Connect with us

Berita Bulungan

Mengintip Aktivitas Sekolah Rimba Punan Logpond Desa Apung Binaan PT PKN

Published

on

Kun Prayogi Herlambang S Ikom Eksternal PT Pesona Khatulistiwa Nusantara (PKN).

TANJUNG SELOR – Tim Comunity Development (Comdev) PT Pesona Khatulistiwa Nusantara (PKN) terus berupaya membangkitkan gairah atau semangat anak-anak suku Punan yang bermukim di logpond pinggiran desa Apung Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara untuk belajar disekolah rimba yang ada didesa tersebut.

Aktifitas belajar mengajar di sekolah Rimba warga Punan Logpond Desa Apung Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara.

Diwawancarai media ini, Kun Prayogi Herlambang S Ikom, Eksternal PT PKN dan Agus yang membidangi urusan pendidikan, menjelaskan, kehadiran PT PKN disana secara langsung ingin berpartisipasi dengan masyarakat khususnya kepada saudara-saudara kita Punan Logpond. “Secara khusus kehadiran kita untuk kelompok percepatan Sumber Daya Manusia (SDM) warga minoritas seperti etnis Punan Logpond tersebut, ” kata Kun Prayogi Herlambang.

Secara kebetulan pemukiman mereka juga sangat dekat dengan site PT PKN. Maka sudah menjadi keharusan dari pihak perusahaan untuk hadir ditengah-tengah warga itu.

Ide awal hadirnya sekolah Rimba ini tambah Yogi, hanya melalui kedekatan-kedekatan individu yang merasa peduli.

“Akhirnya kita masuk kemasyarakat sekaligus melakukan pasilitasi apa saja yang bisa dibantu agar ide mendirikan sekolah Rimba bisa segera terwujud, ” tegasnya.

Awalnya belajar hanya melantai, secara perlahan pihak perusahan membantu menyiapkan meja, kursi, buku-buku dan peralatan menunjang dalam proses belajar mengajar dimaksud. “prinsipnya yang sederhana saja asal proses belajar bisa segera terlaksana sebagaimana mestinya, ” tambah Yogi.

Mencermati kondisi psikis anak-anak, sangat bervariasi sekali, mulai dari usia 5 tahun hingga 17 tahun. Mereka sangat tertinggal dari segi pengetahuan atau animo ingin belajarnya.

“Jadi langkah awal kita menyamakan persepsi dulu, mereka didorong untuk berkeinginan hadir disekolah saja sudah cukup, ” ungkapnya.

Yang sangat menggembirakan sekali lanjutnya, saat ini sudah banyak atensi-atensi dari luar, harapannya dalam hal ini kita tidak menginginkan adanya pengaruh negatif terhadap masyarakat Punan itu sendiri.

Karena sesuai keinginan awal nya bagaimana mereka ingin merubah tarap hidupnya melalui pola belajar yang dilaksanakan secara bertahap tapi tetap bisa mencapai sasaran yang sudah ditetapkan.

“Karena nya kedepan ada pemikiran untuk merubah konsep sekolah lebih luas lagi untuk peningkatan tarap pendidikan tersebut, ” kata Yogi lagi.

Berbicara target, yang penting mereka mau hadir disekolah saja sudah cukup bagus. Yang awal nya hanya 5 orang secara perlahan terus bertambah.

“Seiring berjalan nya waktu sekarang jumlah murid sudah mencapai 32 orang, ” imbuhnya.

Beberapa komunitas-komunitas lain juga mulai hadir membantu mengajar. dampak nya sangat signipikan sekali, yang dulunya anak-anak hanya hadir saja mereka sekarang sudah serius menyimak setiap pelajaran yang disampaikan oleh pengajar.

“Tidak hanya anak-anak, beberapa dari orang tua mereka juga kadang ikut kesekolah, ” tandas Kun Prayogi Herlambang.

Jadi konsep awal yang dibangun sudah mulai mengena, artinya untuk belajar tidak hanya anak-anak mereka akan tetapi orang tuanya juga sudah mulai ikut.

Harapan lain dengan pola ini kedepan warga dimaksud secara perlahan tapi pasti dapat merubah tarap hidupnya. Minimal bisa menetap secara terus menerus ditempat yang mereka huni saat ini.

Semoga kedepannya masyarakat Punan Logpond bisa berdaya saing dengan masyarakat -masyarakat yang lain nya. Bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah maupun nasional.

Mengingat sekarang ini untuk Punan Logpond hanya banyak disorot ketertinggalan nya. Padahal mereka sangat memiliki potensi yang baik ketika ada pendampingan secara terus menerus.

“Kepada pemerintah dan stake holder terkait maupun pihak-pihak swasta lain nya yang ada dilingkup desa Apung bisa seiring sejalan dengan konsep bersama yang matang dan terpadu supaya masuk nya tidak secara sporadis melainkan telah terpola dengan baik, ” tutup Kun Prayogi Herlambang.

Secara terpisah Siti Hajar, pengasuh sekolah Rimba yang juga disebut sebagai pondok belajar Punan Pesisir kepada media ini mengatakan, berawal dari rasa empati maka berdirilah pondok belajar dimaksud. “Dimana selama ini anak-anaknya berusia pendidikan tapi tidak pernah mengenyam artinya bangku sekolah, ” ujarnya.

Hajar, tenaga pendidik sekolah Rimba pondok belajar Punan Pesisir Logpond desa Apung kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara.

Untuk anggaran operasional Hajar menambahkan, selain anggaran pribadi juga ada bantuan dari beberapa teman-teman komunitas, ” katanya.

Yang tidak kalah penting PT Pesona Khatulistiwa Nusantara (PKN) sangat membantu sekali. Tidak hanya biaya akan tetapi beberapa tenaga Comdev dan Eksternal juga turut menjadi pengajar disana.

Untuk bangunan sekolah kata Hajar, merupakan milik pribadi, asal bisa dimanfaat kan. Tentu kedepan juga dibutuhkan sekali sebuah gedung sekolah yang representatif.

“Kita tetap butuh ruangan, kantor aula bermain dan ruangan untuk kegiatan lain nya, ” tambah Hajar.

Mengingat usia mereka beragam, tentu ada tingkat kesulitan dalam memberikan materi pelajaran. “Idealnya mereka harus dipisah perkelas sesuai usianya, ” kata Hajar lagi.

Termasuk kebutuhan tenaga pengajar yang spesifik dibidang nya juga sangat dibutuhkan sekali. “Semoga pondok belajar ini kedepan bisa berkembang pesat, ” harap Jaja sapaan akrab Hajar. * jk.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pemkab Bulungan

Bulungan Terapkan Sistem Transfer Anggaran ke Desa Berbasis Ekologi

Published

on

Bupati Bulungan Syarwani S Pd M Si.

TANJUNG SELOR – Dinas LIngkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bulungan mensosialisasikan Pengawasan dan Penegakan Hukum LIngkungan di Kebun Raya Bundahayati pada Senin (13/5). Acara tersebut menghadirkan narasumber Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Madya, Direktorat Pengaduan, Pengawasan dan Sanksi Administrasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dewi Sri Kurniawati, S.Si, M.Si.

Saat membuka kegiatan secara resmi, bupati Syarwanu menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang selaras dengan salah satu program prioritas kabupaten. Yaitu Transfer Anggaran dari Kabupaten ke Desa Berbasis Ekologi (TAKE). Melalui program TAKE diharapkan pemerintahan desa beserta segenap unsur masyarakat melaksanakan program kegiatan pembangunan yang berwawasan lingkungan, memperhatikan keasrian dan kelestarian lingkungan.

Tahun 2024 ini Pemkab Bulungan telah mengalokasikan kembali Rp 5 Miliar untuk program Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologi (TAKE Bulungan Hijau).

“Saya berharap para pelaku usaha juga dapat menjalankan komitmen serta kewajibannya menjaga lingkungan, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, ” tutup Syarwani.  *bs/jk/kjs.

Continue Reading

Pemkab Bulungan

GERCEP !!! Syarwani Bantu Korban Kebakaran Long Beluah Rp 15juta Tiap Rumah

Published

on

Bupati Bulungan Syarwani S Pd M Si. menyerahkan. bantuan secara simbolis kepada korban kebakaran didesa Long Beluah kecamatan Tanjung Palas Barat.

TANJUNG SELOR – Begitu menerima laporan terjadinya kebakaran hebat yang membakar sedikitnya 20 rumah warg Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Bupati Bulungan Syarwani S.Pd.M.Si langsung menuju lokasi kebakaran.

Usai melaksanakan berbagai kegiatan yang digelar di Tanjung Selor, sekira pukul 19:15 Wita, bupati langsung meluncur ke lokasi kebakaran. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam, pukul 20:35 Wita Bupati sampai di lokasi kebakaran. Didampingi sejumlah perangkat daerah terkait langsung bertemu para korban kebakaran.

Bupati menemui para korban yang sementara ditampung di Gedung Pertemuan Desa Long Beluah, Tanjung Palas Barat.
Dari laporan yang ada, kebakaran yang terjadi di RT 9 dan 11, Desa Long Beluah, Tanjung Palas Barat itu telah menghanguskan 20 rumah yang dihuni 22 Kepala Keluarga (KK) dengan 79 jiwa.

Merespon kejadian tersebut, Bupati Syarwani telah meminta dinas terkait, yakni Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Camat Tanjung Palas Barat serta Kades Long Beluah segera menyalurkan bantuan darurat, seperti selimut, makanan siap saji dan lainnya.

Semua kebutuhan darurat bagi warga yang terkena musibah ini, saya minta segera disiapkan, seperti beras, pakaian, tikar dan kebutuhan lainnya. Lakukan pendataan dan kondisikan korban ke tempat pengungsian sementara, yang aman dan nyaman,” lanjut Syarwani.
Dalam kesempatan tersebut Bupati turut mengucapkan duka yang mendalam atas musibah kebakaran yang menimpa masyarakat Desa Long Beluah.

“Saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah turut merasakan sekeligus turut bersedih atas musibah ini. Tentu setiap musibah pasti ada hikmah, tidak mungkin tuhan memberi cobaan diluar batas kemampuan kita,”kata bupati.

Bupati juga mengintruksikan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bulungan untuk membantu masyarakat yang dokumen pentingnya terbakar akibat musibah tersebut.

“Saya minta tolong pendataan berkaitan dengan dokumen ijazah, surat tanah termasuk dokumen kependudukan masyarakat yang terkena musibah. Paling tidak Pemda bisa menerbitkan dokumen baru berkaitan dengan dokumen-dokumen penting tersebut,”katanya.

Dilkokasi kebakaran, bupati bersama Dinsos dan BPBD Bulungan juga membagikan sedikitnya 1 ton beras, ratusan paket makanan anak, makanan siap saji, kasur, selimut, tenda gulung, peralatan dapur, kebutuhan bayi serta peralatan kedaruratan lainya.

“Saya yakin kebutuhan kita jauh lebih besar dari apa yang kita bantu. Tapi ini bentuk kehadiran pemerintah daerah ketika masyarakat kita mengalami musibah. Pemerintah hadir dalam keadaan senang maupun mengalami kedukaan,”pungkasnya.

Melalui APBD Bulungan 2024 khususnya dana kebencanaan Pemda Bulungan juga segeraa memberikan bantuan Rp 15 juta untuk masing-masing rumah yang terbakar, untuk dapat dibangun kembali.(*)

Continue Reading

DPRD Bulungan

Tanjung Palas Siap Menyambut Kembalinya Pusat Pemerintahan Kabupaten Bulungan

Published

on

H Hamka S IP, MH. Wakil Ketua DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Tanjung Palas saat ini terus berbenah, mulai dari membangun kantor yang representatif hingga membangun alun-alun dan stadion sepak bola, pertanda Tanjung Palas sudah benar-benar siap bila pusat pemerintahan kabupaten Bulungan kembali kesana.

Di ketahui awal terbentuknya Kabupaten Bulungan pertama kali pusat pemerintahan nya berkedudukan di Tanjung Palas, sebagai kepala daerah istimewa pertama dijabat oleh yang mulia paduka Sultan Muhammad Maulana Djalalluddin.

Entah kenapa menurut informasi tiba-tiba pusat pemerintahan di pindahkan ke Tanjung Selor, dimana perpindahan itu tanpa pernah berkonsultasi dengan tokoh-tokoh masyarakat yang ada, jadi wajar bila segera dikembalikan ke Tanjung Palas dimana awal terbentuk nya pertama kali.

Menanggapi rencana kembalinya pusat pemerintahan ke kota raja nama lain Tanjung Palas, Wakil Ketua DPRD Bulungan H Hamka M, S. IP, MH. mengatakan, pihak nya mendukung penuh desakan agar pusat pemerintahan kabupaten Bulungan kembali ketempat nya semula berdiri. “Saya lihat Tanjung Palas sudah benar-benar siap, buktinya sejak dua tahun terakhir pemerintah gencar membangun berbagai fasilitas disana, ” mulai dari gedung perkantoran dibangun, sarana olahraga hingga akses jalan yang akan menghubungkan beberapa kecamatan ke pusat pemerintahan di Tanjung Palas nanti, ” tukas H Hamka.

Tidak hanya itu, kampus Sekolah Tingga Agama Islam Negeri (STAIN) akan segera dibangun, ” Bagi siswa SLTP yang ingin melanjutkan ke SMK Broadcasting juga sudah ada di Tanjung Palas, yang beralamat di Kampung Lebong Kelurahan Tanjung Palas Hilir, ” imbuhnya. * jk/kjs.

Continue Reading

Trending