Turbo Standar, Turbo Tech Max, dan Turbo Tech Max Ultimate. Dengan dua warna, Magma Black dan Elixir Dark Silver.
Sementara Varian tipe Nmax Neo ada dua. Yakni, Neo Standar dan Neo S-Version. Dengan pilihan 4 warna, Putih Glossy, Merah Glossy, Hitam Glossy, dan Dull Blue. (*)
Ekonomi
Tradisi Jual-Beli di Sungai yang Tak Lekang Ditelan Zaman
Oleh: Surya Aditya (Feature terbaik peserta tim jurnalistik PWI Kaltim di Banjarmasin)
LANGIT masih gelap ketika Jumiah, 46 tahun, menaruh sebuah pot bunga berisi tanaman kecil di ujung sampannya. Ibu empat anak itu kemudian membawa beberapa jeruk nipis berukuran jumbo. Ada pula rempeyek yang telah dikemas ke beberapa plastik. Barang-barang tersebut akan ia jual untuk menyambung hidup keluarganya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis subuh, 18 April 2024. Seperti biasanya, sebelum memulai aktivitas, Jumiah lebih dulu menunaikan salat subuh di kediamannya di Desa Sungai Bakung, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Setelah itu, ia bergegas mengayuh perahu berkelir kuning itu melawan arus Sungai Martapura. Tenaga yang ia keluarkan cukup untuk mengusir dinginnya udara.
Setelah mendayung sejauh 2 kilometer, Jumiah tiba di kawasan Desa Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk. Ia bertemu sejumlah koleganya yang juga membawa dagangan pakai sampan. Mereka hendak melangsungkan jual-beli di kapal. Makin mendekati terbitnya matahari, para pedagang seperti Jumiah makin ramai berdatangan.
Barang-barang yang mereka jual beragam. Mulai dari buah-buahan, sayur-sayuran, kudapan, minuman, hingga cendera mata seperti kopiah, dompet dan tas manik-manik, serta pakaian. Keberadaan para pedagang di sungai membuat kawasan tersebut dijuluki Pasar Terapung.
Matahari baru saja muncul di timur Desa Baintan saat beberapa kapal yang membawa rombongan wisatawan tiba di Pasar Terapung. Jumiah dan para pedagang lainnya segera merapatkan sampan mereka ke kapal-kapal tersebut. Mereka menawarkan dagangan. Untuk memikat hati para calon pembeli, sejumlah pedagang, termasuk Jumiah, acap berpantun. “Sudah 20 tahun saya berjualan di sini,” kata Acil Miah, panggilan Jumiah, kepada penulis.
Perempuan berkerudung itu tahu bahwa ada cara yang lebih praktis menjual dagangan yaitu melalui daring. Banyak pedagang kini mengandalkan media sosial untuk memasarkan produk mereka. Cara ini diyakini lebih instan dan efisien. Akan tetapi, Acil Miah yakin, berusaha di Pasar Terapung lebih menjanjikan ketimbang di dunia maya.
Aktivitas Pasar Terapung hari ini disebut sudah jauh berbeda dengan saat Acil Miah masih kecil. Dulu, cerita dia, pengunjung pasar tersebut hanya warga lokal. Kini, para pengunjung makin banyak dan bervariasi. Selain warga lokal, ada pula wisatawan dari luar daerah hingga mancanegara.
“Dari berjualan di sini saja, alhamdulillah, anak saya yang pertama sudah bisa lulus kuliah,” ucapnya sembari tersenyum.
Pemerintah dan swasta disebut punya andil besar dalam menghidupkan Pasar Terapung. Acil Miah mengatakan, pemerintah dan swasta seakan berlomba mempromosikan pasar tersebut. Mereka juga memfasilitasi pengunjung ke Pasar Terapung. Pemerintah bahkan turut memperbarui sampan-sampan milik pedagang. Melihat hal itu, Acil Miah optimistis, Pasar Terapung tak akan mati ditelan zaman yang makin modern.
Pasar Terapung adalah salah satu pasar tradisional di Kalsel. Pasar ini diperkirakan muncul secara alami sejak abad ke-14. Kehadiran Pasar Terapung tak lepas dari banyak sungai di Kalsel. Waktu itu, hampir semua aktivitas masyarakat seperti membawa hasil bumi dilakukan di sungai. Aktivitas Pasar Terapung makin menggeliat setelah Kerajaan Banjar yang dipimpin Pangeran Samudera didirikan pada 1595 (Sejarah Pasar Terapung di Kalimantan Selatan).
Ekonom Maisyarah Rahmi Hasan menyatakan, kemajuan teknologi memang memengaruhi aktivitas manusia, termasuk aktivitas ekonomi. Tidak sedikit usaha masyarakat kini dilakukan via daring. Hal ini tak lepas dari efektivitas dan efisiensi yang ditawarkan. Berusaha lewat dunia maya, kata Maisyarah, lebih murah, mudah, dan minim gangguan.
Walau demikian, ia yakin, pasar tradisional tak akan mati. Pasalnya, secara sosiologi, manusia butuh berinteraksi kepada sesamanya. Lagi pula, tidak semua komoditas tersedia di pasar daring. Beberapa komoditas yang hanya tersedia di pasar tradisional adalah bahan-bahan mentah seperti ikan, daging, tepung, dan garam.
“Lihat saja saat Ramadan, pasar-pasar tetap ramai, ‘kan,” kata akademikus Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda, itu.
Kemajuan teknologi itu, menurutnya, hanyalah alat bantu buat pedagang agar makin berkembang. Apabila para pedagang menyelaraskan diri dengan perkembangan zaman, akan sangat mungkin perekonomian mereka makin bertumbuh. Toh, ujar Maisyarah, tak ada yang salah jika pedagang membuka usaha di pasar luring dan daring.(*)
-
DPRD Bulungan2 weeks ago
DPRD Bulungan Minta OPD Teknis Perhatikan Kebutuhan Petani
-
DPRD Bulungan2 weeks ago
DPRD Bulungan Minta Alkes dan SDM Kesehatan di RSUD, Puskesmas dan BP Tercukupi
-
POLDA KALTARA4 days ago
Polda Kaltara Laksanakan Rapat Akselerasi
-
POLDA KALTARA2 weeks ago
Dansat Brimob Polda Kaltara Membuka Perlombaan BRIMOB SWAT CHALLENGE