Connect with us

Berita Tokoh Kaltara

Masa Bodoh Dengan Tanjung Palas, Pemimpin Bisa “Busung Berinut”

Published

on

TANJUNG SELOR – Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan (LAKB) Kalimantan Utara, mengingatkan para pemimpin daerah untuk memperhatikan pembangunan infrastruktur di Tanjung Palas, sebagai balas jasa, karena berawal dari Tanjung Palas lah cikal bakal kabupaten kota dan Provinsi ini bisa ada seperti sekarang.

“Kalau kita tidak memperhatikan dari mana kita berasal, cepat atau lambat bisa-bisa “busung berinut” alias ketulahan, ” kata Datu Buyung Perkasa, saat berbincang dengan media ini, Jumat malam, 2/4/2021.

Perhatian yang dibutuhkan Tanjung Palas, hanya berupa infrastruktur kemasyarakan saja, misalnya jalan raya dua jalur yang mulus, dermaga kedatangan dan keberangkatan, serta sistem draenase kota yang baik.

“Kenapa butuh draenase kota serta infrastruktur jalan serta dermaga keberangkatan dan kedatangan, karena dengan dikembalikan nya ibukota Bulungan ke Tanjung Palas paska terbentuknya kota Tanjung Selor sebagai Daerah Otonomi Baru, fasilitas itu akan dibutuhkan, ” kata Datu Buyung.

Ia memperhatikan, selama ini para pemimpin daerah bak kacang lupa akan kulitnya, karena minim memperhatikan Tanjung Palas sebagai pusat pemerintahan daerah istimewa Bulungan pertama pada tahun 1950 silam.

Silih berganti kepala daerah hingga Gubernur Kaltara, pembangunan di Tanjung Palas seakan terabaikan.

“Asal diketahui saja, Bulungan dan kabupaten kota hingga menjadi Provinsi saat ini semua berawal dari Tanjung Palas, dengan kepala daerah istimewa pertama almarhum Sultan Maulana Muhammad Djalalludin, serta Wedana Bulungan Pertama almarhum Adi Pranoto, ” kenang Datu Buyung.

Dan pusat pemerintahan pertama berkedudukan di Tanjung Palas, namun entah bagaimana kala itu tanpa ada pembicaraan pemerintahan Daerah Istimewa Bulungan pindah ke Tanjung Selor, masa pemerintahan Gubernur Kalimantan yang berkedudukan di Banjarmasin.

“Hanya satu saja yaitu Gubernur Kalimantan, belum ada provinsi lain di Borneo waktu itu, ” tegas Datu.

Kita tidak menuntut banyak, misalnya menjadi daerah istimewa lagi, tapi segera kembalikan saja pusat pemerintahan Kebupaten Bulungan ke Tanjung Palas, bangun infrastruktur yang memadai disana.

“Sekali lagi jangan sampai kita lalai akibatnya bisa-bisa jadi “busung berinut”, ” tutup Datu Buyung. *

Reporter : Sahri.

Tokoh Kaltara

Datu Buyung Berharap Begini Sosok Pemimpin Kaltara Kedepan

Published

on

Drs Datu Buyung Perkasa M Pd Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan.

TANJUNG SELOR – Datu Buyung Perkasa, Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan (LAKB), berharap pemimpin Kalimantan Utara kedepan bisa mengayomi semua pihak, membangun infrastruktur dan sangat memahami masalah teretorial, mengingat Kalimantan Utara merupakan wilayah perbatasan negara.

Artinya,.lanjut dia pembangunan Tanjung Selor sebagai pusat pemerintahan juga harus dilaksanakan sebaik mungkin. “Masih banyak infrastruktur yang kita butuh kan diantara nya fasiltas hiburan, fasilitas umum seperti angkutan kota yang murah dan selalu tersedia kapan dibutuhkan, ” ujarnya saat berbincang dengan media ini, Rabu, 8/5/2024.

Dampak minim nya hiburan lanjutnya, setiap Jumat hingga hari Minggu Tanjung Selor sudah sepi. Banyak orang yang mengisi akhir pekan di kota Tarakan.

Hal ini juga menjadi tantangan pemimpin Kaltara kedepan, bagaimana menyiapkan berbagai infrastruktur yang cukup di Tanjung Selor.

“Kalau alasan anggaran minim, kita bisa minta bantuan ke.kementerian, dan ini lah tugas yang harus dilakukan seorang pemimpin, jadi tak ada alasan tak ada anggaran, ” tambahnya.

Yang tidak kalah penting lagi sangat sosok nya peduli kepada kearifan lokal, memberdayakan orang lokal di semua profesi. Artinya memakai aksesoris lokal belum lah cukup untuk membuktikan sebuah kepedulian, tulus untuk memajukan orang lokal. itu jauh lebih penting.

Hal sederhana saja kenapa Datu minta kota Tanjung Selor.harus mendapat perhatian?, misalnya soal trafik light yang sederhana saja selalu bermasalah, terkadang lampu tanda isaratnya tak menyala.hingga ber minggu-minggu.

“Jadi intinya kita harus perhatian dulu terhadap hal kecil,.sebelum kita.memikir kan hal yang lebih besar membuktikan hasilnya kepada masyarakat, ” tutup Datu Buyung. * jk.

Continue Reading

Tokoh Kaltara

Datu Buyung : “Pusat Pemerintahan Bulungan Secepatnya Kembali ke Tanjung Palas”

Published

on

Drs Datu Buyung Perkasa M Pd Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan.

Pemerintah diminta memindahkan OPD secara bertahap.

TANJUNG SELOR – Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan (LAKB), Drs Datu Buyung Perkasa M Pd menilai rencana pengembalian pusat pemerintahan Kabupaten Bulungan ke Tanjung Palas hanya sekedar wacana saja, karena sampai saat ini belum ada tanda-tanda ke arah pengembalian pusat pemerintahan tersebut dimana awal berdirinya pada tahun 1949 silam.

“Minimal kalau memang serius, saat ini sudah ada satu dua OPD yang berkantor di Tanjung Palas bukan menumpuk di Tanjung Selor, ” ujar Datu kepada media ini, Rabu 8/5/2024.

Selain itu lanjutnya, pada lokasi lahan rencana membangun pusat perkantoran di alun-alun Tanjung Palas seharusnya sudah bisa dilakukan peletakan batu pertama, walau pelaksanaan pembangunan nya masih lama lagi dilaksanakan, agar masyarakat yakin bahwa pusat pemerintahan tersebut serius di kembalikan.

Menurut Datu lagi, soal pemekaran kelurahan dan kecamatan di Tanjung Selor juga harus jadi perhatian. Supaya begitu pusat pemerintahan Bulungan kembali ke Tanjung Palas untuk pemekaran kota Tanjung Selor sudah memenuhi persyaratan menjadi daerah otonomi baru.

“PR ini harus menjadi perhatian pemerintah, bila perlu siapkan anggaran nya, ” kata Datu. * jk.

Continue Reading

Tokoh Kaltara

Ternyata Rumah Singgah Untuk Keluarga Yang Mendampingi Pasien Rujukan ke RS Tarakan Sudah Lama Ada

Published

on

Norhayati Andris.

– Dan sudah direhab berat dengan menggunakan anggaran Pokir Norhayati Andris pada tahun anggaran 2022 lalu.

TANJUNG SELOR – Ternyata rumah singgah untuk keluarga yang mendampingi pasien gawat darurat dari daerah kabupaten khususnya dari daerah pedalaman dan perbatasan se Kaltara yang dirujuk ke Rumah Sakit Jusuf SK Tarakan sudah ada sejak lama dan direhab pada tahun anggaran 2022 lalu dengan menggunakan anggaran Pokir, Norhayati, Andris mantan Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara.

“Dasar pemikiran awal kenapa rumah singgah ini harus diperbaiki, karena kondisinya sudah kumuh dan tidak memiliki fasilitas penunjang yang layak seperti tempat sampah dan lain sebagainya, ” kata Norhayati Andris melalui sambungan telpon selularnya kepada media ini, Kamis, 25/4/2024.

Kalau saya tidak salah lanjutnya, ada kurang lebih 10 kamar pada rumah singgah tersebut. Namun seperti nya ini belum cukup dan perlu penambahan fasilitas lain nya, seperti Sofa, peralatan dapur dan lain sebagainya.

Menilik kekurangan lain nya, seperti kamar jenazah dan ruang untuk keluarga yang menunggu juga perlu ditambah. Mengingat selama ini ada yang diam di emperan rumah selama menunggu keluarga yang meninggal dunia dibawa kembali kekampung halaman.

“Biasanya untuk menunggu bisa sampai dua hari, ” imbuh Norhayati.

Harapan lain, agar fasilitas yang kurang bisa terpenuhi maka perlu perhatian dari pemerintah kabupaten yang ada di Kaltara, supaya kenyamanan dan keamanan keluarga yang mendampingi pasien rujukan dapat terjamin dengan baik.

“Saya perhatikan untuk rumah singgah ini menjadi alternatif tempat menginap keluarga pasien. Disamping biaya nya murah, letaknya juga sangat dekat dengan rumah sakit, oleh sebab itu  keberadaan nya perlu disuport oleh Pemkab se Kalimantan Utara, ” kata Norhayati Andris. * jk.

Continue Reading

Trending