Connect with us

DPRD Bulungan

DPRD Bulungan Monitoring ke Perusahaan Sawit

Published

on

Kilat A md Ketua DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Ketua DPRD Kabupaten Bulungan beserta seluruh anggota Komisi Satu melaksanakan monitoring keperusahaan PT Abdi Borneo Plantations dan PT Tunas Borneo Plantations.

Kilat A.Md Selaku Ketua DPRD Kabupaten Bulungan menjelaskan tujuan dilaksanakannya monitoring adalah sejauh mana penerapan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2019, mengingat salah satu tugas dan pungsi DPRD sebagai fungsi kepengawasan disebutkan juga dalam Peraturan Daerah dimaksud dalam Pasal 4 Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja Lokal dilaksanakan berdasarkan asas.

a. terbuka.

b. Bebas

c. Obyektif

d. adil dan setara tanpa diskriminasi.

Menurut Penjelasan Plh. Manager PT Tunas Borneo Plantations, Purwanto, sejauh ini Perusahaan nya sudah menerapkan Amanat Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 6 Tahun 2019 tersebut. Dimana dalam Peraturan Daerah dimaksud tertuang dalam Pasal 25 disebutkan Dalam rangka Penempatan Tenaga Kerja Lokal, Pemberi Kerja wajib mengutamakan penerimaan tenaga kerja lokal paling sedikit 80% (delapan puluh persen), sesuai dengan syarat kualifikasi jabatan yang dibutuhkan.

“Dan dapat kami jelaskan juga bahwa ada dua tenaga kerja lokal yang saat ini memduduki jabatan Esekutif di PT Tunas Borneo Plantations untuk yang lainya bervariasi kedudkukanya mulai dari pemanen buah sampai dengan mandor Lapangan, “jelasnya.

Sedangkan Hj, Shanti Lusiana, ST Anggota Komisi Satu DPRD Kabupaten Bulungan dalam pertemuan monitoring diruang rapat PT Tunas Borneo Plantations mengusulkan agar pihak perusahaan dapat menerima Tenga Kerja Lokal penyandang disabilitas sebagai kesetaraan terhadap pekerja lokal terkhusus masyarakat Kabupaten Bulungan.

Ketua DPRD Kabupaten Bulungan menyampaikan Monitoring adalah sebagai bahan Evaluasi dan Sinkronisasi DPRD terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan terkait penerapan Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 6 Tahun 2019 tentunya dalam Monitoring kali ini kami membawa OPD terkait,tegasnya * jk/kjs.

DPRD Bulungan

Warga Tanjung Palas Minta Normalisasi Drainase Menyeluruh

Published

on

By

Mansyah MIM, SH. anggota DPRD Bulungan.

— Dan pembangunan sheet pile tepian sungai berlanjut.

TANJUNG SELOR – Pelaksanaan Reses perdana tahun 2024 Mansyah SH anggota DPRD Bulungan di Tanjung Palas, berhasil menyerap beberapa aspirasi masyarakat. Diantaranya permintaan warga terkait normalisasi drainase menyeluruh di kecamatan calon pusat ibukota Kabupaten Bulungan tersebut bila dikembalikan oleh pemerintah dimana tempatnya semula terbentuk.

“Kenapa harus normalisasi menyeluruh karena mulai dari Tanjung Palas Hilir hingga Tanjung Palas Hulu ada rangkaian drainasenya supaya nanti airnya bisa mengalir ke sungai Kayan saat musim hujan, ” kata Mansyah kepada media ini diruang kerjanya, Senin 25/11/2024.

Selanjutnya warga juga meminta jalan Mansyah menuju Karang Anyar ditingkatkan. Agar lebih dekat bila ingin menjangkau kelurahan tersebut.

Memang sudah ada pengurugan namun hanya beberapa meter saja. Diharapkan pada tahun anggaran mendatang pekerjaan urugan nya bisa berlanjut.

Warga yang bermukim didaerah pabrik juga mengusulkan lanjutan sheet pile tepian sungai Kayan. “Sebenarnya masalah sheet pile ini sudah lama di usul kan kepada Pemkab, sudah ada respon namun karena terbentur soal anggaran terpaksa ditunda, ” ujarnya.

Yang mana apabila terjadi pembangunan sheet pile maka harus ada pemindahan warga yang memang sudah lama bermukim ditepian sungai tersebut. Rumah-rumah mereka harus ada ganti rugi itu yang menjadi masalah nya.

“Namun saya sudah berkomunikasi dengan Bupati Bulungan soal ini, insha Allah pak Bupati akan mengupayakan anggaran nya tahun 2025 yang akan datang, mengingat anggaran Bulungan ada peningkatan sebesar Rp 2,4 Triliun, ” kata Mansyah. * (jk/kjs).

 

Continue Reading

DPRD Bulungan

Mendesak Perubahan Sistem Penanganan Sampah di Kota Tanjung Selor

Published

on

By

Adli Anshari ST MT anggota DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Persolan sampah rumah tangga khususnya di wilayah kota seperti di Tanjung Selor, perlu edukasi yang lebih mengarah kepada perubahan  sistem penanganan nya. Misalnya bagaimana khusus untuk membuang sampah bisa ditentukan pada jam-jam tertentu, supaya lebih memudahkan pengangkutan, dimana agar sampah-sampah tersebut tidak sempat berceceran dari tempat penampungan sementara.

Perihal itu terungkap saat berlangsungnya agenda Reses Adli Anshari ST MT, anggota DPRD Bulungan di Kelurahan Tanjung Selor Hilir kecamatan Tanjung Selor belum lama ini.

“Contoh apabila sampah dibuang pada malam hari, baru paginya diangkut kadang-kadang sempat berceceran dijalan, ” kata Adli Anshari, ST MT anggota DPRD Bulungan kepada media ini kemarin.

Jadi terkait hal itu ujar Adli yang juga politisi Partai Golkar ini berulang-ulang mengatakan, untuk penanganan persampahan kota yang perlu diperhatikan adalah sistem penanganan nya.

Supaya tidak menimbulkan dampak, baik kepada lingkungan maupun kesulitan para petugas pengangkut sampah nya.

Selain itu, persolan penerangan jalan umum (PJU) juga menjadi atensi dan aspirasi warga. Ada beberapa titik khususnya di jalan Sudirman terus jalan Nangka, jalan Semangka dan jalan Bhayangkara ada beberapa titik lampu yang agak redup.

“Hal ini akan kita komunikasikan dengan dinas terkait bagaimana supaya lampu ini bisa dimaksimalkan penerangan nya, ” pungkas Asli Anshari ST MT. * (jk/kjs).

Continue Reading

DPRD Bulungan

Nelayan Tanjung Palas Hilir Butuh Sentuhan Pembinaan dan Bantuan Alat Tangkap

Published

on

By

Ito Isbandi, S, Pi anggota DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Untuk mengubah pola tangkap udang dan ikan, nelayan Tanjung Palas Hilir kecamatan Tanjung Palas berharap adanya perhatian pemerintah, untuk memberikan bantuan peralatan maupun pembinaan yang berkelanjutan

Aspirasi dan harapan nelayan tersebut disampaikan saat berlangsungnya agenda Reses Ito Isbandi S Pi anggota DPRD Bulungan di kelurahan Tanjung Palas Hilir beberapa waktu yang lalu.

Selain bantuan peralatan, menurut nya bagaimana hasil mereka ( nelayan, red) bisa ditampung, dengan harga yang baik, agar perekonomian nelayan tersebut meningkat dengan baik.

Berbicara alat tangkap, harus yang ramah lingkungan, seperti bubu, pukat dan jala. Supaya kelangsungan hidup ikan dan udang terus berkembang, yang pada gilirannya akan mensejahterakan nelayan itu sendiri. * (jk/kjs).

 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 JurnalKaltara.com, Web Design by Ciptamedia Kreasi