Connect with us

Berita Bulungan

Kecamatan Sekatak Bulungan Butuh Armada dan Petugas Pengangkut Sampah

Published

on

Tumpukan sampah rumah tangga di bahu jalan dipendakian gunung Srilaki Sekatak Buji kecamatan Sekatak Bulungan Kalimantan Utara.

TANJUNG SELOR – Tumpukan karung sampah yang “menggunung” dijalan Kecamatan Sekatak, desa Sekatak Buji, Bulungan, Kaltara, mulai mengganggu kenyamanan para pengguna jalan yang lalu lalang disana.

Tumpukan sampah tersebut, bisa dilihat disepanjang bahu jalan pendakian gunung Srilaki dari arah Sekatak menuju desa Betayau Kabupaten Tana Tidung.

Hasil postingan Poto, Basron) yang dikirim melalui pesan WhatsAPP kemedia ini, Sabtu 11/6/2022, jelas tampak tumpukan karung sampah rumah tangga yang berjejer disepanjang pendakian gunung Srilaki.

“Gambar dipoto ini saya ambil hari Senin kemarin, ” jelasnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, tokoh masyarakat Sekatak Buji, Deni Nestafa SP, melalui pesan WhatsAPP nya, kenapa sampah tersebut belum dievakuasi dikarenakan tempat pembuangan akhir (TPA) nya yang belum ada. sedangkan sampah rumah tangga yang dikumpul kan didepan rumah warga dengan sarana seadanya hanya diangkut secara swadaya ke gunung Srilaki tersebut, karena dianggap jauh perkampungan.

Seharus nya dengan terus bertambahnya jumlah penduduk Sekatak saat ini, sudah ada petugas khusus yang mengangkut sampah rumah tangga setiap hari.

Agar tidak sampai banyak dan menggangu lingkungan warga, terutama pada siang hari dan malam hari. Dimana jenis sampah basah mudah berbau dan akibatnya mengganggu kesehatan bagi yang sempat terhirup baunya.

“Harus ada petugas kebersihan nya dan mobil pengangkut sampah yang di biaya oleh Pemda Bulungan mulai dari mobilnya Sampai para pemungut sampah nya Hinga ke TPA. Masyarakat hanya ngumpul kan sampah di depan rumah nya saja, ” tegas Deny Nestafa.

Dalam hal ini lanjutnya, banyak sudah yang dilakukan oleh pemuda dan lembaga adat mensosialisasikan agar jangan membuang sampahnya sembarangan. Sampai pemuda melalui forum komunikasi pemuda kecamatan Sekatak turun langsung bakti sosial tidak juga bisa mengubah kebiasaan itu.

Bahkan sampai di hibahkan tanah tempat TPA tetap juga sampahnya tidak di buang Sampai di TPA.

Nah sudah saat nya bagaimana Pemerintah untuk menempatkan petugas khusus pengangkut sampah di Sekatak, agar kenyamanan dan keamanan masyarakat dapat terjamin baik. *

Reporter : Sahri.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

DPRD Bulungan

DPRD Bulungan Minta Pemkab Mendorong Petani Milenial Garap Lahan

Published

on

Kilat A Md Ketua DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Kilat A.Md mengatakan, jumlah petani milenial yang ada di Bulungan perlu distimulus agar mengalami peningkatan.

Kehadiran petani milenial dinilai penting untuk menjaga regenerasi mulai sekarang. Terlebih untuk Bulungan yang masih mengalami defisit sejumlah komoditas pangan lokal, terutama beras.

“Kami dari legislatif sangat mendukung ada program yang mampu meningkatkan jumlah petani milenial di Bulungan, kehadiran mereka sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan,” kata Kilat (27/4).

Secara teknis, pemerintah daerah diminta untuk menjalin kerjasama dengan satuan pendidikan dan perguruan tinggi yang membuka program studi tentang pertanian. Pemerintah perlu menjembatani lulusan agar bisa dan mau menerapkan ilmunya ketika lulus.

“Di Bulungan sudah dibuka jurusan jurusan pertanian, baik itu di SMK atau perguruan tinggi, artinya Bulungan sudah punya calon sumber daya manusia, tinggal bagaimana memastikan mereka memiliki kompetensi dan mau berkutat di sektor itu ketika lulus,” paparnya.

Kilat memahami bahwa ada perbedaan kewenangan antara pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi. Ranah pendidikan jenjang SMK dan perguruan tinggi melekat di pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

“Tinggal bagaimana berusaha mengkoordinasikannya, sehingga di level provinsi dan pusat juga mau turun membantu,” jelasnya.

Pada saat yang bersamaan, Kilat berharap ada semacam pemahaman yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa tentang nilai ekonomis sektor pertanian. Dengan begitu, ada rasa ketertarikan yang tinggi dan tidak lagi melirik lapangan pekerjaan yang non linear.

“Anak anak kita di SMK atau di kampus harus dikasih pemahaman tersebut, bahwa dengan bertani itu profit nya juga bagus. Setelah itu, OPD terkait juga harus mengawal stabilitas harga dan jaminan pendistribusiannya ke pasaran,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, petani milenial didefinisikan berusia 19–39 tahun, atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital. Teknologi digital mencakup penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, penggunaan internet, telepon pintar, teknologi informasi, penggunaan drone, atau penggunaan kecerdasan buatan.

Total petani milenial di Kabupaten Bulungan sebanyak 3.460 orang pada tahun 2023. Data petani milenial dapat menjadi salah satu indikator tingkat regenerasi di sektor pertanian, serta menunjukkan pemanfaatan teknologi digital yang diharapkan dapat menciptakan pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan. (* adv/jk/kjs).

Continue Reading

DPRD Bulungan

DPRD Bulungan Dukung Program Ketahanan Pangan

Published

on

Kilat A Md Ketua DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Kilat A.Md., menyatakan bahwa pihak legislatif senantiasa mendukung berbagai program dan kegiatan pemerintah terkait dengan ketahanan pangan.

Secara umum, DPRD sejak awal sudah sependapat dengan visi Pemkab Bulungan dalam kepemimpinan Syarwani – Ingkong Ala yang berbunyi Bulungan Berdaulat Pangan, Maju dan Sejahtera.

“Pak bupati dan wakil bupati memiliki visi kepemimpinan tentang kedaulatan dan ketahanan pangan, tentu ini patut diapresiasi dan didukung oleh kami di bidang legislatif,” kata Kilat (27/4).

Kedaulatan dan ketahanan pangan sangat penting di tengah pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat. Pada saat yang bersamaan, berlangsungnya kegiatan investasi di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning juga menuntut tersedianya pasokan pangan yang cukup.

“Kita juga tidak boleh lupa bahwa daerah di Kaltara termasuk Bulungan menjadi salah satu daerah penyangga pangan Ibukota Nusantara di Kalimantan Timur,” paparnya.

Secara teknis, DPRD selalu mengawal ketersediaan anggaran yang memadai untuk memacu peningkatan kualitas dan kuantitas bidang pertanian dengan seluruh sub sektornya. Mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan usaha jasa pertanian.

“Program program ketahanan pangan mulai di tingkat hulu soal produksi sampai hilir terkait penjualan terus kami dukung. Kami ingin produksi meningkat dari sisi kuantitas dan kualitas, kemudian harga yang diterima saat panen memberi keuntungan bagi petani,” ujarnya.

Kilat pun mengapresiasi sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam program prioritas Pemkab Bulungan. Seluruhnya diharap bisa berbanding lurus dengan target mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan daerah.

“Program pembangunan jalan usaha tani, pendampingan, bantuan alat pertanian, jaminan hasil penjualan, bantuan pupuk dan lainnya sangat kita apresiasi, semoga ini bisa membantu petani dalam meningkatkan hasil pertanian mereka,” pungkasnya. (adv/jk/kjs)..

Continue Reading

DPRD Bulungan

Ketua DPRD Bulungan Minta Pemkab Jaga Inflasi

Published

on

Jenis barang kebutuhan pokok masyarakat.

TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Kilat A.Md., kembali mengingatkan pemerintah untuk tetap menjaga stabilitas inflasi di daerah. Utamanya di Tanjung Selor yang menjadi lokasi penghitungan inflasi tersebut.

Secara umum, Kilat mengapresiasi angka inflasi yang tercatat selama momen Ramadan dan Idul Fitri kemarin. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi yang tercatat sebesar 2,23 persen, atau di bawah ambang batas yang diberlakukan pemerintah di angka 4 persen.

“Program dan kegiatan pengendalian inflasi yang dilakukan selama bulan puasa dan momen lebaran kemarin sudah baik, kita berharap ini berbanding lurus dengan harga yang diterima masyarakat,” kata Kilat (27/4/2024).

Lanjut dia, pemerintah memang perlu mengintervensi perihal potensi lonjakan inflasi di kelompok makanan. Selain beririsan langsung dengan kewenangan pemerintah, kelompok pengeluaran tersebut juga sangat bersentuhan dengan masyarakat.

“Adanya pasar murah dan pengecekan harga dan ketersediaan memang harus rutin dilakukan, sehingga ketika ada potensi kenaikan bisa segera diantisipasi,” ujarnya.

Untuk diketahui bersama, angka inflasi terakhir di Maret 2023 per kelompok pengeluaran yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,64 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,15 persen;

kelompok transportasi sebesar 1,63 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,35 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,04 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,45 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,43 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,98 persen. Kemudian, kelompok pengeluaran yang tidak mengalami kenaikan maupun penurunan indeks adalah kelompok pendidikan atau sebesar 0,00 persen. adv/jk/kjs.

Continue Reading

Trending