Connect with us

Berita Bulungan

Risdianto, S.Pi, M.Si Dilantik sebagai Sekda Bulungan

Published

on

Risdiantp S Pi M Si resmi dilantik sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bulungan.

TANJUNG SELOR – Setelah melalui proses seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama, Risdianto, S.Pi, M.Si yang sebelumnya menjabat Kepala Bappeda dan Litbang Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan pada Senin (9/5). Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si berharap Sekda yang baru dilantik dapat mengemban amanah dengan baik, bekerja cepat dan inovatif.

“Mampu mengkoordinasikan perangkat daerah guna pencapaian target-target pembangunan, mengoptimalkan SDM aparatur serta mengkoordinasikan pengelolaan keuangan daerah yang tepat sasaran,” pesannya dalam acara pelantikan di Ruang Serbaguna Lantai II Kantor Bupati. Pada kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas tanggungjawab, pengorbanan dan perjuangan Drs H Syafril yang telah menjabat Sekda Bulungan sejak 2014 sehingga Pemkab Bulungan untuk pertamakalinya berhasil meraih opini WTP dari BPK RI.

Ditegaskan, Sekda adalah jabatan karir sehingga tidak pada tempatnya mengaitkan jabatan Sekda dengan afiliasi serta kepentingan politik tertentu. Pelantikan pejabat tinggi pratama yakni Sekretaris Daerah juga hal yang biasa dalam sistem manajemen ASN.

Hal tersebut sebagai implementasi dari ketentuan pasal 127 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017, tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. di mana Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah memilih 1 dari 3 nama calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama untuk ditetapkan sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama. Selanjutnya ditetapkan oleh Bupati setelah dikoordinasikan dengan Gubernur.

“Dan seperti kita ketahui, Sekretaris Daerah adalah jabatan yang sangat penting dan strategis dalam pengelolaan pemerintahan,” tandasnya dalam kegiatan yang turut dihadiri Wakil Gubernur Kaltara, Dr Yansen TP, M.Si. Diterangkan, proses untuk menetapkan Sekretaris Daerah telah melewati proses yang panjang dan sistematis, sesuai ketentuan yang berlaku. Dimulai dari pembentukan panitia seleksi, seleksi kompetensi, pengusulan 3 calon terpilih hingga konsultasi dan koordinasi dengan Gubernur Kalimantan Utara.

Proses yang panjang itu diperlukan guna menghasilkan calon Sekretaris Daerah yang kompeten dan berintegritas, serta dinilai mampu untuk menerjemahkan kebijakan daerah sebagaimana termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bulungan tahun 2021 – 2026.

“Oleh karena itu, atas nama pemerintah daerah, secara khusus saya menyampaikan terimakasih kepada rekan-rekan pansel (panitia seleksi)yang telah mencurahkan waktu dan pikirannya dalam proses seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Kabupaten Bulungan,” ucapnya. Pelantikan Sekda Kabupaten Bulungan berlangsung di hari pertama masuk kerja pegawai setelah libur Lebaran 1443 H / 2022 M. Bupati menyampaikan mohon maaf lahir dan batin apabila selama ini ada ucapan, sikap maupun tindakan yang kurang berkenan.

“Setelah seminggu lebih kita menjalani libur Lebaran semoga dapat membawa semangat yang lebih meningkat dalam melaksanakan tugas dan kewajiban kita di jajaran Pemerintah Kabupaten Bulungan,” harapnya. *

Sumber : Diskominfo.
Editor.   : Sahri.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

DPRD Bulungan

DPRD Bulungan Minta Pemkab Mendorong Petani Milenial Garap Lahan

Published

on

Kilat A Md Ketua DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Kilat A.Md mengatakan, jumlah petani milenial yang ada di Bulungan perlu distimulus agar mengalami peningkatan.

Kehadiran petani milenial dinilai penting untuk menjaga regenerasi mulai sekarang. Terlebih untuk Bulungan yang masih mengalami defisit sejumlah komoditas pangan lokal, terutama beras.

“Kami dari legislatif sangat mendukung ada program yang mampu meningkatkan jumlah petani milenial di Bulungan, kehadiran mereka sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan,” kata Kilat (27/4).

Secara teknis, pemerintah daerah diminta untuk menjalin kerjasama dengan satuan pendidikan dan perguruan tinggi yang membuka program studi tentang pertanian. Pemerintah perlu menjembatani lulusan agar bisa dan mau menerapkan ilmunya ketika lulus.

“Di Bulungan sudah dibuka jurusan jurusan pertanian, baik itu di SMK atau perguruan tinggi, artinya Bulungan sudah punya calon sumber daya manusia, tinggal bagaimana memastikan mereka memiliki kompetensi dan mau berkutat di sektor itu ketika lulus,” paparnya.

Kilat memahami bahwa ada perbedaan kewenangan antara pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi. Ranah pendidikan jenjang SMK dan perguruan tinggi melekat di pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

“Tinggal bagaimana berusaha mengkoordinasikannya, sehingga di level provinsi dan pusat juga mau turun membantu,” jelasnya.

Pada saat yang bersamaan, Kilat berharap ada semacam pemahaman yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa tentang nilai ekonomis sektor pertanian. Dengan begitu, ada rasa ketertarikan yang tinggi dan tidak lagi melirik lapangan pekerjaan yang non linear.

“Anak anak kita di SMK atau di kampus harus dikasih pemahaman tersebut, bahwa dengan bertani itu profit nya juga bagus. Setelah itu, OPD terkait juga harus mengawal stabilitas harga dan jaminan pendistribusiannya ke pasaran,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, petani milenial didefinisikan berusia 19–39 tahun, atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital. Teknologi digital mencakup penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, penggunaan internet, telepon pintar, teknologi informasi, penggunaan drone, atau penggunaan kecerdasan buatan.

Total petani milenial di Kabupaten Bulungan sebanyak 3.460 orang pada tahun 2023. Data petani milenial dapat menjadi salah satu indikator tingkat regenerasi di sektor pertanian, serta menunjukkan pemanfaatan teknologi digital yang diharapkan dapat menciptakan pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan. (* adv/jk/kjs).

Continue Reading

DPRD Bulungan

DPRD Bulungan Dukung Program Ketahanan Pangan

Published

on

Kilat A Md Ketua DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Kilat A.Md., menyatakan bahwa pihak legislatif senantiasa mendukung berbagai program dan kegiatan pemerintah terkait dengan ketahanan pangan.

Secara umum, DPRD sejak awal sudah sependapat dengan visi Pemkab Bulungan dalam kepemimpinan Syarwani – Ingkong Ala yang berbunyi Bulungan Berdaulat Pangan, Maju dan Sejahtera.

“Pak bupati dan wakil bupati memiliki visi kepemimpinan tentang kedaulatan dan ketahanan pangan, tentu ini patut diapresiasi dan didukung oleh kami di bidang legislatif,” kata Kilat (27/4).

Kedaulatan dan ketahanan pangan sangat penting di tengah pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat. Pada saat yang bersamaan, berlangsungnya kegiatan investasi di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning juga menuntut tersedianya pasokan pangan yang cukup.

“Kita juga tidak boleh lupa bahwa daerah di Kaltara termasuk Bulungan menjadi salah satu daerah penyangga pangan Ibukota Nusantara di Kalimantan Timur,” paparnya.

Secara teknis, DPRD selalu mengawal ketersediaan anggaran yang memadai untuk memacu peningkatan kualitas dan kuantitas bidang pertanian dengan seluruh sub sektornya. Mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan usaha jasa pertanian.

“Program program ketahanan pangan mulai di tingkat hulu soal produksi sampai hilir terkait penjualan terus kami dukung. Kami ingin produksi meningkat dari sisi kuantitas dan kualitas, kemudian harga yang diterima saat panen memberi keuntungan bagi petani,” ujarnya.

Kilat pun mengapresiasi sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam program prioritas Pemkab Bulungan. Seluruhnya diharap bisa berbanding lurus dengan target mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan daerah.

“Program pembangunan jalan usaha tani, pendampingan, bantuan alat pertanian, jaminan hasil penjualan, bantuan pupuk dan lainnya sangat kita apresiasi, semoga ini bisa membantu petani dalam meningkatkan hasil pertanian mereka,” pungkasnya. (adv/jk/kjs)..

Continue Reading

DPRD Bulungan

Ketua DPRD Bulungan Minta Pemkab Jaga Inflasi

Published

on

Jenis barang kebutuhan pokok masyarakat.

TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Kilat A.Md., kembali mengingatkan pemerintah untuk tetap menjaga stabilitas inflasi di daerah. Utamanya di Tanjung Selor yang menjadi lokasi penghitungan inflasi tersebut.

Secara umum, Kilat mengapresiasi angka inflasi yang tercatat selama momen Ramadan dan Idul Fitri kemarin. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi yang tercatat sebesar 2,23 persen, atau di bawah ambang batas yang diberlakukan pemerintah di angka 4 persen.

“Program dan kegiatan pengendalian inflasi yang dilakukan selama bulan puasa dan momen lebaran kemarin sudah baik, kita berharap ini berbanding lurus dengan harga yang diterima masyarakat,” kata Kilat (27/4/2024).

Lanjut dia, pemerintah memang perlu mengintervensi perihal potensi lonjakan inflasi di kelompok makanan. Selain beririsan langsung dengan kewenangan pemerintah, kelompok pengeluaran tersebut juga sangat bersentuhan dengan masyarakat.

“Adanya pasar murah dan pengecekan harga dan ketersediaan memang harus rutin dilakukan, sehingga ketika ada potensi kenaikan bisa segera diantisipasi,” ujarnya.

Untuk diketahui bersama, angka inflasi terakhir di Maret 2023 per kelompok pengeluaran yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,64 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,15 persen;

kelompok transportasi sebesar 1,63 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,35 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,04 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,45 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,43 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,98 persen. Kemudian, kelompok pengeluaran yang tidak mengalami kenaikan maupun penurunan indeks adalah kelompok pendidikan atau sebesar 0,00 persen. adv/jk/kjs.

Continue Reading

Trending