Connect with us

DPRD Bulungan

Kelompok Tani Sungai Kuli Tanjung Palas Minta Pemkab Bulungan Bangun JUT

Published

on

Imam Bukhori anggota DPRD Bulungan Provinsi Kalimantan Utara.

TANJUNG SELOR – Guna memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, sektor pertanian terus ditingkatkan, dimana petani nya juga terus intens memperluas areal tanam padi pada setiap musim tanam tiba.

Yang mana hal itu setiap tahun nya terus pula dilakukan oleh Kelompok Tani Sungai Kuli, desa Pejalin, Tanjung Palas, Bulungan. Maka wajar saja bila hasil panen mereka terus meningkat dari waktu kewaktu.

Seiring meningkatnya aktifitas para petani yang melaksanakan kegiatan penanaman dan pemanenan dua atau tiga kali dalam satu tahun. Kebutuhan akan operasional seperti benih, pupuk, pestisida dan herbisida juga terus bertambah, disinilah petani sedikit kewalahan dari segi pembiayaan, dan butuh suport dari pemerintah melalui instansi tekhnis terkait.

Beragam persoalan diatas terungkap saat berlangsung nya agenda Reses tahap II masa sidang ke II Tahun 2022, Imam Bukhori, anggota DPRD Bulungan, dengan kelompok Tani Sungai Kuli, desa Pejalin, Kecamatan Tanjung Palas, beberapa waktu yang lalu.

“Yang sangat mendesak dibutuhkan kelompok tani sungai kuli adalah akses jalan usah tani (JUT) menuju areal persawahan yang mereka kelola secara rutin, ” kata Imam Bukhori , kepada media ini, Senin 20/6/2022 kemarin.

Kenapa akses jalan tani tersbut perlu segera mendapat dukungan dari pemerintah, karena untuk mempermudahkan petani untuk menuju areal persawahan dan mengangkut hasil pertanian bila saat musim panen tiba.

“Jalan tani ini juga dibutuhkan untuk memobilisasi alat pertanian seperti mesin bajak dan lain sebagainya, ” kata Imam lagi.

Yang tidak kalah penting, peralatan mesin pertanian (alsintan) mekanis maupun manual juga sangat dibutuhkan petani. Disini Dinas tekhnis diharapkan perlu melakukan pemetaan sekaligus melakukan pengadaan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan memang menjadi kebutuhan para petani tersebut. “ jk/kjs.

DPRD Bulungan

Warga Tanjung Palas Minta Normalisasi Drainase Menyeluruh

Published

on

By

Mansyah MIM, SH. anggota DPRD Bulungan.

— Dan pembangunan sheet pile tepian sungai berlanjut.

TANJUNG SELOR – Pelaksanaan Reses perdana tahun 2024 Mansyah SH anggota DPRD Bulungan di Tanjung Palas, berhasil menyerap beberapa aspirasi masyarakat. Diantaranya permintaan warga terkait normalisasi drainase menyeluruh di kecamatan calon pusat ibukota Kabupaten Bulungan tersebut bila dikembalikan oleh pemerintah dimana tempatnya semula terbentuk.

“Kenapa harus normalisasi menyeluruh karena mulai dari Tanjung Palas Hilir hingga Tanjung Palas Hulu ada rangkaian drainasenya supaya nanti airnya bisa mengalir ke sungai Kayan saat musim hujan, ” kata Mansyah kepada media ini diruang kerjanya, Senin 25/11/2024.

Selanjutnya warga juga meminta jalan Mansyah menuju Karang Anyar ditingkatkan. Agar lebih dekat bila ingin menjangkau kelurahan tersebut.

Memang sudah ada pengurugan namun hanya beberapa meter saja. Diharapkan pada tahun anggaran mendatang pekerjaan urugan nya bisa berlanjut.

Warga yang bermukim didaerah pabrik juga mengusulkan lanjutan sheet pile tepian sungai Kayan. “Sebenarnya masalah sheet pile ini sudah lama di usul kan kepada Pemkab, sudah ada respon namun karena terbentur soal anggaran terpaksa ditunda, ” ujarnya.

Yang mana apabila terjadi pembangunan sheet pile maka harus ada pemindahan warga yang memang sudah lama bermukim ditepian sungai tersebut. Rumah-rumah mereka harus ada ganti rugi itu yang menjadi masalah nya.

“Namun saya sudah berkomunikasi dengan Bupati Bulungan soal ini, insha Allah pak Bupati akan mengupayakan anggaran nya tahun 2025 yang akan datang, mengingat anggaran Bulungan ada peningkatan sebesar Rp 2,4 Triliun, ” kata Mansyah. * (jk/kjs).

 

Continue Reading

DPRD Bulungan

Mendesak Perubahan Sistem Penanganan Sampah di Kota Tanjung Selor

Published

on

By

Adli Anshari ST MT anggota DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Persolan sampah rumah tangga khususnya di wilayah kota seperti di Tanjung Selor, perlu edukasi yang lebih mengarah kepada perubahan  sistem penanganan nya. Misalnya bagaimana khusus untuk membuang sampah bisa ditentukan pada jam-jam tertentu, supaya lebih memudahkan pengangkutan, dimana agar sampah-sampah tersebut tidak sempat berceceran dari tempat penampungan sementara.

Perihal itu terungkap saat berlangsungnya agenda Reses Adli Anshari ST MT, anggota DPRD Bulungan di Kelurahan Tanjung Selor Hilir kecamatan Tanjung Selor belum lama ini.

“Contoh apabila sampah dibuang pada malam hari, baru paginya diangkut kadang-kadang sempat berceceran dijalan, ” kata Adli Anshari, ST MT anggota DPRD Bulungan kepada media ini kemarin.

Jadi terkait hal itu ujar Adli yang juga politisi Partai Golkar ini berulang-ulang mengatakan, untuk penanganan persampahan kota yang perlu diperhatikan adalah sistem penanganan nya.

Supaya tidak menimbulkan dampak, baik kepada lingkungan maupun kesulitan para petugas pengangkut sampah nya.

Selain itu, persolan penerangan jalan umum (PJU) juga menjadi atensi dan aspirasi warga. Ada beberapa titik khususnya di jalan Sudirman terus jalan Nangka, jalan Semangka dan jalan Bhayangkara ada beberapa titik lampu yang agak redup.

“Hal ini akan kita komunikasikan dengan dinas terkait bagaimana supaya lampu ini bisa dimaksimalkan penerangan nya, ” pungkas Asli Anshari ST MT. * (jk/kjs).

Continue Reading

DPRD Bulungan

Nelayan Tanjung Palas Hilir Butuh Sentuhan Pembinaan dan Bantuan Alat Tangkap

Published

on

By

Ito Isbandi, S, Pi anggota DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Untuk mengubah pola tangkap udang dan ikan, nelayan Tanjung Palas Hilir kecamatan Tanjung Palas berharap adanya perhatian pemerintah, untuk memberikan bantuan peralatan maupun pembinaan yang berkelanjutan

Aspirasi dan harapan nelayan tersebut disampaikan saat berlangsungnya agenda Reses Ito Isbandi S Pi anggota DPRD Bulungan di kelurahan Tanjung Palas Hilir beberapa waktu yang lalu.

Selain bantuan peralatan, menurut nya bagaimana hasil mereka ( nelayan, red) bisa ditampung, dengan harga yang baik, agar perekonomian nelayan tersebut meningkat dengan baik.

Berbicara alat tangkap, harus yang ramah lingkungan, seperti bubu, pukat dan jala. Supaya kelangsungan hidup ikan dan udang terus berkembang, yang pada gilirannya akan mensejahterakan nelayan itu sendiri. * (jk/kjs).

 

Continue Reading

Trending

Copyright © 2024 JurnalKaltara.com, Web Design by Ciptamedia Kreasi