Connect with us

Berita Kaltara

Summit Investment Forum, Memajukan Kaltara Dengan Potensi Daerah

Published

on

Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang saat memberi sambutan dalam acara Summit Investment Forum Kalimantan Utara pada Selasa, 23 November 2021.

TANJUNG SELOR –– Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara bertekad mewujudkan ketahanan energi dengan pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan mengembangkan energi baru terbarukan dengan memanfaatkan potensi daerah. PLTA yang akan dibangun ada di sungai Mentarang dan sungai Kayan. “Jumlahnya jika digabung dengan beberapa PLTA lain akan mencapai 21.955 Megawatt,” kata Gubernur Kalimantan Utara Zainal A. Paliwang di Tanjung Selor, Kalimantan Utara.

 

Tarian daerah diacara pembukaan / Poto dokumen Tempo Group.

Tekad tersebut merupakan salah satu rencana Pemerintah Kalimantan Utara yang akan disampaikan kepada para investor dalam Summit Investment Forum yang digelar dalam dua tema besar pada Selasa, 23 November 2021. Acara ini digelar secara hibrid, langsung di lokasi di Tanjung Selor, ibukota provinsi ini, dan disiarkan secara daring.

Tema pertama berlangsung diskusi umum berupa paparan seluruh potensi dan rencana pembangunan Provinsi Kalimantan Utara. Sedangkan tema ke dua dipecah dalam tiga kelompok bahasan yang berlangsung secara bersamaan. Pemecahan ini dimaksudkan agar para peserta forum fokus pada bidang yang diminati untuk investasi.

Gubernur Zainal mengatakan bahwa sesungguhnya Kalimantan Utara memiliki potensi energi fosil yang melimpah seperti gas alam, minyak bumi, dan batubara. Namun, menurutnya, daerahnya ingin ikut andil dalam upaya pengembangan ekonomi hijau dengan pembangunan dan pengembangan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).

Hal ini sekaligus mendukung pencapaian target Program Transisi Energi Menuju Net Zero Emission. Penggunaan EBT akan berkontribusi pada pengurangan penggunaan energi fosil, emisi karbon yang dihasilkan dari proses pembakaran energi fosil adalah penyebab terjadinya perubahan iklim yang mengakibatkan kenaikan suhu bumi dan perubahan iklim yang mengancam keanekaragaman hayati.

Khusus untuk EBT, Kalimantan Utara memanfaatkan potensi sumber daya air yang berupa sungai dan air terjun untuk pembangunan pembangkit listrik baik skala besar (PLTA) ataupun skala kecil (PLTMH). Di wilayah provinsi ini terdapat lima aliran sungai besar yang memiliki potensi pengembangan pembangkit listrik EBT (PLTA) dengan potensi perkiraan total sebesar 21.955 MW. Salah satunya saat ini sudah mengantongi izin lengkap dan akan memasuki tahap konstruksi, yakni PLTA sungai Kayan di Kabupaten Bulungan yang memiliki potensi kapasitas 9 ribu MW. Sedangkan PLTA Sungai Mentarang di Kabupaten Malinau yang memiliki potensi kapasitas 1375 MW sudah memiliki izin prinsip dan masuk tahap studi kelayakan.

Keseriusan membangun pusat pembangkit listrik ini seiring dengan rencana lain pemerintah Provinsi Kalimantan Utara membangun Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan.

Gubernur Zainal optimistis progres KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi tahun ini berjalan tanpa ada kendala. Luasan KIPI nantinya akan sebesar 10.100 hektare. Dalam aturannya, izin lokasi diberikan untuk tiga tahun ditambah 30 persen penguasaan lahan. Aturan itu berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 5/2015. Saat ini, terdapat 10 perusahaan yang berinvestasi di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi. Di antaranya Al-Bassam Petroleum Equipment Company (APECO), PT Kayan Patria Propertindo (KPP), PT Kayan Patria Industri (KPI), PT Pelabuhan Indonesia, PT Aman Mulia Gemilang, PT Indonesia Strategis Industri, dan PT Adhidaya Suryakencana.

Selain dua target tersebut, pekerjaan besar lain yang dilakukan Pemerintah Kalimantan Utara adalah perkebunan dan pertanian yang akan masuk dalam program lumbung pangan (food estate). Hal lain lagi adalah pengembangan pariwisata, lalu kesehatan dan pendidikan.

Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Dr. Yansen TP. M. Si, mengatakan potensi lahan pertanian di wilayahnya berupa lahan kebun seluas 36.460 hektare, ladang atau huma 38.615 heltare, dan sawah seluas 10.776 hektare. “Masih ada lahan seluas 121.542 hektare yang saat ini belum digarap,” katanya di Tanjung Selor.

Untuk perkebunan, pada wilayah perbatasan darat sangat potensial untuk pengembangan pertanian dan perkebunan. Perkebunan dan pabrik kelapa sawit tersebar di Kabupaten Bulungan, Tana Tidung, Malinau dan Nunukan. Perkebunan kelapa sawit juga telah mampu membantu menurunkan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran di Kalimantan Utara, bahkan mampu menampung tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Malaysia.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara telah mengalokasikan lahan seluas 808.900 hektare, namun yang sudah termanfaatkan baru sekitar 526.464 hektare untuk perkebunan kelapa sawit beserta pabriknya. Total produksi CPO Kaltara mencapai 2.105.859 ton per tahun.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara telah mencanangkan program Food and Rice Estate di tiga kabupaten yaitu Bulungan, Malinau dan Nunukan. Program ini selain untuk pangan masyarakat Kaltara, juga ditujukan untuk mendukung ketahanan pangan jika nantinya Ibu Kota Negara pindah ke Kalimantan Timur.

Untuk lumbung pangan ini, selain pertanian Provinsi Kalimantan Utara juga memiliki potensi di sektor perikanan. Baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Produksi perikanan tangkap pada 2020 lalu mencapai 25.804 ton. Sedangkan perikanan budidaya produksinya mencapai 536.896 ton. “Jenis utamanya adalah kepiting, udang windu dan bandeng,” kata Wakil Gubernur Yansen.

Kalimantan Utara, menurut Yansen, juga telah menyusun studi kelayakan Pariwisata di dua kabupaten, yaitu Malinau dan Tana Tidung pada 2020. Dua kabupaten ini memiliki potensi pariwisata budaya dan alam. Pada 2019 lalu jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kaltara sekitar 547.313 kunjungan, baik lokal maupun asing. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah ketersediaan hotel di Kaltara saat ini, sehingga dibutuhkan investasi di bidang industri pariwisata seperti perhotelan, agen perjalanan, money changer, transportasi, kuliner dan lainnya.

Kalimantan Utara adalah harapan baru bagi pengembangan pembangunan nasional dan saat ini terbuka untuk investasi langsung. *

Sumber : Press Release.
Editor    : Sahri.

Pemkab Bulungan

Wujudkan Bulungan Berdaulat Pangan, Bupati Intervensi Peningkatan Infrastruktur Penunjang Pertanian

Published

on

Peralatan mekanis untuk pertanian desa Sajau Hilir, Bulungan, Kaltara.

SAJAU HILIR – Upaya nyata mewujudkan Bulungan Berdaulat Pangan Maju dan Sejahtera sesuai visi Kabupaten Bulungan. Terlihat dari meningkatnya produksi hasil pertanian, bertambahnya luas lahan hingga infrastruktur penunjang pertanian yang terus ditingkatkan.

Bupati didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), Ketua DPRD, tim percepatan pembangunan, Forkopimda serta pimpinan perangkat daerah Kabupaten Bulungan turut menghadiri syukuran panen padi Desa Sajau Hilir, pada Senin (6/5).

Diwawancara usai kegiatan tersebut, Bupati Bulungan Syarwani S.Pd.M.Si mengungkapkan Sajau Hilir merupakan sentra kegiatan pertanian terutama padi. Dengan luasan lahan produktif yang ada saat ini tidak kurang dari 200 hektar.

Bupati mengakui masih ada hal-hal yang perlu dilakukan intervensi dan perlu penanganan dari Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Anggaran Pedapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bulungan.

“Ada beberapa penyampaian aspirasi dari masyarakat petani kita, dalam rangka membantu aktivitas pertanian di Desa Sajau Hilir. Salah satunya berkaitan dengan makanisasi pertanian dengan pemanfaatan tekhnologi, termasuk kebutuhan pengairan,”ungkapnya.

Untuk kebutuhan pengairan, pada kesempatan tersebut Bupati menyerahkan 2 sumur pompa yang dikerjakan melalui APBD Bulungan tahun 2024.

“Harapanya bisa mendorong kegiatan pertanian masyarakat Sajau Hilir terutama pegairan sawah bisa dilakukan dengan pompa air ini,”katanya.

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan pembagian bibit padi unggul sebanyak 2.500 kilogram untuk para petani Sajau Hilir.

“Supaya nantinya ketika memasuki musim tanam dapat membantu kebutuhan bibit yang berkualitas dan meningkatkan produktivitas hasil pertanian masyarakat,”ulasnya.

Selain menyediakan bibit yang berkualitas, kebutuhan pupuk juga menjadi perhatian serius Pemda Bulungan.

“Kebutuhan pupuk menjadi perhatian serius Pemda meskipun tidak sepenuhnya tertangani. Namun setiap tahun melalui APBD Bulungan Pemda melalui dinas pertanian hadir mendukung kawasan sentra pertanian ini,”kata bupati.

Bahkan tahun ini Pemda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) melakukan intervensi melalui APBD Bulungan. Untuk penanganan Jalan Usaha Tani (JUT) bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“Ditergatkan tahun ini (jalan usaha tani) bisa selesai melanjutkan program tahun sebelumnya,”katanya.

Termasuk usulan semenisasi akses utama menuju kawasan pertanian hingga lingkungan Desa Sajau Hilir, supaya memudahkan masyarakat mengangkut hasil pertanian.

“Saya merekam secara baik apa yang disampaikan, namun tidak semuanya bisa langsung dikerjakan. Tapi paling tidak ada satu dua langkah dari aspirasi yang masuk bisa dilaksanakan oleh Pemda dalam membantu aktivitas pertanian Sajau Hilir,”imbuhnya.

Menurutnya, kawasan lahan sentra pertanian padi Sajau Hilir masih bisa dikembangkan menjadi 200 hektar petak sawah baru. Bahkan bupati mendorong masyarakat petani Bulungan dalam penggunaan peralatan mekanis pertanian, yang dapat mempersingkat waktu dan biaya produksi.

“Saya sampaikan jika luas lahan pertanian Sajau Hilir bisa dirtingkatkan menjadi 200 hektar lagi kita bisa mengadakan mesin panen seperti yang ada saat ini (mesin combine harvester). Supaya menjadi penyemangat dan motivasi petani kita dalam memudahkan aktivitas pertanian,”pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut bupati secara langsung melakukan pemanenan padi menggunakan mesin pemanen padi otomatis combine harvester. Yang mampu mempersingkat proses pemanenan yang tentu menekan biaya produksi pertanian.(*)

Continue Reading

DPRD Kaltara

Giat Apel Pagi Staf Sekretariat DPRD Kaltara

Published

on

HM Fandi SH M AP (kanan) Sekretaris DPRD Kaltara.

TANJUNG SELOR – Apel Pagi Pegawai ASN dan Non ASN Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Utara dilaksanakan di Kantor DPRD Prov. Kaltara yang berada di Jalan Poros Bulungan-Malinau Gunung Seriang.

Apel pagi ini dipimpin langsung oleh Sekretaris DPRD Prov. Kaltara H. Mohammad Pandi, SH., M.AP.

Adapun tujuan apel pagi yang dilakukan ini secara rutin memiliki manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi pegawai.

Selain itu juga sebagai sarana bagi pimpinan memberikan pembinaan, arahan dan melakukan pengawasan, serta untuk menyampaikan berbagai informasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam satu minggu kedepan.(hms/jk/kjs).

Continue Reading

DPRD Kaltara

Ketua DPRD Kaltara Hadiri Rapat Pemantapan Ketahanan Pangan

Published

on

Ketua DPRD Kaltara Albertuus Stefanus Marianus ST (baju hitam).

— dan Pembukaan pembekalan pendamping Sekolah Lapang Padi tahun 2024.

TARAKAN – Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara menghadiri Rapat Pemantapan Ketahanan Pangan dan Pembukaan Pembekalan Pendamping Sekolah Lapang Padi Tahun 2024, Senin (06/05/24).

Dalam acara ini dihadiri langsung Staf khusus Menteri Bidang Kebijakan Pertanian serta Forkopimda Provinsi Kalimantan Utara.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Royal Tarakan ini bertujuan untuk membahas bersama untuk meningkatan ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Utara.(hms/jk/kjs).

Continue Reading

Trending