Connect with us

DPRD Kaltara

Dampak Malaysia Lock Down, Banyak PMI Kembali Ketanah Air Lewat Jalur Tak Resmi

Published

on

Raker Kepulangan PMI akibat dampak lock diwn pemerintah Malaysia.

TANJUNG SELOR – Rapat Kerja Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara bertujuan untuk menindak lanjuti adanya laporan masyarakat dari masyarakat di daerah perbatan Krayan Kalimantan Utara, terkait kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang melalui jalur hutan di wilayah Perbatasan Krayan dan sangat meresahkan Masyarakat.

Rapat berlangsung di ruang rapat paripurna gedung DPRD Provinsi Kalimantan Utara,  dipimpin oleh ketua DPRD, Norhayati Andris. Serta dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Utara, Kapolda Kalimantan Utara, Danrem 092/MRL, Danlantamal XIII Tarakan, Danlanud Anang Busra Tarakan, Kabinda Kaltara, Kepala BNNP Kaltara, Kepala Perwakilan Ombudsman Kaltara, Bupati Bulungan, Kepala Kejaksaan Negeri Nunukan, Kepala Pengadilan Negeri Nunukan, Kepala Imigrasi Kelas II Kota Tarakan, Kepala Imigrasi Kelas II Kabupaten Nunukan.

Ketua DPRD Norhayati Andris mengatakan, bawa sejak pemberlakuakn lockdown akibat Virus Corona atau Covid-19 yang ditetapkan oleh Pemerintah Malaysia,  sehingga berdampak pada eksodusnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

“Dari data dan informasi yang kami terima sejak 19 Mei sampai 24 Mei 2021, ada sekitar 354 TKI yang masuk melalui sejumlah jalur-jalur tikus di daerah perbatasan RI – Malaysia, diantaranya Jalur Pulau Sebatik, Sei Menggaris dan dataran tinggi Krayan, “ ujarnya.

Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mereka nekat pulang karena terlalu lama tertahan akibat kebijakan lockdown otoritas setempat. Dalam memgantisipasi sebaran wabah Covid-19. Sejumlah perusahaan di Malaysia pun kabarnya stop beroperasi sehingga tidak sedikit TKI yang menganggur dan memilih kembalik ke daerahnya.

“Masuknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) melalui jalur tikus di saat wabah Virus Corona atau Covid -19, ini membuat warga sekitar khawatir dan ada rasa ketakutan, sebab mereka masuk ke wilayah perbatasan tanpa adanya jaminan kesehatan, masalah jalur tikus ini juga bisa menjadi jalur aman bagi para pengedar narkoba dan ancaman Radikalisme dll, ” sebutnya.

Menteri Dalam Negeri juga telah mengeluarkan Surat Edaran No. 440/2688/SJ, tanggal 1 April 2021 (SE Mendagri No. 440/2020), untuk menagani pemulangan TKI terdampak COVID-19 dari Malaysia. SE Mendagri No. 440/2020 secara khusus ditujukan kepada gubernur Kepulauan Riau, Gubernur Riau, Gubernur Kalimantan Barat, Gubernur Kalimantan Timur dan Gubernur Kalimantan Utara yang wilayahnya menjadi pintu masuk kedatangan para PMI dari malaysia aga menerima dan memberikan perlindungan terhadap proses pemulangan PMI dari Malaysia baik yang melalui jalur resmi maupun jalur lain.

Sebagai tindak lanjut yang akan dilakukan terhadap permasalahan ini yaitu,

  1. Membangun Pos-Pos jaga di wilayah perbatasan khususnya pada jalur-jalur tikus dengan melibatkan semua unsur;
  2. Penyediaan Anggaran untuk pembangunan Pos-Pos jaga di wilayah perbatasan tersebut terutama untuk personil petugas (keamanan dan kesehatan) beserta kebutuhannya;
  3. Membagun barak-barak atau mempersiapkan penampungan bagi TKI atau tempat untuk isolasi mandiri sebelum dan fasilitas pemulangan ke Daerah Asalnya. Tutupnya *

Editor    : Sahri,

Sumber : Humas.

DPRD Kaltara

Anggota DPRD Kaltara Bahas Kode Etik, Tata Tertib, dan Tata Beracara Badan Kehormatan

Published

on

By

Rapat pembahasan tatib anggota DPRD Kaltara.

JAKARTA – Selasa (12/11/24) Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Achmad Jufrie, SE, MM, bersama Wakil Ketua DPRD, H. M. Nasir, SE, memimpin rapat dengan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara untuk membahas rancangan peraturan mengenai Kode Etik, Tata Tertib, dan Tata Beracara Badan Kehormatan DPRD. Rapat ini juga melibatkan tim fasilitasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang dipimpin oleh Plt. Direktur Produk Hukum Daerah, Dr. Sukaca, beserta jajarannya.

Rapat bertujuan untuk memastikan ketiga rancangan peraturan tersebut memenuhi standar prosedural, substansi, dan teknik penyusunan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kode etik ini dirancang untuk mengatur perilaku anggota DPRD dalam menjalankan tugas mereka sebagai wakil rakyat. Kode etik ini adalah untuk menjaga martabat dan kehormatan anggota DPRD serta memastikan mereka bertindak dengan integritas dan tanggung jawab.

Dalam fasilitasi tersebut, Plt. Direktur, Sukaca menekankan pentingnya kode etik sebagai kompas moral yang akan membimbing anggota DPRD dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Dr. Sukaca juga menyampaikan bahwa penyusunan tata tertib yang baik juga merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja DPRD.

Tata tertib yang baik adalah landasan penting bagi seluruh anggota DPRD dalam menjalankan tugas, fungsi, dan wewenangnya. Rancangan tata tertib ini diharapkan dapat menjamin kelancaran sidang, pengambilan keputusan, serta pelaksanaan tugas legislasi, penganggaran, dan pengawasan yang efektif dan efisien.

Kemudian dalam pertemuan ini juga Plt. Direktur, Sukaca menekankan bahwa tata beracara ini berfungsi sebagai instrumen hukum dan etika untuk memastikan bahwa kinerja DPRD berjalan sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang dianut oleh masyarakat.

Tata beraca ini bertujuan memberikan pedoman yang jelas dalam penegakan kode etik bagi anggota DPRD. Penyusunan peraturan tata beracara menjadi bagian penting dalam penguatan sistem pengawasan internal yang diharapkan dapat mencegah terjadinya penyimpangan atau tindakan yang dapat merugikan kredibilitas DPRD di mata publik. * (hms/jk/kjs).

 

Continue Reading

DPRD Kaltara

Anggota Komisi IV DPRD Kaltara Hadiri FGD Master Plan Pendidikan

Published

on

By

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Utara.

TARAKAN – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Dr. Syamsuddin Arfah, dan Hj. Siti Laela, menghadiri Focus Group Discussion (FGD) serta konsultasi publik terkait kajian tahapan penyusunan dokumen master plan (rencana induk) pendidikan Provinsi Kalimantan Utara untuk periode 2024-2045, pada Jumat (22/11/2024).

Acara yang berlangsung di Hotel Lotus Panaya Tarakan ini turut dihadiri oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara serta perwakilan Kabupaten/Kota se-Kalimantan Utara.

Paparan terkait dokumen master plan pendidikan disampaikan oleh Tim Penyusun yang berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam presentasinya, tim penyusun mengungkapkan beberapa kebijakan penting yang harus diperhatikan agar master plan pendidikan ini dapat memberikan dampak optimal bagi provinsi ini.

Adapun rekomendasi kebijakan yang diusulkan dalam dokumen master plan pendidikan adalah, Kebijakan 2025-2030 Mengacu pada visi jangka menengah Provinsi Kalimantan Utara (2021-2026), yakni “Terwujudnya Provinsi Kalimantan Utara yang Berubah, Maju, dan Sejahtera”.

Kemudian Kebijakan 2030-2035 adalah Pengembangan menuju daya saing regional dan nasional. Selanjutnya pada rencana kebijakan 2035-2040 mengenai Pembangunan pendidikan dan kebudayaan harus diarahkan untuk mencapai keunggulan kompetitif di tingkat internasional.

Terakhir pada kebijakan 2040-2045 berfokus pada pendidikan inklusif, berkeadilan, dan siap menghadapi tantangan global.

Tujuan dari penyusunan master plan ini adalah menyediakan acuan atau pedoman bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam bidang pendidikan untuk mendukung pembangunan manusia Indonesia secara menyeluruh. Ini mencakup pengembangan individu yang berilmu, berpengetahuan, mampu menguasai teknologi, dan memiliki daya saing, dengan landasan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Penyusunan master plan pendidikan ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan visi “Terwujudnya Provinsi Kalimantan Utara yang Berubah, Maju, dan Sejahtera,” yang diemban oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.(hms/jk/kjs)

Continue Reading

DPRD Kaltara

Ketua DPRD Kaltara Hadiri Apel Kesiapan Pengamanan Tahap Pemungutan Suara Pilkada

Published

on

By

Ketua DPRD Kaltara H Achmad Djufrie, SE, MM menghadiri apel bersama kesiapan pelaksanan Pilkada.

TANJUNG SELOR – Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), H. Achmad Djufrie, SE., MM, menghadiri apel bersama yang digelar dalam rangka kesiapan pengamanan tahap pemungutan dan rekapitulasi suara Pilkada Tahun 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di Lapangan Agatis Tanjung Selor pada Minggu sore, (24/11/2024).

Apel ini dipimpin langsung oleh Kapolda Kaltara, Irjen Pol. Hary Sudwijanto, S.I.K., M.Si., dan dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Utara serta sejumlah pejabat lainnya. Selain itu, apel tersebut juga melibatkan personel dari berbagai instansi, termasuk Polri, TNI, Satpol PP, dan Linmas, yang siap mengawal jalannya Pilkada 2024 di provinsi ini.

Irjen Pol. Hary Sudwijanto dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya sinergi antara aparat keamanan untuk menciptakan situasi yang kondusif menjelang dan selama pelaksanaan pemungutan suara, serta memastikan kelancaran proses rekapitulasi hasil pemilihan.

Kegiatan apel ini menjadi simbol kesiapan seluruh unsur pemerintahan dan keamanan untuk mendukung suksesnya Pilkada 2024 di Kaltara, sekaligus memastikan hak pilih masyarakat terlaksana dengan baik dan aman.(hms/jk/kjs)

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 JurnalKaltara.com, Web Design by Ciptamedia Kreasi