Berita Ruang Aspirasi
Menurut Datu Buyung, Ini Kriteria Sosok Pemimpin Masa Depan

TANJUNG SELOR – Selain cerdas, visioner, berpikir demokrat, Nasionalis dan memiliki jiwa membangun yang tinggi , itu lah ciri atau sosok seorang pemimpin masa depan. Serta tidak bawa perasaan (baper) bila menerima kritikan, tidak memiliki rasa dendam, tahan banting, “tidak tipis kuping” dan memiliki rasa sayang terhadap semua orang.
Demikian figur atau kriteria seorang pemimpin masa depan menurut versi Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan, Drs Datu Buyung Perkasa M Pd, saat berbincang kepada media ini, Sabtu, 16/7/2022.
“Ini saya sampaikan secara umum, jangan diartikan lain, karena menurut saya sosok pemimpin masa depan itu adalah figur yang demikian, “ucap Datu.
Menutnya, hidup di alam demokrasi yang penduduknya sangat pluralis, seorang pemimpin itu harus bisa bersikap netral. Barulah cita-cita untuk menggapai kesejahteraan bersama bisa segera terwujud.
Perlu diingat bahwa ketika kita diberikan jabatan itu bersifat sementara dan sebuah amanah, demikian pula kalau seorang pemimpin tidak mau dikritik arti nya dia tidak amanah
Memang lanjut dia, untuk pemenuhan rasa keadilan kepada semua tidaklah mungkin bisa dirasakan sama oleh setiap orang. “Minimal konsef adil belum tentu sama itu mendekatilah, ” tambahnya.
Kesamaan dimaksudkan disini antara lain, kesempatan untuk berkarier, kesempatan untuk menikmati “kue” pembangunan, maupun kesempatan untuk merasakan hal-hal yang positif dari lahirnya sebuah kebijakan seorang pemimpin.
ingat, untuk menyenangkan semua itu tidak lah mungkin bisa, tapi memberi kesempatan kepada yang lain tetap mutlak juga harus bisa dilakukan.
“Disini saya juga berpesan, mari kita jaga kekompakan, rasa persatuan dan kesatuan, tepo seliro, memegang teguh sekaligus mendukung empat pilar bernegara, ” tutup Datu Buyung Perkasa. * jk.

Ruang Aspirasi
Pembangunan Infrastruktur Era Mantan Gubernur Irianto Lambrie di Kaltara Menuai Pujian

Datu Buyung Perkasa : Masyarakat rindu dan butuh hadirnya berbagai pembangunan infrastruktur di Ibukota Provinsi.
TANJUNG SELOR – Warga ibukota Provinsi Kalimantan Utara, Tanjung Selor, Bulungan berharap sekaligus merindukan berbagai infrastruktur kebutuhan masyarakat segera terbangun, seperti diera kepemimpinan Dr H Irianto Lambrie, Gubernur Kalimantan Utara, periode masa bakti 2015 – 2020 lalu
“Sebagai pribadi maupun ketua Lembaga Adat Kesulitanan Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, kita berharap Tanjung Selor sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Utara berharap pembangunan infrastruktur dapat terus terbangun, ” kata Drs Datu Buyung Perkasa M Pd, kepada media ini, Kamis 7/7/2022.
Menurutnya, sebagai ibukota atau pusat pemerintahan keberadaan infrastruktur sangat penting sekali, mengingat akhir-akhir ini pembangunan dimaksud belum tampak, “jujur saya sangat prihatin sekali, ” ujarnya.
Karena nya baik selaku warga, dan representasi masyarakat adat Kesultanan Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, agar para pemangku kepentingan didaerah memperhatikan itu.
“Saya juga pantas menyampaikan ucapan terima kasih kepada pak Irianto Lambrie, karena telah membangun ibukota Kaltara dimaasanya, ” ujar Datu Buyung.
Ia juga menambahkan, baik pembangunan infrastruktur maupun pembangunan SDM pada masanya juga terlihat nyata hasilnya sekarang.
Daftar pembangunan infrastruktur diera Gubernur Irianto Lambrie di Kaltara.
1..Dua Unit Bangunan Kantor Sekretariat Gubernur Provinsi Kalimantan Utara.
2. Gedung Kantor Gabungan Dinas (Gadis)
3. Gedung Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Perkim.
3. Gedung Kantor Dinas Kesehatan.
4. Gedung Kantor Perpustakaan.
5. Balai Gudang Obat.
6 Kantor Inspektorat.
7. Kantor BIN di Tarakan.
8. Guest Hous di Tarakan.
9. Hanggar Speedboat Kaltara 1,2 dan 3.
10. Perluasan Pelabuhan SDF Tarakan.
11 Pelabuhan Fery Bunyu.
12. RS Pratama Sebuku.
13. RS Pratama Krayan.
14. Hadirnya Korem dan Polda Kaltara.
15. Meminimalisir Blank Spot Area di Kaltara.
16. Menjalin kerja sama dengan beberapa Sekolah Kedinasan.
17. Pembangunan jalan lingkar Tarakan, Nunukan dan Bunyu.
18. Pelebaran jalan Kolonel Soetadji Tanjung Selor.
19. Pelebaran jalan Durian Tanjung Selor.
Pengadaan Speed Operasional Kaltara 1,2 dan 3.
20. Pembangunan jalan tembus dari RSUD dr Soemarno Sosroatmodjo menuju jalan Jelarai.
21. Pembangunan jalan manunggal dengan konsruksi Rigid beton bertulang.
22. Pembangunan Taman Tepian Kayan (Samping Pelabuhan Speed boat Sabanar.
23. Perluasan Bandara Tanjung Harapan di Kabupaten Bulungan.
24. Gedung SMAN 1 Tanjung Selor.
25. Menghadir kan PLBN.
26. Termasuk membangun badan penghubung kaltara di jakarta yg sangat megah yang terdiri dari 5 lantai.
Oleh : Sahriansyah dari berbagai sumber
Ruang Aspirasi
Pentingnya Menguasai Bahasa Mandarin dan Inggris Untuk Millennial

– Untuk persiapan menjawab investasi KIPI dan PLTA di Bulungan Kaltara
Menjawab kehadiran proyek strategis nasional (PSN) di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yakni proyek Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Desa Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur dan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, yang nantinya akan menyerap tenaga kerja hingga mencapai ratusan ribu orang , tentu untuk menjawabnya maka mulai saat ini para pemuda juga harus mempersiapkan diri dengan berbagai keahlian, supaya kelak tidak menjadi penonton ditanah sendiri.
Pembahasan yang singkat namun sarat makna, saya sangat beruntung beberapa hari lalu berkesempatan berbincang dengan salah satu anak muda di Kalimantan Utara, Muhammad Yusuf B SP, dimana menurutnya selain skill atau keahlian, tentu dari segi bahasa yang digunakan para investor juga tidak kalah penting harus bisa dikuasai oleh para pemuda kita.
“Rata-rata investor yang berinvestasi di Indonesia termasuk nanti di Kalimantan Utara adalah investor dari negeri China, maka pilihan nya kita mulai sekarang harus bisa menguasai bahasa Mandarin dan bahasa Inggris aktif bila berminat bergabung sebagai tenaga kerja, “ujar Yusuf mengawali pembicaraan.
Kenapa?, karena dalam setiap pekerjaan atau kegiatan yang memerlukan komunikasi dua arah masalah bahasa sangat penting sekali untuk dikusai. Bila komunikasi ini sudah lancar maka setiap persoalan dalam pekerjaan akan bisa teratasi dengan baik.
Artinya, pilihan bagi pemerintah sekarang, baik Pemkab Bulungan maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara hanya dua. Mengirim putera puteri local keluar daerah untuk belajar bahasa Mandarin atau membuka Akademi khusus yang mempelajari bahasa tersebut di Tanjung Selor.
Bila persoalan penguasaan bahasa ini tidak segera dicari solusinya, maka tenaga kerja local yang ingin ikut berkerja disana nanti akan merasa kesulitan.
Pilihan lain, bila merasa sulit untuk membuka akademi Bahasa, maka perlu ada pemikiran untuk berkerjasama dengan Perguruan Tinggi maupun Akademi yang sudah berdiri di Kaltara. Tinggal bagaimana nanti mendatangkan dosen khusus untuk mengajar mata kuliah bahasa Mandarin nya kepada para Mahasiswa.
Hasil pantauan penulis, untuk Akademi yang sudah lama ada di Bulungan, antara lain saat ini adalah Akademi Komunitas Negeri Bulungan (AKNB) Tanjung Palas. Sudah memiliki Gedung sendiri, tinggal nantinya bagaimana disana ada jurusan bahasa Mandarin dimaksud.
Yang tidak kalah penting, untuk pelajaran bahasa Mandarin ini juga sudah menjadi pemikiran Bupati Bulungan, Syarwani S Pd M Si, kabarnya soal ini telah pula diseriusi. Apakah nanti nyantol di Akademi yang ada atau membuka sendiri Akademi khusus bahasa semuanya masih dalam tahap perkembangan.
Namun, harapan untuk mempersiapkan generasi muda local, persoalan pelajaran bahasa Mandarin ini perlu pemikiran serius. Supaya kelak begitu KIPI dan PLTA beroperasi para pemuda kita sudah benar-benar siap untuk bergabung sebagai tenaga kerja disana.
Penulis : Sahri.
Ruang Aspirasi
Berkhayal Tanaman Kakao Bisa Jadi Prodak Unggulan Kaltara

TANJUNG SELOR – Wajar bila masyarakat kecil seperti saya berharap tanaman Kakao bisa jadi prodak unggulan Provinsi Kalimantan Utara.
Tentu harapan itu, sedikit nyambung dengan himbauan Presiden Republik Indonesia, yang ingin agar setiap daerah punya produk unggulan yang bisa menembus pasar ekspor dunia.
Itu dikatakan Presiden Jokowi saat membuka acara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonomi Expo 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu 20/10/2021 lalu.
Kenapa harus kakao?, disamping lahan yang diusahakan oleh masyarakat se Kalimantan cocok untuk jenis tanaman ini, juga mudah dikembangkan oleh setiap petani serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi masyarakat.
Alasan lain, hampir seluruh daerah di Kaltara, pada era tahun 80 hingga 90 an silam, rata-rata mengembangkan kakao, atau trend nya dikalangan petani disebut tanaman coklat.
Sayang nya pada era itu hasil panen para petani kakao hanya dikumpul oleh para pengepul, selanjutnya dibawa ke negeri jiran Sabah Malaysia. Akibatnya harga cendrung dipermainkan sehingga para petani enggan merawat kebun nya, bahkan ada diantara mereka mengganti dengan jenis tanaman lain.
Dengan animo masyarakat petani kembali membudidayakan kakao sekarang ini, sudah wajib menjadi atensi para pemangku kepentingan untuk memberikan dukungan penuh. Tidak hanya dalam bentuk semangat, tapi bagaimana kedepan paberik pengolah biji kakao bisa hadir di Kalimantan Utara.
Agar hasil panen tidak lagi dilempar keluar daerah. Melain kan dapat di produksi dalam bentuk kemasan siap saji.
Dengan demikian para petani kakao dapat sejahtera, dan menikmati jerih payahnya selama bercocok tanam.
Penulis : Sahri.
-
DPRD Kaltara2 weeks ago
Langkah Politik Albert Baya Tetap Mengacu Keputusan Partai
-
DPRD Bulungan2 weeks ago
Selamat, H Nasir Ketua KONI Kaltara Periode Tahun 2023 – 2027
-
DPRD Kaltara1 week ago
Fenry Alpius Gelar Konsolidasi Partai Golkar di Malinau
-
Bulungan3 days ago
Datu Buyung : “Kalau Pemerintah tak sanggup saya siap bersama warga menjaga jalan Punas BP