Connect with us

Sorot Peristiwa

IKN Sepi, 10 Ribu Pekerja Lagi Mudik

Published

on

Pesawat Hercules yang membawa pekerja IKN.

Catatan Rizal Effendi.

SAYA mendapat undangan halalbihalal dari Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). Acaranya berlangsung di kantor sementara OIKN, kompleks Pantai Mentari, Batakan, Balikpapan Timur tepat pada hari Idulfitri, Rabu (10/4) ba’da dzuhur.

Undangannya ditandatangani oleh Sekretaris OIKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya. Dia adalah doktor ilmu hukum, yang sebelumnya akademisi yang mengajar di Program Studi Magister Ilmu Hukum di Universitas Djuanda, Bogor, Jawa Barat.

Bambang lagi diwawancarai wartawan.

Suasana halalbihalal berlangsung menarik. Di tepi Pantai Batakan. Kepala OIKN Bambang Susantono dan istri, Lusie Indrawati bersama tim manajemen lainnya menyambut langsung undangan yang datang.

Saya boleh dibilang datang yang pertama. Selain Rektor Uniba Dr Isradi Zainal dan istri. Yang menyambut langsung Sekretaris OIKN. “Selamat datang Pak Rizal, terima kasih berkenan datang,” kata Achmad Jaka Santos.

Kami sempat terlibat perbincangan tentang perkembangan kota Balikpapan terkait kehadiran IKN.
Saya juga sempat bertemu dengan Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat, Alimuddin. Dia mantan pejabat di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Situasi kawasan KIPP yang sangat lengang karena ditinggal mudik.

Saya surprise juga bertemu Indra, eks PNS Dispora Balikpapan yang hijrah ke IKN.
Undangan disuguhi aneka makanan ringan dan berat. Ada lontong sayur, salah satu kesukaan saya. Menu utama saya adalah soto banjar. Saya suka sekali.

Seusai salat Idulfitri di parkir Sport Center Balikpapan Baru, saya langsung melahap soto di tempat ibu saya di Bangun Reksa.

Halalbihalal adalah tradisi khas umat Islam di Indonesia. Acara bermaaf-maafan setelah menjalani ibadah Ramadan. Acara semacam ini mulai dilaksanakan secara resmi di tahun 1948 oleh Presiden Soekarno setelah mendapat petunjuk dari ulama NU KH Abdul Wahab Hasbullah.

Kepala OIKN Bambang Susantono dan istri bersama saya dan Rektor Uniba Dr Isradi Zainal dan istri.

Tujuannya untuk mempertemukan partai politik dan pemimpin bangsa waktu itu untuk bersilaturahmi.
Ada yang bilang istilah halalbihalal juga sudah muncul pada tahun 1935, ketika pedagang martabak di Taman Sriwedari Solo memberi nama martabaknya sebagai “Martabak Halalbihalal.”

Versi lain menyebutkan tradisi halalbihalal sudah dikenal sejak tahun 1725, pada zaman Mangkunegara I, yaitu Pangeran Sambernyawa, Raja Mangkunegara I untuk menghemat waktu menjalankan tradisi maaf-maafan di waktu Lebaran atau pasca-Lebaran.
Sebelum menggelar halalbihalal, Bambang melaksanakan salat Idul fitri di Masjid Darussalam, Sepaku.

Lalu bersilaturahmi dengan warga setempat. Tahun depan, Kepala Otorita dan warga IKN sudah bisa salat Id di lokasi IKN. Saat ini tengah dibangun Masjid Negara IKN yang megah, hasil rancangan Nyoman Nuarta. Seniman Bali yang juga merancang Istana Garuda.

Masjid unik berkubah mirip sorban itu, dibangun di atas tanah seluas 3,2 hektare dengan menghabiskan biaya sekitar Rp940 miliar. Dapat menampung sekitar 61 ribu jamaah. Pelaksana proyek adalah PT Hutama Karya (Persero) melalui kerjasama operasi (KSO) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Maket Masjid Negara IKN yang lagi dibangun.

PULANG MUDIK

Sementara itu suasana di lokasi IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) dilaporkan sepi. Tak ada kegiatan pekerja konstruksi karena 10 ribu pekerjanya pulang mudik ke kampung halamannya masing-masing sejak 4 April lalu. Ada yang ke Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.

Pekerja konstruksi IKN meninggalkan lokasi IKN Sepaku PPU.

Terasa sekali suasana di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) sangat lengang. Yang ada cuma petugas keamanan saja. Tak ada gumpalan debu yang beterbangan. Ratusan crane atau derek jangkung yang ada di sana seperti menjadi menara mati karena stop dioperasikan.

“Ya mereka lagi pulang mudik. Nanti minggu depan sudah kembali ke lokasi. Karena kita lagi memasuki puncak pekerjaan menjelang peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus nanti,” kata Bambang Susantono.

Dia menyapa ramah ketika bertemu. Saya kaget dia masih ingat, padahal saya baru sekali bertemu ketika Upacara Kemerdekaan di IKN, 17 Agustus 2023. “Apa kabar, Pak Rizal, kapan-kapan kita bertemu untuk berbagi informasi,” ujar Bambang, yang juga sempat diwawancarai puluhan awak media.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi sudah bertekad melaksanakan upacara HUT Kemerdekaan di lokasi IKN. Ada 6.800 orang yang diundang. Tapi saya dengar masih direvisi lagi. Sebagian besar undangannya dari Jakarta. Selain juga para duta besar dari negara sahabat dan pimpinan lembaga internasional.
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, Jumat (5/4) lalu secara resmi melepas kegiatan “Mudik Bareng Pekerja Konstruksi IKN.”

Mereka ada yang menggunakan armada laut, penerbangan komersial, tetapi juga ada yang diangkut dengan pesawat Hercules C-130 milik TNI AU.

“Senang banget, Mas, bisa pulang bertemu keluarga di hari Lebaran. Soalnya sudah hampir setahun saya bekerja di lokasi IKN belum pernah pulang,” kata Soeharto, salah seorang pekerja konstruksi asal Surabaya.

Menurut Iwan, semua pekerja di IKN baik yang ada di jajaran penyedia jasa, manajemen konstruksi dan pekerja konstruksi dari berbagai perusahaan yang terlibat merupakan bagian dari keluarga besar Kementerian PUPR.

“Karena itu kami memberikan dukungan agar perjalanan mereka lancar untuk berkumpul keluarga,” jelasnya.

Berdasarkan catatan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Kalimantan II Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Anggoro Putro, ada 4.598 orang yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi rumah susun (rusun) untuk ASN, Polri, BIN dan TNI.

Selain itu ada yang bekerja di konstruksi Istana Negara, jalan dan fasilitas umum lainnya serta pembangunan rumah tapak jabatan menteri (RTJM).

“Presiden Jokowi berencana untuk pindah sebelum 16 Agustus. Tergantung kondisi terakhir nanti,” jelas Plt Direktur Regional II Bappenas, M Roudo,
dalam keterangan terpisah.
Anggoro mengungkapkan, dari ribuan pekerja yang pulang mudik itu, ada 1.258 orang menggunakan pesawat Hercules. Selebihnya menggunakan pesawat komersial dan terbanyak menggunakan moda transportasi kapal laut.

Menurut Kepala Kantor KSOP Kelas I Balikpapan Kapten Bharto Ari Raharjo, ada 6.000-an pekerja konstruksi IKN diberangkatkan melalui Pelabuhan Semayang Balikpapan. Tujuan mereka ada yang ke Surabaya, Jatim dan ada juga ke Parepare, Sulawesi Selatan.

“Ada teman mengirimi saya pantun Lebaran. Jalan-jalan ke IKN Sepaku. Hari Lebaran pakai baju baru. Kalau ada salah dan khilaf dari aku. Mohon maaf di hari Idul Fitri yang penuh suci dan haru. Tapi jangan lupa THR-nya Bapak-Ibu”.(*)

*) Rizal Effendi
Wartawan Senior Kaltim
Wali Kota Balikpapan 2011-2021.

Sorot Peristiwa

Perajin Kawat Harmonika dari Pekapuran Banjarmasin

Published

on

By

Dengan bantuan alat sederhana Suri mampu menganyam kawat 25 kg perhari.

BANJARMASIN – Pilihan favorit untuk bahan membuat pagar keliling, atau untuk mengecor di atas lantai kayu, ataupun tembok agar kuat dan gampang pemasangannya, kawat harmonika pilihannya.

Kawat harmonika adakah kawat yang dirangkaia seperti bentuk anyaman sifatnya yang elastis juga kuat serta proses pemasangan yang mudah dan tidak ribet.

Selama ini mungkin belum banyak tahu bahwa di Banjarmasin ternyata banyak perajin kawat harmonika. Salah satunya adalah Suri warga jalan Lingkar Dalam Selatan Gang Al Madani RT. 29 kelurahan Pekapuran Raya kecamatan Banjarmasin Timur.

Suri yang sudah menjalani profesi sebagai perajin kawat harmonika sejak 15 tahun lalu tidak pernah sepi dari pesanan. Selain langsung melayani pesanan juga mensuplai toko-toko bangunan yang ada di Banjarmasin.

Dalam satu hari, Suri mampu memproduksi kawat harmonika sebanyak 25 kg. “Satu hari paling mampu menganyam 25 kg bahan kawat menjadi kawat harmonika,” jelas Suri yang ditemui jurnalborneo.com di kediamannya, Sabtu (24/08/2024).

Suri sehari-hari memproduksi kawat harmonika cukup di depan rumahnya dengan bantuan alat penganyam yang sederhana mampu mensuplai pesanan hingga Tanah Laut.

“Macam-macam orang pesan, ada yang pesan minta kerapatan 5 cm. Jika kerapatan 5 cm satu rollnya dapat 25 gulung dengan lebar 90 cm x panjang 3 meter,” jelasnya.

Kalau ukuran kerapatan 9 cm, lanjut Suri, bisa dapat 44 gulung, dengan harga jual per gulung Rp 25.000 untuk kerapatan 5 cm, dan harga Rp15.000 untuk kerapatan 9 cm.

“Jika untuk pagar tergantung pesanan orang, dengan kawat nomor 12 diameter 3,4 mm, harga permeternya Rp44.000. ini harga di sini, kalau harga di toko bangunan pasti lain,” tambahnya.

Kawat harmonika biasanya diproduksi dari rangkaian kawat dengan ukuran diameter 1.5 mm sampai 4 mm yang selanjutnya dirangkai atau dianyam hingga terbentuk lubang-luang belah ketupat seperti jaring laba-laba.
“Biasanya kawat harmonika digunakan untuk pagar lapangan, pabrik, halaman, kebun, tapi kalau di Kalimantan Selatan biasnya untuk penguatan cor-coran di lantai yang terbuat dari kayu,” jelasnya.

Suri juga kerap menerima pesanan kawat harmonika untuk pengikat batu bronjong dengan besaran kawat sesuai permintaan.(jb/mn/jk)

Continue Reading

Sorot Peristiwa

Kain Sasirangan Terpanjang di Dunia 5,7 Km

Published

on

By

Bentangan kain Sasirangan terpanjang di dunia.

— Berhasil dicatatkan Rekor Muri masyarakat Banjar

BANJARBARU – Masyarakat bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil mencatatkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) bentangan terpanjang kain khas Banjar sasirangan terpanjang di dunia sepanjang 5,7 kilometer (km). Pencatatan rekor Muri ini menandai dibukanya even Meratus Geopark Great Culture Carnival, di kawasan Perkantoran Gubernur Kalsel di Banjarbaru, 20-21 Agustus 2024.

Bentangan kain Sasirangan yang berhasil dicatatkan sebagai rekor terpanjang di dunia sepanjang 5,7 km dengan formasi Kelayang Dandang. Sebanyak 6.000 orang berasal dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat ikut terlibat dalam pencatatan rekor Muri ini.

Pembukaan Meratus Geopark Great Culture Carnival ditandai dengan pawai sasirangan dan persembahan tarian tradisional Sinoman Hadrah dan tarian suku dayak Mandau Telabang. “Ini merupakan bentuk kecintaan kita pada budaya, kekayaan alam geopark serta upaya pelestariannya,” ungkap Ketua Dekranasda Kalsel, Raudhatul Jannah sekaligus membuka secara resmi Meratus Geopark Great Culture Carnival, di depan kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Selasa (20/8/2024).

Even yang digelar sebagai bagian memeriahkan Hari Jadi Provinsi Kalsel ke-74 dan Porwanas ke-XIV di Banjarmasin Kalsel ini juga dimeriahkan beragam even dan lomba. Antara lain kirab karnaval, sajian tarian dan kesenian daerah, UMKM Ekspo, dan pameran biodiversity. Juga hiburan artis Ibu Kota Padi Reborn.

Motif batik Sasirangan, merupakan kain khas suku Banjar sebagai salah satu bentuk kekayaan intelektual yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan. Berbeda dengan batik, sasirangan memiliki keunikan tersendiri karena dibuat melalui proses pewarnaan dengan metode jelujur (manyirang) menggunakan tali atau benang.

Sasirangan sudah ada sejak jaman kerajaan sekitar abad ke-7 yang dulu lebih dikenal dengan sebutan kain Lagundi. Kain sasirangan dipercaya memiliki kekuatan magis yang bermanfaat untuk pengobatan (batatamba) serta mengusir dan melindungi dari gangguan roh jahat.

Namun, seiring perkembangan jaman kain sasirangan kini menyebar luas menjadi bahan pakaian semua orang, termasuk dipromosikan ke mancanegara dalam bentuk pakaian, kain helai, asesori, serta keperluan sehari-hari. Sasirangan juga memiliki banyak motif dan beberapa yang familiar antara lain sarigading, ombak sinapur karang, kambang kacang, naga balimbur, gigi haruan, jajumputan serta kambang tampuk manggis.

KAIN TURUN TEMURUN

Kain Sasirangan merupakan kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan yang diwariskan secara turun temurun sejak abad XII, saat Lambung Mangkurat menjadi Patih Negara Dipa. Cerita yang berkembang di masyarakat Kalimantan Selatan adalah bahwa kain Sasirangan pertama kali dibuat oleh Patih Lambung Mangkurat setelah bertapa 40 hari 40 malam di atas rakit Balarut Banyu.

Konon menjelang akhir tapanya, rakitnya tiba di daerah Rantau kota Bagantung. Di tempat ini, ia mendengar suara perempuan yang keluar dari segumpal buih. Perempuan itu adalah Putri Junjung Buih, yang kelak menjadi Raja di daerah ini. Sang Putri hanya akan menampakkan wujudnya jika permintaannya dikabulkan, yaitu sebuah istana Batung dan selembar kain yang ditenun dan dicalap (diwarnai) oleh 40 putri dengan motif wadi/padiwaringin. Kedua permintaan itu harus selesai dalam waktu satu hari. Kain yang dicalap itu kemudian dikenal sebagai kain sasirangan yang pertama kali dibuat.

Kain sasirangan dipercaya memiliki kekuatan magis yang bermanfaat untuk pengobatan (batatamba), khususnya untuk mengusir roh-roh jahat dan melindungi diri dari gangguan makhluk halus. Agar bisa digunakan sebagai alat pengusir roh jahat atau pelindung badan, kain sasirangan biasanya dibuat berdasarkan pesanan (pamintaan).

Di awal-awal kemunculannya, kain sasirangan mempunyai bentuk dan fungsi yang cukup sederhana, seperti ikat kepala (laung), sabuk dan tapih bumin (kain sarung) untuk lelaki, selendang, kerudung, udat (kemben), dan kekamban (kerudung) untuk perempuan.
Seturut perkembangannya, kain ini juga digunakan sebagai pakaian adat yang dipakai oleh kalangan rakyat biasa ataupun keturunan bangsawan saat mengikuti upacara-upacara adat. Namun perkembangan zaman juga yang mengubah fungsi kain sasirangan dalam masyarakat Kalimantan Selatan. Nilai-nilai sakral yang terkandung di dalamnya seolah-olah ikut memudar tergerus arus globalisasi mode. Globalisasi menjadikan kain ini tidak hanya mengalami proses desakralisasi sehingga kemudian berubah menjadi pakaian sehari-hari, tetapi juga semakin dilupakan.
Padahal bisa dikatakan kalau kain sasirangan merupakan salah satu bentuk perwujudan dari pengetahuan lokal masyarakat Kalimantan Selatan. Dengan mengenal sejarah kain sasirangan, kita bisa mengetahui beraneka macam nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat setempat. Seperti nilai tentang keyakinan, budaya, dan ekonomi.
Seperti kain pada umumnya, kain sasirangan memiliki banyak motif, diantaranya: sarigading, ombak sinapur karang (ombak menerjang batu karang), hiris pudak (irisan daun pudak), bayam raja (daun bayam), kambang kacang (bunga kacang panjang), naga balimbur (ular naga), daun jeruju (daun tanaman jeruju), bintang bahambur (bintang bertaburan di langit), kulat karikit (jamur kecil), gigi haruan (gigi ikan gabus), turun dayang (garis-garis), kangkung kaombakan (daun kangkung), jajumputan (jumputan), kambang tampuk manggis (bunga buah manggis), dara manginang (remaja makan daun sirih), putri manangis (putri menangis), kambang cengkeh (bunga cengkeh), awan beriring (awan sedang diterpa angin), benawati (warna pelangi), bintang bahambur (bintang bertaburan di langit), turun dayang (garis-garis), dan sisik tanggiling.

Kain sasirangan banyak tersedia di berbagai toko oleh-oleh yang ada di Kalimantan Selatan. Harganya ditentukan berdasar jenis kain dan motifnya. Semakin rumit motifnya maka semakin mahal juga harganya.(jb/mn/jk)

Continue Reading

Sorot Peristiwa

Tinta Emas Kemerdekaan di IKN

Published

on

By

Livenia Evelyn Kurniawan, pembawa baki bendera dari Kaltim.

Catatan Rizal Effendi

SEJARAH itu akhirnya tercatat dengan tinta emas. Upacara Peringatan Ke-79 Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung lancar dan khidmat di Halaman Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Sabtu (17/8) kemarin.

Upacara dimulai sejak pukul 11.00 Waktu Indonesia Tengah (WIT) dan berakhir pukul 12.00. Mendung yang menggelayut di atas udara IKN justru membuat suasana di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN semakin sejuk.

Jutaan rakyat Indonesia menyaksikan peristiwa ini, yang disiarkan langsung oleh TV nasional. Maklum ini kejadian pertama kali di ibu kota yang baru. Ibu Kota Nusantara. Tak pernah terbayangkan acara ini bisa terlaksana. Luar biasa. Sangat menakjubkan dan juga mengharukan.

Presiden Joko Widodo yang menjadi inspektur upacara tampil dengan mengenakan busana kustin dari Kesultanan Kutai Kartanegara. Dia didampingi Ibu Negara Hj Iriana Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang juga presiden terpilih. Prabowo mengenakan baju beskap hitam dari Jawa Timur.

Tampak juga sejumlah menteri lainnya hadir termasuk Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama tiga kepala staf. Semua bersama istri.

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin didampingi wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka memimpin upacara di Istana Jakarta. Tapi tidak ada pengibaran bendera di sana. Mereka hanya menyaksikan pengibaran bendera yang berlangsung di IKN melalui videotron.

Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diundang mengikuti upacara di IKN tidak hadir. Mega mengikuti upacara 17-an di Sekolah Partai, Lenteng Agung Jakarta. Sedang SBY menggelar upacara di kampung halamannya, Pacitan, Jawa Timur.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang juga Plt Ketua Otorita IKN pasti diliputi suasana was was. Soalnya dia adalah orang yang paling bertanggungjawab di lokasi IKN. Dia mengenakan pakaian rompi dan kopiah berbalut manik dari Suku Dayak bersama istri.

Para pimpinan lembaga tinggi negara yang hadir di antaranya Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Istri LaNyalla, Enny LaNyalla terpilih sebagai salah satu undangan berbusana Nusantara terbaik dan mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi.

Sebelum acara puncak, ada kirab duplikat Bendera Pusaka dan salinan teks proklamasi. Kedua benda bersejarah itu diberangkatkan dari Jakarta pada Sabtu (10/8) lalu melalui arak-arakan yang meriah. Lalu diterbangkan ke Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.

Upacara Detik-Detik Proklamasi berlangsung tepat pukul 11.00 WIT diawali dengan bunyi sirena dan dentuman meriam 17 kali. Lalu pembacaan Teks Proklamasi oleh Ketua DPR Puan Maharani. Dilanjutkan pembacaan doa oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Seribu warga Kaltim pilihan dari berbagai paguyuban bersama tokoh adat dan tokoh masyarakat lainnya yang mendapat undangan berdebar-debar begitu 76 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) mulai bergerak ke lapangan menjalankan tugasnya. Gagah dan cantik sekali.

Sebanyak 18 di antaranya yang tadinya melepas jilbab dalam acara pengukuhan sudah memakai jilbab kembali. Sayangnya saya tidak sempat bertemu Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi yang menjadi sorotan. Saya malah sempat duduk di samping mantan Gubernur Jabar, Riduan Kamil.

Ada dua siswa Kaltim yang mendapat kehormatan menjadi anggota Paskibraka. Mereka adalah Sunnu Wahyudi, siswa SMK Negeri 2 Sangatta Utara, Kutai Timur dan Livenia Evelyn Kurniawan, siswi SMA Katolik St Fransiskus Assisi Samarinda.

Sesuai harapan kita, Evelyn mendapat kehormatan membawa baki bendera. Dia menjalankan tugasnya dengan sempurna. Senyumnya terus menggelayut. Tepuk tangan membahana ketika Paskibraka meninggalkan lapangan setelah sukses mengibarkan bendera Merah Putih dengan lancar.

Sebagai komandan upacara adalah Kol Inf Nur Wayudi, Komandan Satgultor 81 Kopassus. Sedang bertindak sebagai perwira upacara adalah Brigjen TNI Bayu Permana, Kepala Staf Kodam VI/Mulawarman.

Sebelum meninggalkan tempat upacara, Presiden Jokowi sempat menyaksikan penayangan video “Pengibaran Bendera dari TNI AD, TNI AL dan Polri.” Kemudian dilanjutkan demo udara flypass pesawat tempur TNI AU.

Di tempat yang sama sore hari dilakukan upacara penurunan bendera. Biasanya Wapres yang menjadi Irup. Tapi karena Kiai Ma’ruf Amin berada di Jakarta, maka Presiden Jokowi kembali bertindak sebagai irup penurunan bendera. Dia dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengenakan baju adat Banjar, Kalsel.

Hujan lebat sempat mengguyur IKN seusai acara penaikan bendera. Tapi kemudian reda menjelang sore hari. Sepertinya rekayasa cuaca di sekitar IKN berhasil dilakukan petugas.

CUCU SAYA MAU IKUT

Saya bersyukur bisa hadir di acara sangat khidmat dan dahsyat itu. Undangan saya difasilitasi oleh Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber daya Alam Myrna Asnawati Safitri dan Sekdaprov Sri Wahyuni. Jumat (16/8) pagi staf Kesbangpol Pemkot Balikpapan mengantarkan undangan tersebut ke kediaman saya di Balikpapan Regency.

Undangan itu saya posting di WA keluarga. Cucu saya Jennamira yang tinggal di Sentul Bogor kirim pesan voice. “Kai, Prabowo hadir ngga. Kalau ada Jenna mau ikut,” katanya dengan suara centil. Sejak Pilpres, cucu saya yang masih baru berusia 4,5 tahun itu sangat mengidolakan Prabowo.

Soal undangan ini jadi ramai menyusul pernyataan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Adji Muhammad Arifin mengaku tak mendapat undangan. Meski dia tak mempersoalkan, tapi banyak yang berkomentar. Ada yang bilang aneh. Bajunya dipakai kok Sultannya tidak.

Ada klarifikasi dari Sekretaris Kesbangpol Kukar, Sutrisno kepada Tribun.com. Dia bilang sampai batas waktu ditentukan tak ada nama yang dikirim dari Kesultanan. Sedang Kepala Biro Adpim Setdaprov Kaltim Hj Syarifah Alawiah menjelaskan, undangan sudah diterima oleh pihak keluarga Sultan.

Saya bergabung dengan undangan lainnya di Polresta Samarinda pukul 06.00 pagi, kemudian naik bus menuju IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara. Itu bus yang didatangkan dari Solo, Jawa Tengah. Sopirnya Pak Gunawan juga dari Solo. “Saya baru pertama kali ke Kaltim, IKN-nya keren banget,” kata ayah 2 anak ini.

Undangan dari Samarinda lebih pagi lagi berkumpul di halaman Masjid Islamic Center. Mereka diminta datang pukul 04.00 dinihari. “Wah bakalan subuhan di dalam bus,” kata Dr Meiliana, mantan Plt Sekdaprov Kaltim.

Ketika duduk di kursi undangan hanya berjarak 10 meter dari Presiden Jokowi, saya bertemu sejumlah pejabat dan tokoh dari Kaltim. Ada Kajati Kaltim Iman Wijaya bersama istri, Ny Nia Iman. Ketua MUI Kaltim KH Muhammad Rasyid, Ketua PWNU Kaltim Fauzi Bahtar, Rektor Unmul Prof Abdunnur, Rektor Untag Dr Marjoni Rachman, mantan Plt Sedaprov Dr Meiliana, Ketua Kadin Kaltim Dayang Donna Faroek, Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat dan Ketua HIPMI Balikpapan Adam Dustin Bhakti.

Adam yang juga CEO Lexa Event Organizer (LEO) punya prestasi bagus. Dia salah satu perusahaan EO yang mendapat kepercayaan dalam persiapan penyelenggaraan acara peringatan kemerdekaan di IKN.

Datang ke IKN, saya mengenakan busana taqwo Balikpapan. Busana ini sudah tiga tahun tidak pernah saya pakai. Rasanya terakhir saya pakai pada peringatan HUT Ke-124 Kota Balikpapan, 10 Februari 2021 di tahun terakhir masa jabatan saya sebagai wali kota.

Untuk pertama kali juga saya dan undangan lainnya melintasi jalan tol IKN dari Kariangau. Itu tol segmen 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km. Lalu lanjut ke tol segmen 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km. Jalan tolnya memang mulus tidak seperti jalan tol Balsam (Balikpapan-Samarinda) yang bergelombang.

Ribuan pohon yang ditanam sepanjang jalan tol belum terlihat rimbun. Sebagian masih setinggi 2 sampai 3 meter. Tapi tanaman kacang babi atau kara benguk sudah menjalar rimbun di atas geomat hijau. Geomat adalah material geosintetik yang bermanfaat untuk konservasi tanah, mengendalikan erosi dan melindungi lereng perbukitan.

Perjalanan melintasi Pulau Balang sangat menarik sekali. Saya jadi teringat Gubernur Awang Faroek, yang ngotot membiayai bentang pendeknya dari APBD Kaltim. Dari Kariangau sampai KIPP ditempuh sekitar satu jam.

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo keluar dari Istana Garuda, tempat kerja presiden, yang depannya berbentuk kepakan burung Garuda karya seniman besar I Nyoman Nuarta. Lalu di depannya pada dataran lahan lebih tinggi adalah Istana Negara, tempat kediaman resmi kepala negara.

Posisi Istana Garuda dan Istana Negara dibuat dengan satu garis lurus dengan Taman Kusuma Bangsa. Di situ terdapat tiang bendera setinggi 79 meter.

Di Taman Kusuma Bangsa berdiri patung Bung Karno dan Bung Hatta dengan sayap burung Garuda setinggi 17 meter. Tepat pukul 00.00, Jumat (16/8) tengah malam Presiden Jokowi memimpin apel kehormatan dan renungan suci.

Tak disangka saya sempat bertemu dengan atlet Indonesia peraih medali emas Olimpiade Paris, Rizki Juniansyah dan Veddriq Leonardo. Mereka didampingi Presiden of NOC Raja Sapta Oktohari dan Ketua Kontingen Indonesia Anindya Bakrie. Saya sempat selfie dengan Veddric. “Makasih bang dukungannya,” kata dia.

Kepada para undangan diberikan sekotak snek makanan dan suvenir. Ada air mineralnya. Saya pikir ini air minum hasil pengolahan IPA Sepaku, yang pertama kali diminum Menteri Basuki. Tapi ternyata bukan. Saya jadi teringat janji 500 liter per detik air Sepaku akan dikirim ke Balikpapan.

Dirgahayu negeriku tercinta. Inilah wajah “Nusantara Baru. Indonesia Maju.” Luar biasa!!!.(*)

*) Rizal Effendi
– Wartawan Senior Kalimantan Timur.
– Wali Kota Balikpapan (2011-2021).

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 JurnalKaltara.com, Web Design by Ciptamedia Kreasi