Berita Ruang Aspirasi
Listrik itu adalah Hak Azasi, Mencari Solusi Untuk Kaltara

JAKARTA – “Hari ini hati aku paling bahagia sekali, karena solusi untuk membangun jaringan listrik bagi 6 Desa dan 1 dusun di Kecamatan Peso dan Peso Hilir, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara akhirnya bisa disepakati”.
Itulah kata-kata manis yang terucap dari bibir Ir Dedi Yevri Hanteru Sitorus MA, anggota DPR RI, Komisi VI, asal Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Utara.
“Mudah-mudahan tahun depan Desa-desa berikut sudah mendapatkan listrik, seperti Desa Long Pari, Desa Long Bang, Desa Long Bang Hulu, Desa Long Telenjau, Desa Naha Aya, Desa Lepak Aru dan Dusun Ballo, “ ujar Dedi Sitorus (DS) sapaan akrabnya.
Menurutnya, proses pengerjaan jaringan listrik ini terkatung-katung selama 6 bulan karena perusahaan sawit berkeberatan jika harus mengorbankan tanpa ganti rugi 500 pohon kelapa sawit produktif yang akan dilalui tiang listrik sepanjang 60 km.
“Sudah berkali-kali Pak Markus Juk, Ketua DPC PDIP Bulungan dan Yayasan Wan Luhung, Barnabas Ibrahim, mencoba melobby manajemen di lapangan tetapi belum berhasil, “ kata Dedi.
Untunglah, Markus Juk dan Barnabas, berhasil membangun komunikasi dan mendapatkan kontak pimpinan induk perusahaan PT Gawi Plantation Group (GPG) yaitu Wings Group.
Akhirnya pihaknya melakukan zoom meeting dengan Manajemen Puncak dan PT PLN Kaltara, serta berhasil menemukan solusi win win solution bagi pembangunan jaringan listrik bagi 6 Desa itu.
Pertemuan tekhnis akan dilanjutkan dilapangan oleh PLN dan beberapa kesimpulan, antara lain.
Pertama PT Gawi Plantation bersedia merelakan tanaman kelapa sawitnya ditebang untuk pembangunan tiang listrik sebanyak 500 pohon sepanjang 60 km tanpa ganti rugi.
Kedua, PT PLN akan melakukan studi menghitung investasi yg dibutuhkan untuk melistriki emplasemen/pemukiman karyawan kebun.
Ketiga, “Diusulkan” agar jika bisa listrik karyawan memakai tarif umum dan bukan korporasi. Untuk kantor dan pabrik tetap menggunakan rate korporasi.
Ini kesepakatan yang baik dan saya sangat berterima kasih kepada Manajemen Gawi Plantation/WINGs Group yang sangat komunikatif. Dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT PLN Kaltara yang sigap dan tanggap sehingga bisa ditemukan solusi bersama.
“Mudah-mudahan ini bisa membantu meringankan tugas berat kakanda saya Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, “ tutup nya. *
Reporter : Sahri.

Ruang Aspirasi
Deddy Sitorus Minta Warga Malinau Manfaatkan BUMN

MALINAU – Anggota Komisi 6 DPR RI Deddy Yevri Sitorus kembali menggelar sosialisasi di Malinau Sabtu (16/9). Temanya, Peran Pertamina Geothermal Energy (PGO) dalam proses transisi energi bersih dan berkelanjutan. Diikuti 200 orang peserta dan dihadiri perwakilan dari 3 BUMN. Yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO), PT Pupuk Kaltim dan PT PNM.
‘’Kita tahu di Kalimantan Utara belum ada geothermal. Tapi Kaltara ini kaya akan gas dan minyak bumi. Saya kira Pertamina sudah banyak berinvestasi di Kaltara. Walau tidak ada geothermal semangat melakukan transisi energi bersih harus kita mulai dari sekarang,’’ jelas politisi PDI Perjuangan ini yang hadir secara daring.
Pada kesempatan itu, Deddy Sitorus juga mengingatkan kepada para peserta, untuk memanfaatkan kesempatan membangun jaringan kepada BUMN. Terutama kepada PT Pupuk Kaltim yang memiliki program MAKMUR. Program ini bertujuan membangun ekosistem budi daya baik di sektor pertanian mau pun perikanan.
‘’Kalau teman-teman nanti ada yang tertarik, saya berharap pihak Pupuk Kaltim bisa memfasilitasi . Agar masyarakat yang memanfaatkan program ini dapat meningkatkan produktifitas. Terutama pemasaran hasil produksi,’’ jelasnya.
Bagaimana dengan modal usaha? Untuk urusan ini Deddy Sitorus berharap PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bisa mengambil peran membantu para pengusaha mikro. Deddy meminta kepada masyarakat untuk mengajukan bantuan modal secara berkelompok.
‘’Dimana program ini bisa memberikan pembiayaan masyarakat secara berkelompok. Sehingga kehadiran PT PMN dapat dirasakan oleh masyarakat,’’ harapnya.
Sementara itu, Muralis salah seorang peserta merasa bersyukur bisa hadir di acara sosialisasi ini. Warga Tanjung Nanga, Malinau Selatan itu menilai banyak informasi baru yang dia dan peserta lainnya dapatkan.
‘’Kami ini kan warga desa yang minim informasi. Kami bersyukur Pak Deddy Sitorus dapat memfasilitasi sosialisasi ini. Kami jadi tahu ada banyak program BUMN untuk masyarakat. Misalnya Program MAKMUR atau pembiayaan dari PT PNM,’’ jelas Muralis.
Selain Deddy Sitorus yang membuka secara resmi sosialisasi ini hadir pula Israyudi Ramli dari PGEO, Firman Dien Achmad dari PT Pupuk Kaltim serta Octo Wibisono mewakili PT PNM. **.
Ruang Aspirasi
STIT Al Anshar Perguruan Tinggi Tarbiyah Pertama di Kaltara

TANJUNG SELOR – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Islam Al-Anshar Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, atau yang lebih di kenal dengan STIT Al-Anshar, adalah perguruan tinggi Tarbiyah pertama dan satu-santu nya di bumi Benuanta tersebut.
Di ketahui, Perguruan Tinggi ini di dirikan oleh Yayasan Pendidikan Al-Anshar pada tanggal 6 mei 2015 silam. Dimana semenjak berdiri sampai skarang STIT Al-Anshar sudah tiga kali pula berganti pemimpin.
Sejarah pendirian Al-Anshar yang menjadi motivasi utama Yayasan dalam mendirikan nya merupakan salah satu motivasi utama dari perguruan tinggi tersebut adalah untuk mempersiapkan SDM dibidang keagamaan dan juga menambah wawasan keislaman.
Hal ini akan terus di kembangkan agar kedepan peran Al-Anshar dalam memajukan kabupaten bulungan terutama di bidang Tarbiah menjadi yang terdepan di Kalimantan Utara khususnya serta Indonesia pada umumnya.
Sejak berdiri di tahun 2015, sudah hampir 10 tahun, yang mana masalah paling utama itu adalah masalah pembiayaan nya.
“Yang perlu di atasi yaitu masalah pendanaan, sampai saat ini Al-Anshar hanya berpaku pada dana SPP, ada pun bantuan dari pemerintah itu selalu berebut dari instansi lain, ” ujar Muhammad Mattori dari STIT Al Anshar melalui sambungan telpon kepada media ini, Senin 4/9/2023.
Pernah dapat dana dari pemerintah sejak awal berdiri STIT Al-Anshar hanya sekali.
Ia juga menyebut, bahwa untuk pengenmbangan STIT tersebut sangatlah sulit, wajar bila pihaknya mengharapkan perhatian khusus untuk memajukan kampus yang bernotabene nya keagamaan, khusus nya agama Islam.
Saat ini STIT Al-Anshar sudah memiliki kampus sendiri memiliki 4 kelas, namun bangunan nya bergabung dengan madrasyah lain, yaitu bergabung dengan TK, SD, SMP, SMA.
Tapi untuk rektorat nya memiliki ruangan sendiri, sementara yang kekurangan itu antara perpustakaan dan laboratorium.
Untuk perkelas itu di isi 20 mahasiswa hingga 30 mahasiswa, dengan program studi yang tersedia di Al-Anshar ada S1 pendidikan agama islam dan S1 pendidikan islamanak usia dini.
Sedangkan alasan pergantian pemimpin tiga kali dalam waktu dekat, selama setahun hingga menginjak tahun ke tiga tidak ada perkembangan atau kemajuan. Karenanya di harapkan dalam waktu kedepan STIT Al Anshar bisa mengalami kemajuan yang signifikan.
Ada tiga visi dari Al-Anshar diantaranya yaitu kemajuan fasilitas prasarana nya, seperti bangunan sendiri, yang ke dua system administrasi harus benar-benar teratur dan sesuai dengan peraturan yang ada, dan yang ke tiga tentang rekrutan dosen harus sesuai dengan kompetensi dan kualitas mengajar.
Daya Tarik dari Al-anshar sendiri ada menyediakan kelas regular dan kelas karyawan, dari kelas regular tersebut biasanya mahasiswa sekolah yang baru lulus, untuk kelas karyawan sendiri biasanya di isi oleh guru guru sekolah dan juga ada biaya tambahan untuk kelas karyawan.
“Sementara untuk mahasiswa regular, masalah SPP ada 3 tahap untuk pembayaran, ” tutup Muhammad Mattori. * anang/jk.
Ruang Aspirasi
Menurut Datu Buyung, Ini Kriteria Sosok Pemimpin Masa Depan

TANJUNG SELOR – Selain cerdas, visioner, berpikir demokrat, Nasionalis dan memiliki jiwa membangun yang tinggi , itu lah ciri atau sosok seorang pemimpin masa depan. Serta tidak bawa perasaan (baper) bila menerima kritikan, tidak memiliki rasa dendam, tahan banting, “tidak tipis kuping” dan memiliki rasa sayang terhadap semua orang.
Demikian figur atau kriteria seorang pemimpin masa depan menurut versi Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan, Drs Datu Buyung Perkasa M Pd, saat berbincang kepada media ini, Sabtu, 16/7/2022.
“Ini saya sampaikan secara umum, jangan diartikan lain, karena menurut saya sosok pemimpin masa depan itu adalah figur yang demikian, “ucap Datu.
Menutnya, hidup di alam demokrasi yang penduduknya sangat pluralis, seorang pemimpin itu harus bisa bersikap netral. Barulah cita-cita untuk menggapai kesejahteraan bersama bisa segera terwujud.
Perlu diingat bahwa ketika kita diberikan jabatan itu bersifat sementara dan sebuah amanah, demikian pula kalau seorang pemimpin tidak mau dikritik arti nya dia tidak amanah
Memang lanjut dia, untuk pemenuhan rasa keadilan kepada semua tidaklah mungkin bisa dirasakan sama oleh setiap orang. “Minimal konsef adil belum tentu sama itu mendekatilah, ” tambahnya.
Kesamaan dimaksudkan disini antara lain, kesempatan untuk berkarier, kesempatan untuk menikmati “kue” pembangunan, maupun kesempatan untuk merasakan hal-hal yang positif dari lahirnya sebuah kebijakan seorang pemimpin.
ingat, untuk menyenangkan semua itu tidak lah mungkin bisa, tapi memberi kesempatan kepada yang lain tetap mutlak juga harus bisa dilakukan.
“Disini saya juga berpesan, mari kita jaga kekompakan, rasa persatuan dan kesatuan, tepo seliro, memegang teguh sekaligus mendukung empat pilar bernegara, ” tutup Datu Buyung Perkasa. * jk.
-
DPRD Kaltara4 days ago
Jembatan Fa Abak Krayan Hancur, Dinas PUPR Perkim Kaltara Diminta Segera Memperbaiki
-
Ekonomi3 days ago
Ayo, Budayakan Berbelanja Diwarung Kecil dan Pasar Tradisional
-
PEMPROV KALTARA1 week ago
Kadis PUPR Perkim Janji Perbaikan Jalan Kiri Kanan Tanjung Selor – Peso Tahun 2024
-
PEMPROV KALTARA3 days ago
Bina Marga PUPR Kaltara Janji Segera Tangani Jembatan Ambruk di Krayan