Connect with us

Berita Kaltara

Pergantian Ketua DPRD Kaltara Dinilai Sebagai Suatu Dinamika Politik Yang Biasa

Published

on

TANJUNG SELOR – Menyikapi dinamika politik yang terjadi akhir-akhir ini di Provinsi Kalimantan Utara, terkait pergantian Ketua DPRD, Norhayati Andris, kepada Alberthus SM Baya ST, menurut Alwan Saputra S Pi, M.M. merupakan hal yang wajar dalam dunia perpolitikan di tanah air maupun di daerah.
Dan berharap masyarakat luas dapat bijak dalam melihat dan menyikapi dinamika tersebut.

Bang Alwan panggilan akrab pria yang pernah menjabat Ketua DPD KNPI dan Sekretaris Tanfidziyah Nahdlatul Ulama Kalimantan Utara ini berucap “Pergantian atau rotasi kepemimpinan di DPRD adalah hal biasa, sekarang juga di Kalimantan Timur sudah berganti, bahkan di tingkat nasional Ketua DPR RI juga pernah terjadi hal yang sama.
Setau saya, walaupun Anggota DPRD dipilih rakyat tapi kan yang mencalonkan dari Partai Politik, contoh Norhayati Andris walaupun beliau menjadi Anggota DPRD dipilih rakyat dari Dapil Tarakan, yang kemudian memberikan mandat adalah Partai untuk menjadi Ketua DPRD, suatu saat mandat itu diambil dan diserahkan ke yang lain adalah wewenang penuh Partai tersebut. Jadi logika sederhananya di situ.

Sekali lagi soal pergantian ketua DPRD sepenuh nya menjadi hak prerogatif dan hak internal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. Beda dengan sistem yang lama, dulu Ketua/Pimpinan DPRD/DPR RI dipilih oleh seluruh Anggota DPRD/DPR RI, dan kalau mau digantipun demikian, tapi sekarang langsung dijabat oleh Parpol pemenang dan orangnya pun ditentukan oleh Parpol, demikian juga jika ada pergantian” katanya kepada media ini, kemarin malam 7/12/2021.

Menyoal munculnya pro kontra, kenapa bisa terjadi, menurutnya juga kewajaran, karena tingkat pemahaman masyarakat yang berbeda, tapi justru ini baik agar penjadi pembelajaran poltik bagi masyarakat luas, yang tidak faham menjadi faham.

“Sebenarnya sudah selesai dan kami lihat, ibu Norhayati juga lapang dada, dan mengakui dirinya petugas Partai yang harus siap dengan apapun putusan partai, dan ke depan juga masih Anggota DPRD.
Yang jadi persoalan, ada pihak-pihak yang sepertinya tidak terima dan menganggap ini ketidakadilan dan penzhaliman, aerta mengungkap ke media akan bergerak atas nama rakyat Kaltara. Nah, sikap provokatif begini yang kurang baik dan saya tidak sependapat, jangan sedikit-sedikit kita mengatasnamakan rakyat atau solidaritas tanpa memahami duduk persoalan”

Selanjutnya Alwan menyampaikan hal ini harus diutarakan karena juga banyak diminta pandangan dari beberapa pihak dan tidak ada tendensi apapun, Alwan menyatakan bukan kader PDIP atau Partai manapun dan mengakui bahwa baik Norhayati Andris dan Calon Ketua yang baru Albertus SM baya adalah sahabat dari dulu sampai sekarang, seingatnya keduabtokoh ini juga punya andil dalam perjuangan pembentukan Kaltara.

“Dalam hal ini kita tak memihak kepada siapa pun, artinya kita harus menghormati keputusan yang diambil oleh DPP PDIP tersebut” imbuhnya.

“Kepada Sahabat Norhayati Andris, kami sampaikan terima kasih karena sudah menjalankan amanah selama ini, dan kepada Saudara Alberthus SM Baya ST, kami ucapkan selamat menjalan tugas, juga semua berharap agar dapat membawa Kaltara untuk lebih baik lagi dimasa-masa yang akan datang, ” tutup Alwan. *

Reporter : Sahri.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

DPRD Bulungan

DPRD Bulungan Dukung Program Ketahanan Pangan

Published

on

Kilat A Md Ketua DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Kilat A.Md., menyatakan bahwa pihak legislatif senantiasa mendukung berbagai program dan kegiatan pemerintah terkait dengan ketahanan pangan.

Secara umum, DPRD sejak awal sudah sependapat dengan visi Pemkab Bulungan dalam kepemimpinan Syarwani – Ingkong Ala yang berbunyi Bulungan Berdaulat Pangan, Maju dan Sejahtera.

“Pak bupati dan wakil bupati memiliki visi kepemimpinan tentang kedaulatan dan ketahanan pangan, tentu ini patut diapresiasi dan didukung oleh kami di bidang legislatif,” kata Kilat (27/4).

Kedaulatan dan ketahanan pangan sangat penting di tengah pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat. Pada saat yang bersamaan, berlangsungnya kegiatan investasi di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning juga menuntut tersedianya pasokan pangan yang cukup.

“Kita juga tidak boleh lupa bahwa daerah di Kaltara termasuk Bulungan menjadi salah satu daerah penyangga pangan Ibukota Nusantara di Kalimantan Timur,” paparnya.

Secara teknis, DPRD selalu mengawal ketersediaan anggaran yang memadai untuk memacu peningkatan kualitas dan kuantitas bidang pertanian dengan seluruh sub sektornya. Mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan usaha jasa pertanian.

“Program program ketahanan pangan mulai di tingkat hulu soal produksi sampai hilir terkait penjualan terus kami dukung. Kami ingin produksi meningkat dari sisi kuantitas dan kualitas, kemudian harga yang diterima saat panen memberi keuntungan bagi petani,” ujarnya.

Kilat pun mengapresiasi sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam program prioritas Pemkab Bulungan. Seluruhnya diharap bisa berbanding lurus dengan target mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan daerah.

“Program pembangunan jalan usaha tani, pendampingan, bantuan alat pertanian, jaminan hasil penjualan, bantuan pupuk dan lainnya sangat kita apresiasi, semoga ini bisa membantu petani dalam meningkatkan hasil pertanian mereka,” pungkasnya. (adv/jk/kjs)..

Continue Reading

DPRD Bulungan

Ketua DPRD Bulungan Minta Pemkab Jaga Inflasi

Published

on

Jenis barang kebutuhan pokok masyarakat.

TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Kilat A.Md., kembali mengingatkan pemerintah untuk tetap menjaga stabilitas inflasi di daerah. Utamanya di Tanjung Selor yang menjadi lokasi penghitungan inflasi tersebut.

Secara umum, Kilat mengapresiasi angka inflasi yang tercatat selama momen Ramadan dan Idul Fitri kemarin. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi yang tercatat sebesar 2,23 persen, atau di bawah ambang batas yang diberlakukan pemerintah di angka 4 persen.

“Program dan kegiatan pengendalian inflasi yang dilakukan selama bulan puasa dan momen lebaran kemarin sudah baik, kita berharap ini berbanding lurus dengan harga yang diterima masyarakat,” kata Kilat (27/4/2024).

Lanjut dia, pemerintah memang perlu mengintervensi perihal potensi lonjakan inflasi di kelompok makanan. Selain beririsan langsung dengan kewenangan pemerintah, kelompok pengeluaran tersebut juga sangat bersentuhan dengan masyarakat.

“Adanya pasar murah dan pengecekan harga dan ketersediaan memang harus rutin dilakukan, sehingga ketika ada potensi kenaikan bisa segera diantisipasi,” ujarnya.

Untuk diketahui bersama, angka inflasi terakhir di Maret 2023 per kelompok pengeluaran yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,64 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,15 persen;

kelompok transportasi sebesar 1,63 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,35 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,04 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,45 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,43 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,98 persen. Kemudian, kelompok pengeluaran yang tidak mengalami kenaikan maupun penurunan indeks adalah kelompok pendidikan atau sebesar 0,00 persen. adv/jk/kjs.

Continue Reading

DPRD Bulungan

DPRD Bulungan Berharap Pembangunan 2024 Dipercepat

Published

on

Sekretaris Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPRD Kabupaten Bulungan, Rio Ramadhanu.

TANJUNG SELOR – Sekretaris Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPRD Kabupaten Bulungan, Rio Ramadhanu, meminta pelaksanaan pembangunan di tahun 2024 bisa terealisasi lebih cepat. Bercermin dari tahun ini, pelaksanaan pembangunan berjalan lamban karena kegiatan lelang dilakukan terlambat.

“Bercermin dari tahun ini dimana lelang dilakukan terlambat, menjadi faktor impak pembangunan kurang dirasakan masyarakat,” kata Rio (16/3).

Secara teknis, atensi ini juga sudah disampaikan secara resmi saat agenda Penyampaian Pandangan Akhir Fraksi terhadap Raperda APBD 2024. Oleh sebab itu, dia berharap bisa diperhatikan seksama oleh pihak eksekutif.

Di samping itu, Pemkab Bulungan diminta benar benar merealisasikan pembangunan akses di sejumlah wilayah. Antara lain akses dari Desa Gunung Seriang menuju Desa Long Peso yang sangat perlu diperhatikan, termasuk juga kondisi jalan di sekitar Desa Long Peso.

“Akses menuju Long Peso, Long Buang dan Long Bia sangat mengkhawatirkan, perlu segera dibangunkan jembatan permanen. Jembatan yang ada saat ini menggunakan kayu rapuh dan licin, sehingga beberapa kali terjadi kecelakaan,” pungkasnya. (adv/jk/kjs).

Continue Reading

Trending