Connect with us

Berita Kaltara

Lembaga Adat Kesultanan Bulungan Apresiasi Kehadiran UPA di Kaltara

Published

on

Drs Datu Buyung Perkasa M Pd gelar Kanjeng Pemgaeran Suryoatmodjo Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan Provinsi Kalimantan Utara.

TANJUNG SELOR – Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, Drs Datu Buyung Perkasa M Pd, menyambut baik sekaligus mengapresiasi kehadiran Universitas Patria Arta (UPA) Gowa di Kabupaten Bulungan khususnya dan di Provinsi Kalimantan Utara pada umum nya

“Saya selalu mengikuti kiprah UPA ditempat kita, khususnya kepada Dr Bastian Lubis, selaku Rektor nya, ” kata Drs Datu Buyung Perkasa M Pd, ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan, kepada media ini, Senin 18/7/2022.

Artinya lanjut Datu, bagaimana seorang Dr Bastian Lubis memegang sebuah institusi pendidikan yakni Universitas Patria Arta (UPA), mulai dari nol hingga seperti sekarang.

“Kredibilitas dan Kapabilitas Dr Bastian Lubis sudah tidak perlu diragukan lagi, khususnya dibidang dunia pendidikan sebagai sarana percepatan sumber daya manusia (SDM) didaerah, ” ucap Datu Buyung.

Artinya bagaimana berpikir Bulungan kedepan bisa mendapatkan income sebesar-besarnya. Dan cara untuk mendapatkan itu seorang Bastian Lubis sudah menuangkan nya lewat diskusi kecil pada setiap kesempatan.

“Saya sangat tertarik, oleh sebab itu apa pun alasan nya ada keinginan agar yang bersangkutan bisa bertahan di Bulungan, ” kata Datu Buyung.

Tentu lewat pemikiran tersebut bisa diadopsi bagaimana caranya kita bisa meloby pemerintah pusat agar mau menurunkan anggaran nya kedaerah. Guna kepentingan untuk membangun infrastruktur yang memang masih dibutuhkan oleh masyakat Kalimantan Utara secara umum.

“Kenapa kita harus membangun infrastruktur, karena Kalimantan Utara kelak adalah salah satu penyangga ibukota negara (IKN), ” jelas Datu.

Kenapa kita harus intens melakukan loby kepemerintah pusat?, mengingat selama ini dana yang digelontorkan dirasakan belum maksimal untuk melaksanakan pembangunan disegala bidang.

Untuk itu tambah Datu, harus ada pemikir-pwmikir seperti Dr Bastian Lubis tersebut.

Yang tidak kalah penting perhatian UPA terhadap percepatan SDM sudah cukup bagus. Dengan rencana memberi kan kuliah gratis kepada 500 calon mahasiswa Kaltara di UPA merupakan sumbangsih perguruan tinggi ini yang tak bisa dinilai dengan finansial.

“Kalau ini bisa terwujud, 500 calon mahasiswa setelah wisuda dan kembali kedaerah sebagai agen perubahan, ” ujar Datu dengan nada optimis.

Dengan demikian Bulungan khususnya dan Kaltara pada umum nya sudah siap menyongsong beroperasinya KIPI di Mangkupadi Tanjung Palas Timur dengan ketersediaan SDM yang akan siap berkerja disana. * jk.

DPRD Bulungan

Pusat Pemerintahan Kabupaten Bulungan Harus Segera Kembali Dari Tanjung Selor ke Tanjung Palas

Published

on

H Hamka S IP, MH. Wakil Ketua DPRD Bulungan.

TANJUNG PALAS – Pengembalian pusat pemerintahan kabupaten Bulungan, ke Tanjung Palas sudah menjadi suatu keharusan serta kewajiban pemerintah untuk segera melaksanakan secepatnya. Mengingat awal terbentuknya Kabuapten Bulungan Tanjung Palas lah sebagai ibukotanya.

Perihal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Bulungan H Hamka S IP, MH, kepada media ini melalui pesan WhatsApp nya kemedia ini, Minggu 5/5/2024.

“Pengembalian pusat pemerintahan kabupaten Bulungan ke Tanjung Palas, harus segera dibahas kembali oleh pemerintah bersama DPRD agar secepatnya bisa dilaksanakan, ” tegas Hamka.

Minimal untuk keseriusan mengembalikan pusat pemerintahan itu beberapa kantor OPD sudah harus mulai berkantor di Tanjung Palas, “tidak ada alasan tak ada tempat, karena ada beberapa bangunan pemerintah yang bisa digunakan, ” imbuhnya.

Bila.perlu beberapa bangunan masyarakat yang layak bisa disewa sementara. Sebelum kantor permanen bisa terbangun.

Menurutnya, wajar bila pusat pemerintahan kembali ke Tanjung Palas, seperti awal terbentuk nya kabupaten Bulungan, kendali pemerintahan dilakukan di Tanjung Palas tersebut.

Apalagi pindah nya ke Tanjung Selor kala itu,.juga secara tiba-tiba saja. Tanpa meminta persetujuan masyarakat, jadi wajar.bila.saat ini pusat pemerintahan kabupaten Bulungan kembali sebagaimana awal berdirinya. * jk/kjs.

Continue Reading

Pemkab Bulungan

Olahraga Tradisional Tingkat SD dan SMP Sederajat Secara Resmi di Buka Bupati Syarwani

Published

on

Bupati Bulungan Syarwani S Pd M Si.

TANJUNG SELOR – Secara resmi Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si membuka Kompetisi Permainan Rakyat Olahraga Tradisional tingkat SD dan SMP sederajat di SMPN 2 Tanjung Selor, Selasa (30/2).

Kompetisi yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) berupa Lomba Egrang dan Hadang untuk tingkat SMP sederajat dan Lomba Menyumpit untuk tingkat SD dan SMP sederajat, mengisi Pekan Kebudayaan Daerah Kabupaten Bulungan 2024.

Kegiatan tersebut diikuti para murid dan pelajar dari 9 kecamatan. Bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasi dan berharap kegiatan selain untuk mempertahankan serta melestarikan permainan rakyat dan olahraga tradisional juga sebagai tempat mempererat silahturahmi di antar sekolah di Kabupaten Bulungan. * bs/jk/kjs.

Continue Reading

DPRD Bulungan

DPRD Bulungan Minta Pemkab Mendorong Petani Milenial Garap Lahan

Published

on

Kilat A Md Ketua DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Kilat A.Md mengatakan, jumlah petani milenial yang ada di Bulungan perlu distimulus agar mengalami peningkatan.

Kehadiran petani milenial dinilai penting untuk menjaga regenerasi mulai sekarang. Terlebih untuk Bulungan yang masih mengalami defisit sejumlah komoditas pangan lokal, terutama beras.

“Kami dari legislatif sangat mendukung ada program yang mampu meningkatkan jumlah petani milenial di Bulungan, kehadiran mereka sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan,” kata Kilat (27/4).

Secara teknis, pemerintah daerah diminta untuk menjalin kerjasama dengan satuan pendidikan dan perguruan tinggi yang membuka program studi tentang pertanian. Pemerintah perlu menjembatani lulusan agar bisa dan mau menerapkan ilmunya ketika lulus.

“Di Bulungan sudah dibuka jurusan jurusan pertanian, baik itu di SMK atau perguruan tinggi, artinya Bulungan sudah punya calon sumber daya manusia, tinggal bagaimana memastikan mereka memiliki kompetensi dan mau berkutat di sektor itu ketika lulus,” paparnya.

Kilat memahami bahwa ada perbedaan kewenangan antara pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi. Ranah pendidikan jenjang SMK dan perguruan tinggi melekat di pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

“Tinggal bagaimana berusaha mengkoordinasikannya, sehingga di level provinsi dan pusat juga mau turun membantu,” jelasnya.

Pada saat yang bersamaan, Kilat berharap ada semacam pemahaman yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa tentang nilai ekonomis sektor pertanian. Dengan begitu, ada rasa ketertarikan yang tinggi dan tidak lagi melirik lapangan pekerjaan yang non linear.

“Anak anak kita di SMK atau di kampus harus dikasih pemahaman tersebut, bahwa dengan bertani itu profit nya juga bagus. Setelah itu, OPD terkait juga harus mengawal stabilitas harga dan jaminan pendistribusiannya ke pasaran,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, petani milenial didefinisikan berusia 19–39 tahun, atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital. Teknologi digital mencakup penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, penggunaan internet, telepon pintar, teknologi informasi, penggunaan drone, atau penggunaan kecerdasan buatan.

Total petani milenial di Kabupaten Bulungan sebanyak 3.460 orang pada tahun 2023. Data petani milenial dapat menjadi salah satu indikator tingkat regenerasi di sektor pertanian, serta menunjukkan pemanfaatan teknologi digital yang diharapkan dapat menciptakan pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan. (* adv/jk/kjs).

Continue Reading

Trending