DPRD Bulungan
Perundingan Buntu, Tim Pansus DPRD Bulungan Rekomendasikan ke Kementerian
TANJUNG SELOR – Terkait kunjungan tim Pansus DPRD Kabupaten Bulungan, ke kecamatan Bunyu, menyangkut permasalahan antara warga dengan PT Lamindo, menemukan beberapa hal dilapangan.
Diantaranya, menemukan tanaman pohon kayu yang ditanam warga dalam kondisi mati.
Menurut Ketua DPRD Bulungan, Kilat A MD kepada media ini diruang kerjanya mengatakan, sebelum nya antara pihak perusahaan dan masyarakat sudah pula difasilitasi pertemuan nya oleh DPRD, sayang nya pada saat itu tak ada titik temu, lantaran kedua belah pihak masing-masing mempertahankan alasan nya.
Dimana menurut Warga saat pertemuan, akibat dampak dari aktifitas yang ada disekitar perkebunan mengakibat kan pohon kayu gaharu milik warga mati. “Sementara dari pihak perusahaan menjelaskan bahwa pada areal yang disebut sebagai kebun kayu gaharu merupakan areal rawa, makanya pepohonan disekitarnya itu mati, ” imbuh Kilat menjelaskan.
Jadi sama-sama mempertahan kan, bahkan perusahaan mengaku sebelum nya sudah pula memberikan uang kerohiman atau uang kompensasi sebesar Rp 2 juta.
Dengan tak ada titik temu, maka pihak DPRD Bulungan berkesimpulan untuk membentuk Pansus tersebut. “Pansus yang kita bentuk terdiri dari 10 orang anggota, karena 2 orang anggota tak bisa mengikuti maka tersisa 8 orang anggota saja, ” ujar Kilat lagi.
Ketika kelapangan, tim juga didampingi oleh OPD teknis dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan dari Inspektur Tambang.
Memang dilapangan kaya Kilat, di temukan pintu penampungan air limbah yang sudah diperbaiki. Hanya saja untuk saluran air setelah dialirkan dari penampungan dimaksud tidak ada.
Apa lagi pada lokasi tersebut diapit oleh gunung, otomatis air akan terus merembes pada bagian yang datar ketika dialirkan.
“Saya lihat langsung pepohonan besar mati total, kelihatan awalnya tak ada tanam tumbuh, maka kami terus melakukan penyisiran dan menemukan memang benar ada pohon kayu gaharu yang mati, ” ungkap Kilat.
Selanjutnya tim Pansus terus menyusuri rawa yang airnya setinggi mata kaki tersebut. Akhir nya dengan mata kepala sendiri Kilat mengaku menemukan apa yang dicari oleh tim.
Setelah peninjauan lapangan, dilanjutkan dengan pertemuan di kantor kecamatan Bunyu, kita mencoba mendiskusikan permasalahan.
“Karena kami dari tim Pansus masih mempunyai niat baik dan berharap ada win-win solution, ” tutur Kilat.
Menelaah permintaan warga itu, menurut Ketua DPRD Bulungan, tidak lah seberapa bila dihitung dengan apa yang sudah didapatkan oleh perusahaan disana.
Kecil bagi perusahaan apalagi yang diinginkan warga hanya berupa ganti rugi tanaman gaharu mereka yang mati.
Kemudian akan dibuat kan saluran air pembuangan.
Ia menambahkan bila melihat pertumbuhan kayu gaharu tersebut, mustahil bisa hidup sampai tumbuh besar di rawa-rawa, melainkan dilahan datar yang kering atau di lereng pegunungan.
“Saya ini dari desa pernah bekerja gaharu dan tidak ada kayu itu bisa tumbuh di rawa-rawa yang berair, kenapa bisa tumbuh besar berarti sebelum nya ia ditanam dilahan kering, ” tukas Kilat.
Nah begitu ada kegiatan tambang, lumpur masuk ke areal perkebunan makanya kayu gaharu nya mati.
“Batas hari ini, Selasa 22/8/2023, bila tak ada kata sepakat antara pihak perusahaan dan masyarakat, maka tim Pansus akan merekomendasikan hasil temuan lapangan ke Kementerian terkait, apa lagi tanaman kayu gaharu masyarakat ini merupakan bibit bantuan dari pemerintah tahun 2010 lalu, ” tutup Kilat A Md. * jk/kjs.
DPRD Bulungan
Warga Tanjung Palas Minta Normalisasi Drainase Menyeluruh
— Dan pembangunan sheet pile tepian sungai berlanjut.
TANJUNG SELOR – Pelaksanaan Reses perdana tahun 2024 Mansyah SH anggota DPRD Bulungan di Tanjung Palas, berhasil menyerap beberapa aspirasi masyarakat. Diantaranya permintaan warga terkait normalisasi drainase menyeluruh di kecamatan calon pusat ibukota Kabupaten Bulungan tersebut bila dikembalikan oleh pemerintah dimana tempatnya semula terbentuk.
“Kenapa harus normalisasi menyeluruh karena mulai dari Tanjung Palas Hilir hingga Tanjung Palas Hulu ada rangkaian drainasenya supaya nanti airnya bisa mengalir ke sungai Kayan saat musim hujan, ” kata Mansyah kepada media ini diruang kerjanya, Senin 25/11/2024.
Selanjutnya warga juga meminta jalan Mansyah menuju Karang Anyar ditingkatkan. Agar lebih dekat bila ingin menjangkau kelurahan tersebut.
Memang sudah ada pengurugan namun hanya beberapa meter saja. Diharapkan pada tahun anggaran mendatang pekerjaan urugan nya bisa berlanjut.
Warga yang bermukim didaerah pabrik juga mengusulkan lanjutan sheet pile tepian sungai Kayan. “Sebenarnya masalah sheet pile ini sudah lama di usul kan kepada Pemkab, sudah ada respon namun karena terbentur soal anggaran terpaksa ditunda, ” ujarnya.
Yang mana apabila terjadi pembangunan sheet pile maka harus ada pemindahan warga yang memang sudah lama bermukim ditepian sungai tersebut. Rumah-rumah mereka harus ada ganti rugi itu yang menjadi masalah nya.
“Namun saya sudah berkomunikasi dengan Bupati Bulungan soal ini, insha Allah pak Bupati akan mengupayakan anggaran nya tahun 2025 yang akan datang, mengingat anggaran Bulungan ada peningkatan sebesar Rp 2,4 Triliun, ” kata Mansyah. * (jk/kjs).
DPRD Bulungan
Mendesak Perubahan Sistem Penanganan Sampah di Kota Tanjung Selor
TANJUNG SELOR – Persolan sampah rumah tangga khususnya di wilayah kota seperti di Tanjung Selor, perlu edukasi yang lebih mengarah kepada perubahan sistem penanganan nya. Misalnya bagaimana khusus untuk membuang sampah bisa ditentukan pada jam-jam tertentu, supaya lebih memudahkan pengangkutan, dimana agar sampah-sampah tersebut tidak sempat berceceran dari tempat penampungan sementara.
Perihal itu terungkap saat berlangsungnya agenda Reses Adli Anshari ST MT, anggota DPRD Bulungan di Kelurahan Tanjung Selor Hilir kecamatan Tanjung Selor belum lama ini.
“Contoh apabila sampah dibuang pada malam hari, baru paginya diangkut kadang-kadang sempat berceceran dijalan, ” kata Adli Anshari, ST MT anggota DPRD Bulungan kepada media ini kemarin.
Jadi terkait hal itu ujar Adli yang juga politisi Partai Golkar ini berulang-ulang mengatakan, untuk penanganan persampahan kota yang perlu diperhatikan adalah sistem penanganan nya.
Supaya tidak menimbulkan dampak, baik kepada lingkungan maupun kesulitan para petugas pengangkut sampah nya.
Selain itu, persolan penerangan jalan umum (PJU) juga menjadi atensi dan aspirasi warga. Ada beberapa titik khususnya di jalan Sudirman terus jalan Nangka, jalan Semangka dan jalan Bhayangkara ada beberapa titik lampu yang agak redup.
“Hal ini akan kita komunikasikan dengan dinas terkait bagaimana supaya lampu ini bisa dimaksimalkan penerangan nya, ” pungkas Asli Anshari ST MT. * (jk/kjs).
DPRD Bulungan
Nelayan Tanjung Palas Hilir Butuh Sentuhan Pembinaan dan Bantuan Alat Tangkap
TANJUNG SELOR – Untuk mengubah pola tangkap udang dan ikan, nelayan Tanjung Palas Hilir kecamatan Tanjung Palas berharap adanya perhatian pemerintah, untuk memberikan bantuan peralatan maupun pembinaan yang berkelanjutan
Aspirasi dan harapan nelayan tersebut disampaikan saat berlangsungnya agenda Reses Ito Isbandi S Pi anggota DPRD Bulungan di kelurahan Tanjung Palas Hilir beberapa waktu yang lalu.
Selain bantuan peralatan, menurut nya bagaimana hasil mereka ( nelayan, red) bisa ditampung, dengan harga yang baik, agar perekonomian nelayan tersebut meningkat dengan baik.
Berbicara alat tangkap, harus yang ramah lingkungan, seperti bubu, pukat dan jala. Supaya kelangsungan hidup ikan dan udang terus berkembang, yang pada gilirannya akan mensejahterakan nelayan itu sendiri. * (jk/kjs).
-
POLDA KALTARA6 days ago
Kapolda Kaltara Kunjungi Satkamling Nunukan: Dorong Peran Aktif Warga dengan Bantuan Sepeda Patroli
-
POLDA KALTARA2 weeks ago
Kapolda Kunjungi Satkamling RT 20 dan RT 17 di Desa Malinau Kota, Berikan Apresiasi dan Serap Aspirasi
-
DPRD Kaltara4 days ago
Perbaikan Kerusakan Ruas Jalan Tanjung Palas – Salimbatu Bulungan PR Yang Tak Pernah Tuntas
-
POLDA KALTARA6 days ago
Kapolda Kaltara Serahkan 800 Bibit kepada Kelompok Tani di Long Apung: Dorong Ketahanan Pangan di Perbatasan