Pilkada
Laura – Hanafiah Deklarasi Paslon Bupati dan Wakil Bupati Nunukan
NUNUKAN – Bakal Pasangan calon (Bapaslon) Hj. Asmin Laura Hafid dan H. Hanafiah gelar deklarasi resmi berpasangan maju pada kontestasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak 2020 sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Nunukan, periode masa bakti 2021-2024, Kamis, (30/7/2020) di markas pemenangan AMANAH, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Dalam agenda deklarasi tersebut, turut dihadiri oleh perwakilan serta pimpinan dari Partai Pengusung, diantaranya DPC Hanura, DPC Golkar, juga hadir anggota DPRD dari keempat partai tersebut memberikan dukungan secara politik terhadap pasangan bertagline (AMANAH) Asmin Laura – Hanafiah.
Diketahui, dua partai lainnya yakni DPC Gerindra dan DPC PDIP yang masih berstatus Partai pendukung, juga ikut hadir memberikan pernyataan arah dukungan politiknya kepada pasangan Laura-Hanafiah tersbut
Seperti yang di sampaikan oleh masing-masing perwakilan partai pengusung dalam sambutan, salah satunya dari Sekjen DPC Golkar Daniel, menyampaikan bahwa DPC Golkar secara tegas mendukungan penuh juga secara politik untuk AMANAH.
“DPC Golkar siap memenangkan AMANAH, dukungan secara moral, politik sepenuhnya kita nyatakan secara yakin kepada pasangan Laura – Hanafiah, semoga AMANAH sebelum dan sesudah pemilihan,” sambut Sekjen DPC Golkar saat acara deklarasi.
Sedang, untuk Partai pendukung lainnya seperti partai PDIP dan Gerindra juga memberikan kesan mendukung. Meski belum menyerahkan rekomendasi tertulis kepada paslon, namun dalam pernyataan sambutan salah satunya pada deklarasi Paslon AMANAH, Ketua DPC Gerindra Hj Nursam menyebut siap berikan dukungan untuk memenangkan pasangan calon dengan Taglinen AMANAH itu.
“Gerindra tinggal menunggu penandatangan Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra yaitu pak Prabowo Subianto, untuk DPC sampai tingkat DPD sudah menandatangani rekomendasi dukungan untuk AMANAH, jadi saya selaku ketua DPC Gerinda Kabupaten Nunukan sebagai perwakilan, hari ini juga meluruskan dan menitik terangkan arah dukungan kami yaitu ke AMANAH,” papar Ketua DPC Gerindra Kabupaten Nunukan Hj. Nursam.
Lebih lanjut, pasangan Laura – Hanafiah yang duduk didampingi oleh Ayahanda H. Hafid Ahmad dan Ibunda Hj. Rahma Leppa menyampaikan kesan terkait gelaran acara deklarasi, dirinya pun menyatakan siap untuk kembali menduduki kursi jabatan Bupati Kabupaten Nunukan bersama pasangannya Hanafiah sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati periode 2021-2024.
“Saya dan pak Hanafiah hari ini resmi berpasangan dan maju pada kontestasi Pilkada di 9 Desember sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati. Alhamdulillah tepat di tanggal 9 Djulhijjah 1441 H, bulan baik kita ambil langkah untuk mendeklarasikan sebagai pasangan calon,” ungkap Laura saat sambutan.
Laura juga turut menyampaikan kesan terimakasih dengan upaya dukungan yang diberikan kepadanya, baik dukungan secara politik, moral, dan dukungan secara sosial, sehingga menjadi kekuatan serta keyakian dirinya untuk kembali memimpin Kabupaten Nunukan.
“Terimakasih atas dukungan untuk AMANAH, semoga ini menjadi amanah yang akan kita lakukan bersama. Kekuatan saya dan pak Hanafiah terletak atas dukungan dari semua. Yang utama dukungan kedua orang tua saya, keluarga, orang terdekat saya. Dukungan secara politik oleh partai pengusung dan pendukung. Dukungan Sosial dari masyarakat nunukan,” tambahnya.
Saat ditanya terkait sikap Partai Gerindra dan PDIP, dirinya menjawab yakin mendapat dukungan oleh kedua partai tersebut. Hanya saja rekomendasi secara tertulis belum dilampirkan kepadanya.
“Untuk komunikasi politik dari gerindra dan pdip saya pikir baik-baik saja. Meski masih berstatus partai pendukung dan belum resmi mengusung, saya yakin dalam waktu dekat akan berstatus pengusung. Dari komunikasi politik saya dengan pimpinan partai Gerindra dan PDIP nama saya dan pak Hanafiah bisa jadi rekomendasi untuk di usung,” bebernya.
Lebih jauh, dirinya pun menyebut tekad maju kembali juga sebagai bentuk melanjutkan program – program pemerintah selama dirinya memimpin pada periode sebelumnya. Ia menyebut tekad melanjutkan pembangunan Kabupaten Nunukan disegala bidang.
“Saya masih berkeinginan memimpin Kabupaten Nunukan untuk kembali membangun, banyak yang perlu kita rapikan, harus diselesaikan sampai tuntas, semoga AMANAH sesuai tagline kita,” Pungkasnya. *
Reporter : Ar/MDF.
Editor : Sahri.
Pilkada
Malah Samarinda yang Kotak Kosong
Catatan Rizal Effendi
MASA pendaftaran Pilkada Serentak 2024 termasuk di Kaltim sudah selesai pada Kamis (29/8/2024) malam atau Jumat dinihari pukul 00:00. Satu-satunya pasangan yang mendaftar di malam terakhir terjadi di Balikpapan. Yaitu pasangan Rendi S Ismail dan Eddy Sunardi dari PDIP.
Pilwali Balikpapan yang tadinya diduga bakal menghadapi kotak kosong jilid 2 ternyata tidak terjadi. Berkat keputusan MK No 60, selain pasangan Rahmad Mas’ud dan Bagus Susetyo, muncul dua pasangan baru. Yaitu Rendi-Eddy serta M Sa’bani dengan drg Syukri Wahid.
Yang repot pasangan petahana calon Pilgub Kaltim Isran Noor-Hadi Mulyadi. Tandemnya di Balikpapan dengan siapa? Soalnya Rendi-Eddy didukung PDIP dan pasangan Sa’bani-Syukri di antaranya didukung Partai Demokrat. Padahal PDIP dan Demokrat adalah pendukung utama Isran-Hadi. “Ya jadinya kita repot juga, hatinya terbelah dua,” kata Hadi, yang juga ketua DPD Partai Gelora Kaltim.
Di Pilwali Balikpapan, Gelora akhirnya mendukung Sa’bani-Syukri. Soalnya Syukri adalah kader Partai Gelora, setelah meninggalkan PKS. Sa’bani sendiri sudah menjadi kader Partai Demokrat.
Pilgub Kaltim sendiri sudah dipastikan hanya diikuti dua pasangan calon. Petahana akan menghadapi pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji. Pasti seru, karena head to head. Rudy adalah anggota DPR RI dan ketua DPD Golkar Kaltim, sedang Seno, anggota DPRD Kaltim yang juga sekretaris DPD Gerindra.
Pasangan Rudy-Seno memborong 44 kursi dari Partai Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PAN, PKS, PPP, PSI, PBB, Partai Buruh, PKN dan Partai Prima. Sedang Isran-Hadi hanya membawa bendera PDIP dan Demokrat ditambah sejumlah partai non parlemen, di antaranya Gelora, Partai Bintang, Partai Hanura dan Perindo.
Isran-Hadi dan Rudy-Seno sama-sama mengklaim akan memenangi pertarungan. Beberapa hasil survei menunjukkan petahana lebih unggul. Isran juga sangat optimis. Apalagi sudah berpengalaman memimpin Kaltim selama 5 tahun. Tapi Rudy-Seno dengan amunisi dan logistik besar merasa bisa meraih hasil terbaik.
Di luar dugaan, justru dalam Pilwali di Samarinda yang terjadi kotak kosong. Pasangan Andi Harun-Saefuddin Zuhri tak ada lawannya. Padahal Andi Harun mengaku tak menginginkan berlaga sendirian. Tapi sepertinya tidak ada yang berani melawan. “Saya tidak merencanakan melawan kotak kosong, tapi saya tak menyangka hampir semua partai memberikan dukungan,” kilahnya.
Menurut Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat ada kemungkinan masa pendaftaran diperpanjang selama 3 hari. “Nanti diplenokan setelah batas waktu berakhir,” tambahnya.
Pasangan Andi Harun-Saefuddin juga membuat kejutan. Terjadi hanya beberapa hari sebelum pendaftaran. Sebelumnya Andi Harun membawa nama Syaparuddin di jalur independen atau perseorangan. Syaparuddin adalah Ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP).
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso yang berencana maju sendiri lewat PDIP akhirnya kandas. Karena PDIP ikut mendukung Andi Harun. Koalisi pasangan nonparlemen, M Barkati dan Alphard Syarif belakangan juga menghilang.
EDI TETAP MENDAFTAR
Dari Pilbup Kutai Kartanegara (Kukar), pasangan petahana Edi Damansyah dan Rendi Solihin dari PDIP akhirnya bisa mendaftar ke KPU, Rabu (28/8). Tadinya ramai diperdebatkan, apakah Edi bisa maju atau tidak, karena masa bhaktinya dianggap sudah dua periode. Periode pertama meneruskan jabatan Rita Widyasari, yang tersandung kasus di KPK.
Selain PDIP, Edi-Rendi juga didukung Partai Demokrat dan Gelora. PDIP adalah pemenang Pileg 2024. Pasangan ini diperkirakan mempunyai peluang besar untuk memenangi kontestasi Pilbup Kukar 2024.
Tapi lawan-lawannya juga tak bisa dianggap remeh. Ada pasangan Dendi Suryadi dan Alif Turiadi, yang juga kuat. Mereka didukung Partai Golkar, Gerindra, PAN, PKB, NasDem dan PKS, yang menguasai 29 kursi. Selain ada partai non-parlemen, PPP, PBB, Perindro, Hanura, PSI dan Partai Perindo.
Dendi adalah orang Kutai yang pernah menduduki jabatan Danrem 091/ASN di Samarinda. Menjelang masa purna tugasnya, dia mendapat tambahan satu bintang menjadi jenderal berbintang dua atau mayor jenderal (Mayjen).
Masih ada satu pasangan lagi yang meramaikan Pilbup Kukar. Yaitu pasangan independen Awang Yacoub Luthman (AYL) dan Ahmad Zais (AZA). Baik Dendi maupun AYL menyatakan siap untuk mengalahkan pasangan petahana.
Yang menarik Pilbup di Penajam Paser Utara (PPU). Ada 4 pasangan yang siap mengikuti kontestasi. Ada dua mantan bupati yaitu Andi Harahap dan Hamdam Pongrewa. Dua-duanya berpeluang meraup suara terbanyak. Hasil survei menunjukkan angkanya beda tipis.
Andi Harahap yang berpasangan dengan Dayang Donna Faroek (putri mantan gubernur Awang Faroek Ishak) didukung Partai Golkar, PKB, Hanura, PPP dan Perindo.
Sedang Hamdam yang berpasangan dengan Ahmad Basir (AHB) didukung Partai Demokrat, Gelora, Partai Buruh, Garuda, Ummat dan PKN. AHB adalah mantan Ketua NasDem Balikpapan. “Tapi istri saya orang PPU,” katanya.
Dua pasangan lainnya yang juga memburu kemenangan adalah Desmon Hariman Sormin-Naspi Arsyad didukung PKS, PAN dan PBB. Kemudian pasangan Mudyat Noor-Abdul Waris Muin didukung Partai NasDem, Gerindra, PDIP dan PSI.
Petahana di Kabupaten Paser pecah kongsi. Bupati sekarang Fahmi Fadli maju sendiri bersama calon wakil baru Ikhwan Antasari. Sedang wakil bupati sekarang, Syarifah Masitah Assegaff maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Denni Mappa, Ketua Partai Demokrat Balikpapan.
Masitah-Denni didukung Partai Demokrat, PDIP dan partai non-parlemen di antaranya Partai Gelora, PPP, Partai Ummat, Partai Buruh, PBB dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Sedang pasangan Fahmi-Ikhwan didukung 8 parpol, yaitu PKB, Golkar, NasDem, Gerindra, PKS, Perindo, Hanura dan PAN.
Pilbup Paser hanya diikuti dua pasangan calon. Keduanya haqul yakin memenangi pertarungan dan bisa menjadi Bupati Paser periode 2024-2029.
Tak kalah serunya Pilwali Bontang. Selain petahana juga bercerai dan maju sendiri-sendiri, kembali muncul mantan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, yang akrab dipanggil Bunda Neni. Dia maju bersama Agus Haris, Ketua DPC Gerindra yang juga Wakil Ketua DPRD. Neni-Agus didukung Partai Golkar, Gerindra, PKS, NasDem dan PSI.
Neni membantah melakukan politik dinasti. Soalnya suaminya Sofyan Hasdam juga pernah menjadi wali kota. Belum lagi anaknya menjadi Ketua DPRD Bontang. “Saya maju lagi karena ada keresahan masyarakat yang menginginkan perubahan dan perbaikan,” begitu alasannya.
Sedang Wali Kota sekarang Basri Rase maju bersama calon wakil baru Chusnul Dhihin dengan didukung PKB, Demokrat, Hanura dan Partai Garuda. Wakil Wali Kota Bontang sekarang Hj Najirah maju bersama Muhammad Aswar. Mereka didukung PDIP, Partai Gelora dan PAN.
Satu lagi pasangan calon yang maju adalah Sutomo Jabir dan Nasrullah. Mereka didukung PKB dan Partai Demokrat.
Juga seru adalah Pilbup di Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Kursi bupati diperebutkan oleh kakak beradik, putera mantan Bupati Kubar Ismael Thomas.
Mereka adalah Frederick Edwin maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Nanang Adriani. Putera kedua Ismael Thomas ini didukung PDIP, PAN, PKS, PKB, Demokrat dan Gerindra.
Sedang anak pertama Thomas, Alexander Edmond digandeng Sahadi, yang merupakan adik Bupati Kubar saat ini FX Yapan. Partai pendukungnya adalah Perindo, Hanura dan PKN.
Keduanya mengaku tidak masalah bertarung di Pilbup Kubar. “Kami serahkan saja kepada masyarakat yang mempunyai hak memilih,” kata Edmond.
Ismael Thomas sempat menjadi anggota DPR RI dari PDIP. Tapi dia mengalami pergantian antar waktu (PAW) karena ada masalah hukum yang menjeratnya. Thomas cenderung lebih besar mendukung Edwin, karena dianggapnya sudah lama menyiapkan diri.
Pilbup Kutai Timur (Kutim) juga bakal seru. Ada 2 pasangan calon. Ardiansyah Sulaiman-Mahyunadi (ARMY) mendapat dukungan PKS, Demokrat, Gerindra dan Perindo. Lalu Kasmidi Bulang-Lulu Kinsu (KB-Kinsu) maju dengan Partai Golkar, NasDem, PDIP, PAN, Gelora, PKB, Partai Buruh dan PKN.
Ardiansyah adalah Bupati Kutim sekarang. Dia berpisah dengan wakilnya, Kasmidi Bulang. Mereka maju sendiri-sendiri dengan pasangan baru. Calon wakil Ardiansyah yaitu Mahyunadi adalah adik kandung mantan Bupati Kutai Mahyudin, yang sekarang adalah Wakil Ketua DPD RI.
Pilbup di Kabupaten Berau ditandai dengan kekompakan pasangan petahana Sri Juniarsih Mas (PKS) dengan Gamalis (PPP). SraGam. Mereka masih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Berau. Maju lagi untuk periode kedua 2024-2029. Sedang lawannya adalah Madri Pani dan Agus Wahyudi.
Pilbup yang kelihatannya agak tenang di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Ada pasangan Yohanes Avun dan Yohanes Juan Jenau (didukung Partai Golkar, PDIP dan PKS) serta pasangan Owena Mayang Shari-Stanislaus Liah (MaNis). MaNis didukung PAN, PKB, Partai Demokrat dan NasDem.
Selain itu juga ada pasangan Novita Bulan-Artya Fatra Marthin (Bulan-Fatra) didukung Partai Gerindra. Artya Fatra adalah putra dari Marthin Billa, mantan Bupati Malinau yang sekarang menjadi anggota DPD RI.
Beberapa hari ini semua pasangan calon menjalani tes kesehatan. Paslon pertama yang menjalani tes kesehatan di RS A Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda adalah pasangan cagub dan cawagub, Isran Noor dan Hadi Mulyadi. Selain di RS AWS, pemeriksaan kesehatan juga berlangsung di RSUD Kanujoso Balikpapan.(*)
Pilkada
Syarifah Masitah Calon Bupati Wanita Pertama di Kabupaten Paser Sah Mendaftar di KPU
TANAH GROGOT – Syarifah Masitah Assegaf Putri asli Tanah Grogot kelahiran Balikpapan, 2 Oktober 1966 maju mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Paser bersama Denni Mappa sebagai Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Paser pada Pilkada 2024, Kamis (29/08/2024).
Masitah – Denni Mappa pasangan calon Bupati yang mendaftar paling akhir, dengan demikian ada dua paslon yang akan bertarung yakni paslon Masitah-Denni melawan paslon Fahmi Fadli-Ikhwan Antasari pada pilkada 2024 di Kabupaten Paser.
Ketua KPU kabupaten Paser, Ahyar Rosidi menyatakan Pilkada kabupaten Paser diikuti dua pasang calon. “Kami memastikan hanya ada dua paslon dalam pilkada Paser,“ kata Ahyar Rosidi
Masitah-Denni Mappa diusung Partai Demokrat, PDI-P dan partai non parlemen seperti Partai Gelora, PPP, Partai Ummat, Partai Buruh dan Partai Bulan Bintang (PBB) serta Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Sebelum menuju kantor KPU untuk mendaftar, rombongan paslon Masitah- Denni Mappa berkumpul di Kantor Sekretariat DPC Partai PPP yang jaraknya hanya puluhan meter dengan Kantor KPU.
Menurut Ketua KPU Paser Ahyar Rosidi, berkas kedua paslon telah selesai diverifikasi dan dinyatakan memenuhi syarat. Selanjutnya kedua paslon akan mengikuti tahapan pemeriksaan kesehatan.
Ahyar mengatakan KPU Paser menjadwalkan pemeriksaan kesehatan kedua paslon pada 30-31 Agustus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.
“Kami pastikan pemeriksaan kesehatan sudah diatur, agar kedua paslon tidak bertemu dalam satu waktu kecuali dengan paslon dari daerah lain,” ucapnya.
Seusai mendaftar Paslon Bupati Paser Syarifah Masitah dan Denni Mappa menyampaikan bertekat akan berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan pendapatan asli daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Kami punya jargon ‘Paser Hebat’ bersama masyarakat kami akan membenahi berbagai bidang pembangunan, tidak hanya fisik, tapi juga sumber daya manusia kita akan tingkatkan terutama bidang pendidikan dan kesehatan.” ujar Masita.
Masitah-Denni mengaku optimistis dapat memenangkan Pilkada kabupaten Paser meski lawan politiknya saat ini masih menjabat Bupati Paser.
PENDIDIKAN DASAR DI TANAH GROGOT
Perjalanan hidup Syarifah Masitah Assegaf sejak kecil hingga remaja di Tanah Grogot. Mulai bersekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Tanah Grogot pada tahun 1974-1980. Melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tanah Grogot pada tahun 1980-1983, hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) juga di SMA Negeri 1 Tanah Grogot (1983-1986). Dan baru melanjutkan jenjang pendidikan tinggi di Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, berhasil menyelesaikan Strata 1 (S1) pada tahun 1986-1992
Dalam perjalanan karir, Syarifah Masitah Assegaf malang melintang di dunia kewartawanan. Dimulai gabung dengan SKM Suara Kaltim, yang kemudian menjadi Harian Suara Kaltim. Pernah juga menjadi Pimpinan umum dan perusahaan Majalah Eksekutor di Samarinda, Dan pernah duduk di legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur selama dua periode (2009-2014) dan (2014-2019). Dan pada tahun 2021 hingga saat ini sebagai Wakil Bupati Paser.
RIWAYAT ORGANISASI
Syarifah Masitah Assegaf juga dikenal aktif di sejumlah organisasi. Dia bahkan mengemban posisi penting.
– Pada tahun 2005-2009 menjabat Wakil Bendahara Partai Patriot Kalimantan Timur
– Pada tahun 2009-2013, diamanahi Wakil Sekretaris Partai Patriot Kalimantan Timur
– Pada tahun 2009-2013 aktif sebagai Anggota Pemuda Pancasila Kalimantan Timur
– Pada tahun 2012-2013 diamanahi sebagai Ketua Pemberdayaan Perempuan Kemasyarakatan Alkhairaat Kalimantan Timur.
– Sejak tahun 2018 hingga saat ini duduk di Dewan Pembina Sahabat Masitah Center,
– Pada tahun 2015-2020 sebagai Wakil Ketua Bidang Penggalangan Opini dan Media Massa DPD Partai Golkar Kalimantan Timur.
– Tahun 2017-2022, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan KOSGORO.
– Tahun 2018-2023 sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan MKGR,
– Sejak tahun 2020 hingga saat ini sebagai Wakil Ketua Bidang Tani dan Nelayan DPD Partai Golkar Kalimantan Timur.(jb/mn/jk)
Pilkada
Syarifah Masitah Mantap Maju Pilbup Paser
TANAH GROGOT – Siapa yang tak kenal Hj. Syarifah Masitah Assegaf mantan wartawati di Kalimantan Timur yang sukses menempuh karier di dunia Politik. Selain pernah duduk sebagai anggota legislatif di Karangpaci Samarinda, berhasil menduduki jabatan sebagai Wakil Bupati Paser periode 2021-2024 mendampingi dr. Fahmi Fadli yang diusung PKB dan Golkar.
Syarifah Masitah Assegaf yang mengabdi di Golkar hampir 15 tahun, dengan diamanahi jabatan Wakil Bupati Paser periode 2021-2024, di organisasi partainya menduduki wakil Ketua DPD Golkar Kaltim, juga diamanahi sebagai ketua KPPG Kaltim, wakil ketua Kosgoro, dan Wakil ketua MKGR. Namun pengabdian yang lama pun tumbang ditebang semena-mena dengan cara rendah atas konspirasi politik yang dinilai sebagian oleh pendukungnya merupakan tindakan yang sangat brutal.
Cukup mengejutkan justru rekomendasi dan dukungan dari Partai berlambang pohon beringin ini lari ke Bupati Petahana dr Fahmi Fadli dengan menggandeng ketua DPC Golkar Paser Iwan Antasari merupakan sepupu dari bupati Fahmi, yang kader satu partai dari Syarifah Masitah.
Rekomendasi dan dukungan Golkar ke dr. Fahmi Fadli dengan menggandeng Iwan Antasari, tidaklah membuat pejuang militan yang tangguh pantang menyerah berpangku tangan menerima keadaan, tetapi Syarifah Masitah yang telah malang melintang dalam dunia politik selama 25 tahun, membuatnya tidak terpuruk dan goyah bahkan semakin tangguh dan melebarkan sayap dukungan.
“Dalam dunia politik kami tentu sudah dipersiapkannya jauh hari, karena dalam kalkulasi politiknya selalu ada plan A, B dan C sehingga sehari setelah rekom GOLKAR diambil orang lain, namun dengan hitungan hari dukungan banyak pihak bangkit yang datang,” ucap Syarifah Masitah.
Banyaknya dukungan masuk baik dari warga masyarakat maupun partai politik menunjukkan bukti Syarifah Masitah mempunyai eksistensi dan jati diri cukup diakui. Bahkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono langsung menyerahkan surat dukungannya kepada pasangan Syarifah Masitah Assegaf – Denny Mappa, salah seorang pengusaha, pada Kamis (8/8/2024).
Kelihatannya kejutan di injuri time ini akan berlanjut dengan digadangkan merapatnya partai banteng PDIP, bahkan Partai Gerindra dan Nasdem bakal merapat.
Tidak keluarnya rekomendasi dari partai dengan warna dasar kuning ini kepada Syarifah Masitah, muncul bentuk kekecewaan dan Kemarahan terhadap Keputusan Partai Golkar, mereka serempak membuka, merobek, Mencabut, bahkan membakar Baliho bergambar Rudy mas’ud Ketua DPD Golkar Kaltim bersama Masitah yang sudah terpasang di 139 desa dan 5 kelurahan. Bahkan banyak dari kader bawah meminta Masitah tutup buku di partai Golkar dan pindah Partai lain yang lebih menghargai keberadaannya.
Menanggapi hal ini Masitah hanya tersenyum ,”Saya konsen dulu melengkapi rekom dari partai lain agar siap berlayar, urusan Golkar itu belum terlalu saya pikirkan, politik itu dinamis sepersekian detik semua bisa berubah, yang pasti jika akhirnya terjadi head to head seperti prediksi banyak pihak, tentu kita akan bertarung,” ucap Masitah kepada jurnalborneo.com, Kamis, (15/8/2024).
Menurut Masitah, dirinya maju sebagai calon Bupati bukan hanya untuk sebuah jabatan tapi lebih banyak kepada upaya melakukan perubahan di kabupaten Paser. “Apalagi menjadikan Paser sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) yang lebih hebat dan lebih dikenal lagi dimasa mendatang perlu tangan-tangan dingin menanganinya, bukan hanya sekadar kekuasaan,” tandasnya.
Sementara itu Ade Muryono Tokoh masyarakat Paser menyampaikan bakal calon bupati Kabupaten Paser dapat memanfaatkan surat dukungan dengan maksimal.
Menurut Ade Muryono selama ini yang dia tahu aturan di PPKPU tidak ada larangan berpasangan dengan keluarga dalam kontestasi Pilkada, yang ada hanya etika berpolitik.
Ade menyampaikan angkat topi dengan Masitah Assegaf yang memberikan arahan ke konstituen agar tetap tenang, jangan sampai ada konflik di arus bawah atas konflik di DPP. “Saya angkat topi ke beliau yang sangat mendinginkan hati konstituen dibawah, beliau pasang badan agar yang ribut di tubuh organisasi Golkar dirinya saja,” pungkas Ade.(mn/jk)
-
POLDA KALTARA2 weeks ago
Atlet Pencak Silat Polda Kaltara Raih Juara 3 Kejurnas Pencak Silat Kapolri Cup Tahun 2024
-
Bulungan5 days ago
67 Orang Calon Wasit Sepakbola di Bulungan Ikuti Pelatihan
-
Kaltim3 days ago
Kejati Kaltim Sita Tiga Bangunan
-
PEMPROV KALTARA3 days ago
Berikan Motivasi Kader GMKI Wilayah VI